Kilas balik dongeng lagi lagi lippooo way
Tahun 2023 sebelum $LPGI dijual, 337.322.300 lembar saham $NOBU yang dimiliki LPGI beralih ke PT Inti Anugerah Pratama suatu entitas yang UBO (pemilik manfaat akhirnya) James Riady 60% dan Stephen Riady 40%
Suatu aksi korporasi, yang baru saya sadari dan belajar dari CA $BUMI sebenarnya sudah dibuat GRAND DESIGN makan waktunya tahunan maka itu harga dibuat turun agar Right Issue didapatkan dengan harga murah karena akan di DIVESTASI kembali
Tetapi tidak semua RI mau dikuasai PSP seperti skenario diatas mau didivestasi, memang mereka butuh dana jadi RI buat tampung uang investor, yang jadi pertanyaan kritis JIKA BISNISNYA PROSPEKNYA bagus mengapa tidak dibuat Private Placement ? atau .......hanya untuk mengkoleksi uang investor ?
Eit2 tambahan tidak semua PP bagus ya karena juga ga laku ya diserap PSP jualannya melalui mekanisme pasar saham reguler dijual kepublik
Sayangnya lippo yang UBO nya diatas Riady bersaudara tidak lagi semurah hati saat era tahun 2010 an era LPPF, MLPL akrobat dengan silat keuangannya
LPLI sebelum jual aset, LPPS diganti dengan asing aseng yang diduga lippo pula HX trading limited pada tahun 2022 an tujuannya sudah jelas sekarang agar hasil penjualan NOBU sekarang tidak masuk ke LPPS juga agar LPPS defisit pada saldo laba ditahan sehingga tidak ada alasan untuk membagi dividen karena PSP diatas sudah untung besar apalagi James Riady melalui PT Putera Mulia Indonesia
Jadi yang masih berharap dividen dari LPPS, LPLI harus menguburkan ekspektasi selama saldo laba ditahan masih minus (eit jadi ingat KBLV lagi) lalu MLPL duitnya masuk ke anaknya doang sama seperti NOBU dijual ke KPIG, juga LPPF tidak dijual karena diharga divestasi masih rugi Rp 47 miliar (kabar baiknya untung tidak dijual) termasuk Mandatory Tender Offer NOBU karena pengendali masih lippo koq melalui nominee OCBC, James Riady orang pribadi, PT PT diatas