Prepare to Battle Babak END GAME
Langit retak. Daratan menganga. Lautan mendidih. Dunia antah berantah berada di ambang kehancuran. Di tengah reruntuhan peradaban dan kobaran api yang tak pernah padam, muncul satu sosok: seorang kesatria kegelapan—The Dark Knight—yang bangkit bukan untuk kemuliaan, tapi demi harapan terakhir umat manusia.
Di hadapannya berdiri monster raksasa terkuat yang pernah menginjakkan kaki di Bumi. Tubuhnya setinggi gunung, matanya membara laksana neraka, dan setiap hembusan napasnya membawa kutukan dan kematian. Ia bukan sekadar makhluk. Ia adalah akhir dari segalanya—Dûrh'Zal, sang Penjagal Dunia.
Kesatria itu menggenggam erat pedangnya yang menyala merah darah. Luka-luka menghiasi tubuhnya, namun matanya masih menyala dengan tekad tak tergoyahkan. Di belakangnya, tak ada pasukan. Tak ada penyihir. Tak ada dewa. Hanya satu manusia yang tersisa untuk melawan kehancuran.
Pertempuran pun pecah.
Kilatan pedang bertabrakan dengan cakar monster, menciptakan gelombang kejut yang merobek langit. Darah dan api bercampur di medan laga. Setiap langkah sang monster menghancurkan tanah, namun sang ksatria menari di antara kehancuran, menghindar, menyerang, bertahan. Satu tebasan. Dua luka. Seribu rasa sakit.
Namun ini bukan tentang kekuatan. Ini tentang tekad. Tentang pengorbanan.
Dengan teriakan terakhir yang mengguncang langit, Dark Knight menghujamkan pedangnya tepat ke jantung Dûrh'Zal, melepaskan seluruh jiwa dan nyawanya ke dalam serangan itu. Monster itu mengerang, mengamuk... lalu hening. Tubuh raksasanya roboh, menciptakan kawah api yang menelan segalanya.
Langit mulai jernih. Dunia belum sepenuhnya pulih. Tapi ia selamat.
Di ujung waktu, di medan api dan darah, satu manusia berdiri melawan akhir. Dan karena pengorbanannya, Bumi mendapatkan satu hari lagi untuk bernapas.
"Ini bukan akhir dunia. Ini awal harapan baru"
$IHSG $BBCA $BUMI