Jika sampai terjadi suspensi, ada dugaan bahwa PT Diamond Citra Propertindo (kode saham $DADA), yang berada di bawah kendali Karya Permata Inovasi Indonesia, sengaja tidak mempublikasikan laporan keuangan. Langkah ini diduga dilakukan agar saham tetap bisa diperdagangkan di pasar negosiasi. Selain itu, untuk menyamarkan aksi jual saham dalam jumlah besar, perusahaan diduga memecah kepemilikan saham ke beberapa sekuritas. Tujuannya agar transaksi penjualan terlihat seperti aktivitas biasa dari investor ritel, bukan bagian dari strategi exit besar-besaran. Dengan cara ini, mereka bisa menjual kepemilikan tanpa menarik perhatian pasar. Melihat kondisi saat ini, harapan agar harga saham kembali ke level Rp50 per lembar—apalagi ke harga saat IPO dan ATH—sangat kecil, terutama setelah saham masuk kategori FCA. Nantinya, jika perusahaan merilis laporan keuangan, penting untuk mencermati laporan arus kas, laba rugi, dan neraca secara menyeluruh, guna memastikan apakah angkanya wajar atau justru ada indikasi manipulasi.
$IHSG $PROPERTY