[%cfwR%] jgn lupa + faktor ORDALLL nya 90% [%TUeW%] 🤣, lu ngetik klo gak ada ordal ya kaya baca koran jaman dahulu, [%bCoa%] T deh [%NfKT%]

@trixffel jgn lupa + faktor ORDALLL nya 90% $BOSS 🤣, lu ngetik klo gak ada ordal ya kaya baca koran jaman dahulu, $TOBA T deh $BOSS

Kalau Anda nanya stockpick kepada seseorang beserta best buy nya, jawaban singkat dari orang tersebut tidak akan banyak membantu Anda. Kenapa? Karena jawaban sebenarnya sangat panjang. Ketika seseorang itu berinvestasi pada sebuah saham, maka ada faktor-faktor yang menyertainya, antara lain:
*Berapa usianya? 
*Berapa income stream nya? 
*Berapa lama time horizonnya? 
*Berapa porsi saham itu terhadap portofolio nya?
*Apakah harga avg nya sudah final? 
*Apakah sudah tercapai porsi yang diinginkan atau masih mau nambah/kurang? 
*Bagaimana risk tolerance orang tersebut?
*Apakah ia concentrated atau diversified? 
*Apa alasan fundamentalnya? 
*Adakah landasan teknikalnya? 
*Adakah faktor non-fundamental yang mendukung?
*Dan masih banyak lagi.

Sebagian besar jawaban dari pertanyaan di atas tidak Anda dapatkan hanya dari kalimat, "Beli $TOTL di harga 600" atau "Buy $PANI thank me later" atau "Beli $TOBA, in Lord L we trust."

Oleh karena itu, setiap investor harus mampu menganalisa sendiri. Jangan membabi buta mengikuti saran siapapun, apapun warna centangnya, berapapun jumlah followernya, not even me. 

Analisa-analisa dari tokoh manapun sebaiknya diperlakukan sebagai masukan atau second opinion saja. Keputusan investasi harus tetap diambil sendiri sesuai dengan karakteristik pribadi masing-masing.

Semoga bermanfaat!