$PNBN Beberapa hari ke depan akan ada RUPSLB yang dijalankan bersama2 dengan $PNLF. Ini akan menjadi penentu arah saham bank ini kemana, jika betul ada tanda terjadinya akuisisi seperti:

1. Mundurnya anak2 Mu’min Ali Gunawan dari posisi mereka di Panin Bank (Chandra Gunawan yang tadinya wakil dirut sudah menjadi komisaris semenjak 2018, Mu’min juga sudah tidak terlibat dalam operasional sehari2, hanya tinggal Lionto Gunawan sebagai direksi dan Richard Budi Gunawan cucunya Mu’min diletakkan debagai Wakil Preskom di Panin Financial).

Struktur ini aneh dan menunjukkan adanya keinginan keluarga untuk keluar dari Panin Bank dan mengalihkan bisnisnya di sektor2 lainnya = Panin Financial berubah menjadi holding company di berbagai sektor / konglomerasi. Mirip2 dengan keluarga Sampoerna yang menjual saham mereka di HM Sampoerna dan menginvestasikan hasilnya lewat holding mereka Sampoerna Strategic di berbagai sektor seperti sawit ($SGRO).

Kenapa jual Panin Bank? Bisa dibilang 20 tahun terakhir ini bank mereka begitu2 saja dan mungkin pihak keluarga merasa sulit untuk bersaing dengan bank2 lainnya seperti BCA (Djarum) ataupun Permata (Bangkok Bank) dan Danamon (MUFG). Mumpung masih bisa menjual di harga yang tinggi, kenapa tidak? Toh hasilnya bisa diinvestasikan di bisnis2 lainnya yang lebih menjanjikan. Inilah yang dilakukan Poetra Sampoerna dia melihat sudah mentok kemampuan dia dalam mengelola HM Sampoerna dan mungkin dia juga sadar ke depan rokok akan semakin banyak tantangannya, lebih baik jual mumpung masih ada harga (lihat valuasi Gudang Garam sekarang sudah jauh turun dibandingkan 10 tahun yang lalu).

2. Pembahasan materi2 yang berhubungan dengan memudahkan terjadinya akuisisi (ini sudah pernah saya bahas di post sebelumnya mengenai Panin Bank)

(Banyak yang tidak tahu bahwa di Indonesia ada aturan dimana keluarga pemilik tidak boleh menjabat sebagai dirut itulah alasan di BCA bos sesungguhnya adalah Armand Hartono tapi dia menjabat sebagai “Wakil Direktur” bukan Direktur Utama; begitu juga dengan Panin Bank dimana anggota keluarga maksimal hanya biaa menjabat sebagai “Wakil Direktur” seperti Chandra Gunawan sebelum dia menjadi komisaris pada tahun 2018)