imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah Ada Induk yang Sengaja IPO Kan Anak Usaha Untuk Dimatikan?

Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Banyak yang suka berasumsi bahwa kalau ada anak perusahaan IPO dan mayoritas sahamnya masih dipegang si induk, maka otomatis aman. Karena katanya, masak iya induk tega matiin anaknya sendiri? Tapi dalam dunia korporasi, kasih sayang itu bukan jaminan. Yang namanya bisnis, kalau sudah urusan cashflow dan strategi grup, keputusan yang kelihatannya kejam bisa aja diambil. Dan faktanya, sejarah sudah mencatat beberapa tragedi anak perusahaan yang IPO tapi akhirnya megap-megap karena terlalu bergantung sama orderan dari induk atau afiliasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Contoh paling dekat adalah WSBP (Waskita Beton Precast). IPO tahun 2016 dengan status anak usaha dari Waskita Karya, induknya masih pegang sekitar 60 persen saham. Selama beberapa tahun awal, mayoritas pendapatan WSBP itu datang dari proyek internal Waskita juga, kayak main bola di halaman sendiri. Tapi ketika Waskita mulai bermasalah keuangan 2020–2021, proyek berhenti, pembayaran mandek, dan WSBP langsung kehabisan napas. Arus kas operasional jebol, pendapatan anjlok, dan pada akhirnya masuk proses PKPU tahun 2021. Sahamnya disuspensi, pemegang saham publik nyangkut tanpa exit. Dalam kasus ini bukan karena induk sengaja mau bunuh anak, tapi lebih karena anaknya terlalu bergantung dan nggak bisa jalan sendiri ketika induknya jatuh sakit. Induknya WSBP dalam hal ini WSKT enggan bayar utang ke anaknya sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

WSKT pesan barang dari WSBP. WSBP sudah bikin barangnya dan sudah deliver barangnya ke WSKT tapi sayangnya WSKT enggan bayar itu barang. WSKT sengaja IPO kan WSBP tapi setelah IPO, itu WSBP dibiarkan gagal bayar. Kalau memang niat bantu anak, bayar dong utang. Ini namanya IPO untuk berbagi gagal bayar dan Nyangkut ke sesama investor ritel. Apalagi setelah gagal bayar ke vendor, itu utang vendor dikonversi jadi saham WSBP. UNTR aja sampai Nyangkut di WSBP karena WSBP dan WSKT sama-sama tidak bisa bayar utang. Bikin was was kita aja.

Kasus serupa juga terjadi di level global. Spirit AeroSystems, dulunya unit dari Boeing, di-carve out lewat IPO 2005 tapi tetap mengandalkan order dari Boeing sebagai sumber utama pendapatan. Masalahnya, ketika krisis 737 MAX menghantam Boeing, order ke Spirit dipangkas drastis. Akibatnya, Spirit tekor parah, rugi operasi tembus 577 juta USD hanya dalam kuartal 4 tahun 2024. Bahkan mereka sempat bilang ada substantial doubt tentang kelangsungan hidup perusahaannya. Dan ini bukan sinetron. Saham publik jeblok, investor ritel gigit jari. Boeing akhirnya mau menyelamatkan Spirit dengan beli balik, tapi harganya udah jatuh duluan. Yang rugi siapa? Ya investor publik yang dulu ikut IPO-nya. Di IPO kan di harga tinggi jual ke investor ritel, terus nuyback di harga diskon. Pintar kan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kita mundur lagi ke tahun 1999. Delphi, supplier otomotif yang dulunya bagian dari General Motors (GM), dilepas lewat IPO. Tapi GM tetap jadi pelanggan utama. Namun karena GM terus menekan harga, plus beban pensiun ditransfer ke Delphi, keuangan Delphi jebol. Mereka akhirnya bangkrut di 2005, jadi salah satu kasus kebangkrutan manufaktur otomotif terbesar sepanjang sejarah AS. Lagi-lagi, bukan karena GM jahat, tapi karena model bisnis Delphi itu terlalu tergantung sama satu pelanggan yang punya kendali dominan. Ini lah contoh yang paling mendekati pertanyaan user Stockbit tersebut. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Mirip juga dengan Visteon, hasil spin-off dari Ford. Visteon IPO tahun 2000, tetap punya hubungan dekat dengan Ford yang menyumbang sekitar sepertiga penjualan. Tapi saat krisis 2008–2009 datang, Ford enggan kasih bailout besar. Visteon kelimpungan. Pabrik-pabriknya mulai tutup, bahkan sampai ada demo buruh dan okupasi pabrik di Inggris. Harga saham tenggelam, dan publik cuma bisa nonton. Lagi - lagi habis IPO anak, lalu anak dibiarkan bangkrut.

Dari semua kisah ini, benang merahnya jelas bahwa kalau anak perusahaan terlalu mengandalkan orderan dari si induk atau satu afiliasi besar, maka IPO-nya jadi riskan. Bukan soal induk itu jahat atau nggak, tapi karena ketergantungan tinggi berarti perusahaan itu belum mandiri secara ekonomi. Begitu terjadi guncangan, baik dari sisi keuangan, strategi, atau kebijakan, maka si anak nggak punya bantalan. Investor publik yang cuma baca prospektus dengan angka revenue besar dari afiliasi bisa kaget kalau tahu revenue itu ternyata gantungannya tinggi banget. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Maka buat investor publik, sebelum ikut IPO atau beli saham anak perusahaan, penting banget buat lihat:
1.Berapa persen pendapatan dari afiliasi? Kalau di atas 50%, itu udah warning.
2. Apakah kontraknya jangka panjang dan fair? Kalau hanya PO jangka pendek, itu gampang dicabut.
3 Berapa persen piutang ke pihak berelasi? Kalau sampai lebih dari 20% aset, siap-siap bisa jadi bom waktu.
3. Apakah ada covenant utang yang bisa dipicu kalau induk bermasalah? Cross-default clause bisa bikin anak langsung ikut ambruk.
4. Dan yang paling penting adalah apakah induknya sehat secara keuangan dan punya insentif untuk tetap sayang sama anaknya?

Jadi, kalau ada yang bilang nggak mungkin induk matiin anak sendiri, ya memang niat membunuh itu mungkin nggak ada. Tapi dalam sejarahnya, yang sering terjadi justru anaknya kena getah karena terlalu lemah untuk jalan sendiri, dan induknya lagi sibuk menyelamatkan diri sendiri. Maka IPO anak perusahaan yang belum mandiri sebaiknya jangan langsung dianggap peluang emas, bisa aja itu bom waktu yang dibungkus kado cantik. We never know.

Di dunia nyata saja banyak orang tua yang tega bunuh anak kandung sendiri apalagi cuma dalam bisnis. Tidak ada yang tidak mungkin. Selama bisa bikin cuan, orang akan tega melakukan apapun itu sampai jual negara pakai jaminan ijazah palsu pun mungkin bisa. Jangan minta cari contohnya negara mana ini ya.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BLOG $AMRT $CDIA

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy