imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

MAHA: Tukang Angkut Batubara dari Kalimantan โ€” Cash Flow Tajam, Tapi Laba Bersih Terkapar

Kalau dengar nama PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), yang perlu dibayangkan bukan tambang batubaranya, tapi justru truk-truk besar yang lalu-lalang di jalan Kalimantan. MAHA bukan perusahaan tambang. Mereka pemain jasa logistik batubara. Tugasnya: angkut batubara dari tambang ke stockpile, pelabuhan, atau pabrik pengolahan.

Model bisnisnya sederhana, tapi berat di operasional. Mereka bukan yang gali batubaranya, tapi yang pastikan batubara itu sampai ke tempat tujuan. Persis kayak ojek online buat batu bara.

๐Ÿ“Š Sumber Duit MAHA:

Mayoritas dari jasa pengangkutan batubara (hauling)

Sisanya dari jasa dukungan pertambangan (bengkel, maintenance, dll)

Klien utamanya juga bukan sembarangan:

Kideco Jaya Agung (Indika Group)

Indonesia Pratama (Bayan Group)

Pamapersada (PAMA)

Mandiri Intiperkasa (MCOL - afiliasi)

Sisanya: Darma Henwa, Multi Tambangjaya, Sims Jaya

Karena itulah, kinerja MAHA sangat bergantung ke volume angkut batubara klien-klien raksasa ini. Maka penting bagi investor untuk mencermati, apakah produksi dari pelanggan ini akan meningkat sehingga akan berefek positif pada pendapatan MAHA.

๐Ÿšš Analisis Kunci di Laporan Keuangan

Income Statement:

Pendapatan: Meningkat jadi Rp641.036.185 (Q1 2025) yang sebelumnya Rp622.679.482 (Q1 2024). Ini menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 2.86%.

Laba Usaha: Menurun jadi Rp46.056.876 (Q1 2025) yang sebelumnya Rp83.857.844 (Q1 2024).

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk: Menurun drastis dari Rp73.204.885 (Q1 2024) menjadi Rp11.032.579 (Q1 2025).

Laba Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk: Menurun dari Rp4,39 (Q1 2024) menjadi Rp0,67 (Q1 2025).



Highlight analisis cash flow

Penerimaan kas dari pelanggan:

31 Maret 2025: Rp725.625.792

31 Maret 2024: Rp571.639.869

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi:

31 Maret 2025: Rp286.755.971

31 Maret 2024: Rp72.596.827

Penambahan aset tetap:

31 Maret 2025: (Rp58.544.572)

31 Maret 2024: (Rp64.973.615)

Penambahan uang muka pembelian aset tetap:

31 Maret 2025: (Rp10.635.923)

31 Maret 2024: (Rp24.670.080)



Kinerja Q1 2025 MAHA rasanya campur aduk. Di satu sisi, cash flownya bagus. Di sisi lain, bottom line-nya justru ambruk. Cash is King, profit is queen. Memang cash itu paling penting tapi tak kalah butuh perhatian juga laba yang dihasilkan. Ini adalah 2 sisi yang harus sama sama baik.


Lalu kelihatan juga kalau MAHA tidak jor joran untuk membeli asset yang artinya kemungkinan para pelanggan MAHA ini memang tidak sedang menggenjot produksi. Artinya pendapatan MAHA mungkin tidak akan naik drastis. At least untuk saat ini.

Kesimpulannya?

MAHA ini seperti punya pelanggan besar perusahaan batu bara ada Indika Group, Bayan Group dan juga PAMA. Cashflow juga ganas.

Tapi di laporan keuangannya ada indikator lampu kuning gara-gara laba bersih yang jatoh. Saya sendiri lebih menyukai keselarasan antara laba dan juga cashnya.

Laba yang kecil walaupun cashflow operatingnya bagus, juga ada indikasi bahwa operasionalnya memang boros.

Lalu selaku investor kita perlu forward looking ke depan, apa yang membuat kinerja MAHA meningkat sehingga nantinya pasar akan mengapresiasi lebih tinggi. Menurut saya kuncinya adalah produksi batu bara yang meningkat dari para pelanggannya. Para pelanggan ini tentunya akan meningkatkan produksi jika harga batu bara juga meningkat. Pertanyaannya, apakah harga batu bara akan meningkat ke depan?

$MAHA $INDY $BYAN

Read more...
2013-2025 Stockbit ยทAboutยทContactHelpยทHouse RulesยทTermsยทPrivacy