Rilis Perkembangan Uang Beredar (M2) Indonesia Mei 2025 oleh BI
➖ Uang Beredar Luas (M2) Mei Rp 9.406,6 triliun, tumbuh +4,9% yoy.
Naik dari Apr Rp 9.388,0 triliun. Namun melemah pertumbuhannya dari Apr +5,2% yoy.
✅ Uang Beredar Sempit (M1) Mei Rp 5.226,3 triliun, tumbuh +6,3% yoy.
Naik dari Apr Rp 5.225,0 triliun. Naik juga pertumbuhannya dari Apr +6,0% yoy.
➖ Uang Primer M0 Adjusted Mei Rp 1.939,1 triliun, tumbuh +14,5% yoy.
Turun dari Apr Rp 1.952,3 triliun, namun naik pertumbuhannya dari Apr +13,0% yoy.
➖ Uang Kuasi Mei Rp 4.077,3 triliun, tumbuh +1,5% yoy.
Naik dari Apr Rp 4.060,8 triliun. Tapi melemah pertumbuhannya dari Apr +2,4% yoy.
❌ Penyaluran Kredit Mei Rp 7.903,5 triliun, dan hanya tumbuh +8,1% yoy.
Walaupun naik dari Apr Rp 7.865,6 triliun, namun pertumbuhannya makin lemah dari Apr +8,5% yoy.
❌ Dana Pihak Ketiga Mei Rp 8.756,5 triliun, hanya tumbuh +3,9% yoy.
Walaupun naik dari Apr Rp 8.742,1 triliun, namun makin melambat pertumbuhannya dari Apr +4,4% yoy.
➖ Rata-rata suku bunga Kredit menurun tipis dari semula 9,19% pada Apr, menjadi 9,18% pada Mei.
Suku bunga Simpanan tenor 3 dan 24 bulan meningkat.
Sementara, suku bunga Simpanan tenor 1, 6, dan 12 bulan menurun.
..........................
Rilis ini menunjukkan walaupun uang beredar masih tumbuh, likuiditas perekonomian masih cukup baik.
Namun tanda kelesuan semakin nyata. Gerak ekonomi melambat.
Penurunan BI Rate di tengah Mei 2025 dan stimulus pemerintah yang diluncurkan awal Juni, masih perlu waktu untuk terasa dampaknya.
Perlu diamati pula perkembangan dinamika global yang bisa berdampak kepada ekonomi domestik.
$BBNI $BBRI $BNGA