Terminal Pertama di Usia 30 Achieved!

Pada 20 Juni kemarin saya memasuki usia yang ke 30, tidak terasa sudah 9 tahun berlalu sejak pertama kali membaca buku Rich Dad Poor Dad. Dimana sejak hari saya dikenalkan buku itu oleh kakak kelas di kampus, hidup saya rasanya langsung berubah 180 derajat. Rasa menggebu-gebu ingin mencari uang melalui bisnis dan terutama investasi begitu tinggi, hingga saya terus mencoba banyak usaha dan peluang investasi baru sampai hari ini. Suatu momen yang sangat saya syukuri walaupun di perjalanannya penuh luka, tangis, dan rasa sakit, apalagi jika dibandingkan teman-teman yang memilih jalur menjadi pegawai.

Seperti anak muda pada umumnya, mendengar saran dari motivator2 bahwa membuat target itu perlu, maka saya yang pada masa itu berusia sekitar 17 tahun awalnya membuat target ingin bebas finansial pada umur 30! 馃椏Target yang terdengar gila untuk sebagian besar orang pada waktu itu (kerja aja belum dah mikirin pensiun). Target itu terbentuk dikarenakan pada waktu itu saya banyak membaca artikel dari Mr Money Mustache, yang bisa dicek salah satunya disini https://cutt.ly/drEnjPE1 (yang menjadi latar belakang blog Kisah Keuangan yang pernah saya buat pada masa lampau).

Segala penghematan dilakukan, sampai2 tidak jarang dikatakan pelit oleh orang-orang di sekitar saya, termasuk calon istri dan orang tua sendiri 馃ぃ. Beberapa penghematan yang dilakukan terkadang memang terlalu ekstrim dan terkadang tidak sesignifikan itu juga dalam meningkatkan porsi saving saya. Tapi karena saya tahu betapa butuhnya compounding saving untuk bisa diinvestasikan di awal perjalanan ini, maka sayapun tetap bertahan dengan mode menghemat ini, walaupun pada akhirnya ada adjustment juga agar tidak terlalu mencolok dan membuat orang2 di sekitar saya tidak nyaman. Beberapa poin penghematan yang relevan sampai hari ini adalah jangan terlalu sering makan di luar, sediakan bekal yang cukup ketika akan jalan2 jauh, dan utamakan membeli barang second (HP, motor, mobil, sampai Steam Deck saya saat ini second dan berfungsi layaknya baru)

Sampai pada masanya di sekitar 2018-2019 saya sudah mengelola uang di saham sekitar 300jtan. Namun karena rugi di saham yang menjadi porsi terbesar saya, yaitu $TOTL, maka porto saya mengalami total loss sekitar 30%an lebih. Kehilangan hampir 100jt pada masa itu begitu sakit dan akhirnya saya memutuskan untuk pensiun sementara waktu dari dunia pasar modal dan lebih berfokus kerja kembali sembari kembali mencoba peluang investasi dan usaha di beberapa tempat lain, yang membuat saya yakin pada akhirnya investasi di IDX menjadi salah satu yang paling terukur risikonya (investasi di usaha orang ketika dia tidak amanah seketika modal kita bisa hilang 100%, dan itu bisa terjadi kapan saja 馃拃).

Dan karena pada masa itu saya benar-benar skip semua mengenai saham, apa yang saya lewatkan? Ya, krisis Covid. Saya bisa dibilang beruntung exit total dari saham di akhir 2019, namun dii saat yang sama merasa sangat bodoh juga ketika beberapa tahun kemudian ternyata momen koreksi yang saya tunggu dari 2016 dulu ternyata datang dan saya tidak bisa memanfaatkannya sama sekali (padahal tahu bagaimana mencekamnya suasana Covid pada masa itu sehingga membuat banyak orang diPHK).

Fast foward, pertengahan 2022 saya mulai iseng2 membuka Stockbit lagi, dan menemukan ada missmatch antara harga batubara yang sudah naik namun saham2nya masih dihindari oleh pelaku2 market. Disitulah saya kembali mengulik2 perhitungan ASP x volume produksi batubara vs market cap perusahaan2 batubara pada masa itu. Dan akhirnya membuat saya masuk banyak di $MBAP. Singkat cerita porto saya di mendapat return 30% dalam waktu 6 bulan di 2022 kemarin, walaupun modalnya masih kecil dibanding modal saya di 2019 dulu, namun dari sini kepercayaan diri saya mulai pulih kembali, dan tidak lama setelah itu Mentorbaik terbentuk, Stockbit menjadi sekuritas (yang luar biasa sekali service dan progress fitur2nya). Tuhan seakan-akan mendukung proses revival saya di dunia saham.

Sejak pensiun di 2019 lalu saya merubah target saya dari Bebas Finansial di umur 30 menjadi mengelola dana 1 Miliar pertama di usia 30 (karena ternyata untuk bebas finansial dengan 2 anak saja butuh nominal yang jauh di atas perkiraan saya ketika single dulu). Lanjut cerita investasi di 2023, atas izin Allah di saat modal yang disetor membesar di tahun tersebut juga saya bisa mendapatkan return sekitar 35% / tahun. Kemudian di 2024 juga saya semakin agresif menyetorkan modal untuk diinvestasikan, yang alhamdulillah juga masih memberikan return yang lumayan memuaskan di saat kondisi begitu mencekam di akhir 2024 kemarin. Overall pada saat bersamaan karir juga lagi bagus (diberi kemudahan untuk naik pangkat), sehingga memudahkan saya untuk menyisihkan tabungan untuk diinvestasikan.

Sehingga jadilah di 2025 ini alhamdulillah saya berhasil mencapai terminal pertama saya (istilah yang dipopulerkan oleh om @ricky2212 ). Adapun porsi cash yang mencapai 40% memang sengaja saya siapkan dikarenakan berdasarkan data2 yang ada, kondisi yang akan terjadi beberapa waktu ke depan bisa jadi momen untuk kita membeli saham2 bagus pada harga murah seperti 2020 kemarin. Walaupun dalam perjalanannya bisa jadi market malah ATH ke ATH (inget 1999 dan 2007). Kalaupun itu yang terjadi maka return 20% dari 60% yang saya investasikan maka menjadi 12% / tahun secara total porto, bukan sebuah return yang buruk menurut saya pribadi. Dan jika benar market terjadi koreksi besar, disitulah cash2 ini akan memberikan return yang jauh lebih memuaskan nantinya.

Mungkin beberapa orang yang membaca artikel ini merasa sayang uangnya jika hanya menjadi cash, kenapa tidak diputar di reksadana atau dibelikan sukuk seperti SR atau PBS? Trust me I've tried. Dan dalam jangka pendek pergerakan nilai obligasi berfluktuasi juga, yang artinya bukan malah untung yang kita dapat namun malah buntung. Bisa dicek di salah satu lampiran yang saya cantumkan, bahwa saya mengalami loss 1,8% dari membeli PBS 37 di Sept 2024 dan menjualnya di sekitar Okt-Nov 2024 ketika koreksi market terjadi dan mau serok bawah saham-saham yang terdiskon. Sehingga potensi return 5-6% dari sukuk malah berubah menjadi loss 1,8% dalam 1-2 bulan. Dari pengalaman itulah saya pribadi akhirnya lebih prefer sedia cash di RDN saja, dan ketika memang ada koreksi nanti untuk mendapat return > 10% juga mudah kok (coba aja capcipcup beli saham di Apr 2025 kemarin, udah dapat 10% dalam 1-2 bulan kan, jauh lebih besar dari return sukuk).

Saya tahu 1 M mungkin bukan nominal yang begitu besar bagi sebagian besar warga Stockbit, saya kenal beberapa orang yang bahkan di saham $ADES saja sudah 2 M lebih dana yang ditempatkan. Saya hanyalah seekor ikan kecil yang mulai berenang di lautan ikan2 besar dan kuat. Tinggal jalur hidup yang dipilih apakah dengan ikan2 besar tersebut saya akan bersaing atau malah menciptakan simbiosis mutualisme, Untungnya sepanjang perjalanan hidup tidak jarang saya berjumpa investor dengan dana belasan atau puluhan miliar yang masih rela berbagi insight dengan kita2 yang kecil ini. Oleh karena itu saya juga bertekad untuk sebisa mungkin terus berbagi dengan rekan2 yang masih mengarungi perjalanan menuju terminal pertamanya, yang semoga bisa menjadi amal jariyah sebagai ilmu yang bermanfaat yang bisa digunakan teman-teman dalam menghadapi kerasnya dunia pasar modal.

"I was so scared then, but in a way it was really fun. I mean, every boring day just been the same for me. But this, this was a beginning of a real adventure"
Dark Cloud 2 Opening Scene

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy