Ini bukan soal jumlah LOT, tapi soal harga transaksi terakhir ,
di Bursa Efek Indonesia , harga penutupan saham ditentukan oleh transaksi terakhir di sesi penutupan ( 16:00 WIB ) , jadi meskipun yang dijual hanya 1 LOT ( 100 lembar ) di harga Rp 2.070 , kalau itu adalah transaksi terakhir , maka itulah yang dianggap harga penutupan
Misal , contoh di gambar pukul 16:00:00 , ada yang jual 1 LOT di Rp 2.070 , maka harga ini langsung jadi harga penutupan , meski sebelumnya masih ada yang beli di Rp 2.330 ( hampir 12%! ) sistem hanya lihat transaksi terakhir
Harga Rp 2.070 itu adalah harga ARB ( Auto Rejection Bawah )
Saham FILM hari itu turun -14.11% , artinya sudah kena ARB, batas bawah harian untuk saham di atas Rp 200.
Kalau sudah kena ARB , antrian beli ( bid ) biasanya tipis atau bahkan kosong , penjual cuma butuh 1 LOT untuk "menyentuh" ARB , sehingga harga langsung ditutup di titik itu , tidak peduli seberapa kecil volumenya
Likuiditas dan market depth sangat tipis kalau kamu perhatikan ,
LOT yang ditransaksikan kecil kecil ( 1 , 2 , 3 LOT saja ) , sehingga antrian pembeli ( buyer ) juga kemungkinan besar sepi atau tidak agresif , artinya , harga bisa langsung turun tajam hanya karena tidak ada penahan di sisi beli , jadi bukan karena ‘lot kecil punya kekuatan’, tapi karena pasarnya memang sedang lemah dan sepi
Bisa dimanfaatkan oleh "Market Maker" atau pelaku besar buat mengesankan harga longsor ( menekan psikologi investor retail )
atau bisa juga jadi sinyal bahwa saham sedang distribusi atau tidak ada demand
$IHSG $FILM $GOTO