imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia mengatakan eksplorasi tambang memang tinggi risiko. Rasio kesuksesan eksplorasi tambang secara global katanya hanya 5 persen.

"Jadi kebayang kalau eksplorasi US$100 juta dolar, ya success ratio-nya mungkin cuma 5 ya. (Dari) 100 bor mungkin hanya 5 yang ditemukan cadangan," terangnya dalam acara media briefing & peluncuran laporan Coal in Indonesia: Paradox of Strength and Uncertainty di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Rabu (17/6).


Pasalnya, jaminan kepastian bagi perusahaan yang melakukan eksplorasi untuk bisa melanjutkan kegiatan komersial lebih sulit lantaran masalah perizinan.

"Mungkin ada aturan divestasi, izin kehutanan. Sehingga success ratio-nya bahkan di bawah global average. Jadi 2,5 sampai 3 persen," katanya.

Hendra mengatakan aset-aset tambang batu bara maupun nikel saat ini sebagian besar merupakan hasil penemuan di tahun 1980-an hingga 1990-an. Secara praktiknya, sudah tidak ada cadangan baru yang didapat sejak 1990-an.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan perusahaan yang melakukan eksplorasi tambang pada 1980-an hingga 1990-an merupakan junior mining company. Perusahaan-perusahaan tersebut mengumpulkan dana atau modal dari pasar saham serta siap mengambil risiko untuk eksplorasi.

Baca artikel CNN Indonesia "Pengusaha Batu Bara Ungkap Alasan Sulit Eksplorasi Tambang Baru" selengkapnya di sini: https://cutt.ly/drEs9CMU.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://cutt.ly/9rEs9C8S


Baca artikel CNN Indonesia "Pengusaha Batu Bara Ungkap Alasan Sulit Eksplorasi Tambang Baru" selengkapnya di sini: https://cutt.ly/trEs9C2S.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://cutt.ly/QrEs9C5H


$ITMG $BSSR $AADI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy