Kisah $BOSS: Saham yang Katanya Akan Jadi The Next $ITMG dan $BSSR
Hari ini ada salah satu user Stockbit (nama disamarkan) yang curhat dan minta tolong supaya saham BOSS digoreng bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Updated: Screenshot dihapus atas keinginan user Stockbit.
Sayangnya, saya bukan bandar yang punya banyak duit untuk goreng saham. Saya cuma investor ritel selot selot yang tidak kenal siapa bandar dan tidak tahu kapan saham akan digoreng. Harus Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Buat user Stockbit yang baru join aplikasi di 2024 dan 2025, mungkin tidak pernah dengar saham BOSS. Saham ini sangat tenar di 2022 dan 2023 karena tukang Pompom nya banyak banget. Siang malam itu mereka gerilya promosi saham BOSS.
Pompomer BOSS bikin banyak akun kloningan di Stockbit untuk promosikan bahwa BOSS adalah saham terbaik di muka bumi ini. Bagi mereka, saham coal lain seperti ITMG PTBA BSSR ADRO BYAN itu dianggap sebagai saham sampah tidak layak beli. Yang layak beli itu hanya saham BOSS. Saham lain masuk toilet saja.
Perang dulu di Stream Stockbit karena perselisihan dua kubu yang saking menjaga gengsi saham. Udah berasa seperti perang antara negara dan klub bola MU vs City. Kubu BOSS lover vs Kubu Coal lain. Menurut kubu BOSS lover, di IHSG itu hanya ada 2 jenis saham yakni saham BOSS dan saham lain - lain. Dan beli saham lain - lain itu sama saja dengan miskin mendadak. Beli BOSS = Kaya Mendadak.
User yang mendukung BOSS itu adalah geng orang yang pengen Kaya Mendadak dan geng Gajah Mada. Belakangan geng Gajah Mada itu ketahuan mau melakukan phising ke para follower nya karena minta akses username dan password online trading mereka katanya mau perbaiki porto. Udah Pompom Boss, mau lagi phising. Untungnya Stockbit langsung kick mereka untuk melindungi user Stockbit yang masih unyu - unyu.
Para pendukung BOSS itu siang malam kampanye untuk mencari Exit Liquidity alias buka lowongan tukang cuci piring alias buka pendaftaran gelar pahlawan bursa. Buktinya sekarang para tukang Pompom yang rata-rata kloningan itu sekarang sudah hilang melarikan diri dan BOSS kena suspend, LK terakhir Q3 2023. LK 2024 dan 2025 tidak ada. Salah satu sister company BOSS adalah FORZ tinggal menunggu waktu delisting. Kebetulan alamat kantor BOSS = FORZ = TARA. Bisa cek buktinya di postingan sebelumnya di sini https://stockbit.com/post/11655500
Kalau dulu investor retail suka dikecoh sama istilah saham properti murah atau tambang batubara masa depan cerah, kisah FORZ dan BOSS ini jadi pelajaran mahal, bukan cuma karena harga sahamnya nyungsep, tapi juga karena jalinan dalamnya mirip sinetron politik keluarga yang rumit. Semua bermula dari satu nama. Freddy Setiawan, mantan atlet tenis nasional yang banting setir jadi pengusaha properti dan tambang. Dua emiten yang dia kendalikan, FORZ (Forza Land) dan BOSS (Borneo Olah Sarana Sukses), tampaknya punya masa depan cerah, sampai akhirnya semua berantakan karena kesalahan strategi, ketamakan ekspansi, dan keterlibatan manajer investasi yang bernama Narada Asset Management. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Kita mulai dari FORZ. Perusahaan ini IPO tanggal 28 April 2017 dengan harga Rp220 per saham. Mereka ngelepas 312,5 juta saham atau 20% dari total modal disetor. Dapat dana segar Rp68,75 miliar. Total kapitalisasi saat IPO lumayan gede juga, sekitar Rp343,75 miliar. Investor yang beli waktu IPO juga dapat waran gratis (437,5 juta waran seri I), jadi waktu itu kelihatan menggiurkan banget. Proyeknya pun mewah-mewah, mulai dari One Casablanca Residence di Jakarta Selatan, One Azure di Tangerang (bangunan tertinggi di Serpong dengan 49 lantai), sampai proyek eksotis kayak One Paradise dan One Uluwatu di Bali. Pokoknya image-nya properti premium banget.
Tapi baru dua tahun setelah IPO, badai datang. FORZ masuk ke status PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) pada Juli 2019. Salah satu penyebabnya adalah keterkaitan dengan Narada Asset Management, manajer investasi yang waktu itu pegang 8,21% saham FORZ (162 juta lembar). Narada mendadak gagal bayar margin sekitar Rp150 miliar ke sejumlah sekuritas (Kiwoom, Samuel, Mega Capital, dan lain-lain). Akibatnya, mereka jual paksa saham portofolio termasuk FORZ dan BOSS. Harga FORZ anjlok parah, dari Rp900 per saham ke Rp298 hanya dalam tiga hari. Gimana nggak panik? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
FORZ makin dihantam isu ketika dikait-kaitkan sama PT Hanson International (MYRX) milik Benny Tjokrosaputro. Waktu itu, sentimen publik lagi panas-panasnya karena kasus Jiwasraya dan ASABRI. FORZ sempat disuspensi dua kali dalam seminggu gara-gara isu afiliasi ini. Harga saham dari Rp955 langsung jeblok ke Rp202 dalam waktu 20 hari. FORZ sempat coba napas lagi dengan jual anak usahanya (PT Adara Properti Indonesia), bukan Adwseharga Rp46 miliar ke PT Pratama Maju Jaya, tapi nggak cukup untuk nutupin utang. Akhirnya, 12 September 2022, FORZ resmi pailit. Dan BEI sudah putuskan akan delisting saham FORZ per 21 Juli 2025. Nasib investor? Total ada 1,09 miliar saham milik publik (55,22%) yang nyangkut tanpa harapan keluar. Proyek kayak One Paradise dan One Velvet pun mangkrak.
Sekarang kita geser ke BOSS. Ini perusahaan tambang batubara yang juga IPO awal 2018. IPO-nya dibantu langsung oleh FORZ, artinya bukan cuma punya pengendali yang sama, tapi ada irisan struktur yang jelas. Freddy Setiawan, yang di FORZ jadi komisaris utama dan pemilik lewat PT Forza Indonesia, juga awalnya pegang kendali di BOSS lewat PT Megah Prakarsa Utama (45,10%). Di posisi komisaris ada lagi nama David Alusinsing, yang juga pernah menjabat di FORZ. Kalau ini bukan afiliasi erat, lalu apa?
Setelah IPO, saham BOSS sempat ngebut ke Rp2.400 per lembar, tapi kemudian terjun bebas. Sejak Maret 2020, harganya mentok di Rp50 dan nggak gerak. Per Juni 2022, mereka tercatat punya liabilitas Rp732 miliar dan rugi bersih dengan EPS minus 38. BEI akhirnya mensuspensi sahamnya sejak Februari 2024. Operasional tambangnya di Kutai Barat, Kalimantan Timur, pun kena musibah longsor dan banjir. Anak usaha mereka PT Pratama Bersama juga sudah dinyatakan pailit pada 2022. Sampai sekarang, belum ada kejelasan soal nasib perusahaan, meski kabarnya ada investor strategis yang lagi due diligence sampai Juli 2025.
Anehnya, walaupun sektor bisnisnya beda, FORZ di properti dan BOSS di tambang, mereka punya pola yang mirip banget. Struktur pemegang saham dikuasai oleh Freddy lewat PT Megah Prakarsa di BOSS dan PT Forza Indonesia di FORZ. Komposisi publik juga besar (FORZ 55%, BOSS 35%), bikin banyak investor ritel ikut terseret. Manajemennya tumpang tindih, anak usahanya gagal, dan kedua-duanya terhubung ke Narada, yang ternyata justru jadi katalis utama kehancuran mereka. Di saat Narada gagal bayar, saham FORZ dan BOSS sama-sama dijual paksa dan hancur di pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan jangan lupakan bahwa OJK menjatuhkan sanksi administratif Rp4,6 miliar ke Narada pada 2023 karena terbukti melanggar 18 ketentuan reksadana dan gagal bayar instruksi pembelian saham. Tapi sayangnya, saat sanksi ini keluar, kerusakan sudah terlalu parah. FORZ sudah pailit, BOSS tersuspensi, dan investor ritel tinggal gigit jari.
Sampai pertengahan 2025, belum ada perbaikan yang berarti. FORZ sedang dalam proses likuidasi. Asetnya sudah dikendalikan kurator. BOSS belum dinyatakan pailit, tapi dengan kondisi stagnan di Rp50 dan tambang yang bermasalah, harapan recovery makin tipis. Freddy Setiawan sendiri kini kabarnya belum jelas apakah sekarang Sedangkan bebas ataukah sedang diselidiki karena dugaan penyalahgunaan dana korporasi? Entahlah, saya pun tidak tahu jawabannya. Proyek properti dan tambangnya tak lagi produktif, investor publik nggak punya jalan keluar, dan manajemen lama tidak lagi bisa dipercaya.
Kalau mau disimpulkan, FORZ dan BOSS ini bukan cuma cerita dua perusahaan gagal. Ini contoh bagaimana satu orang bisa mengendalikan dua emiten lintas sektor, menyebar risiko ke ritel, pakai nama besar, janji proyek gede, tapi akhirnya tumbang karena ekspansi ugal-ugalan dan konflik kepentingan internal. Dan lebih parahnya, ini semua dibiarkan terjadi bertahun-tahun, tanpa intervensi serius dari regulator sampai sudah telanjur hangus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau kamu pernah beli FORZ di harga Rp900 atau BOSS di atas Rp1.000 dan sekarang tinggal lihat notifikasi "suspensi hingga waktu yang belum ditentukan", mungkin kamu udah ngerti rasanya. Dan kalau ada yang bilang, "tapi proyeknya kan bagus", ingatlah bahwa tanpa manajemen yang jujur dan tata kelola yang kuat, proyek sebagus apapun cuma jadi ilusi.
Apakah bisa balik aktif di bursa dan investornya kaya mendadak? Entahlah.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/9