imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO LK Q1 2025: Apakah Lebih Bagus dari $MIKA

Request salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Siloam International Hospitals adalah salah satu entitas rumah sakit swasta terbesar di Indonesia yang bermain di liga papan atas. Berdiri dari restrukturisasi grup Lippo pada tahun 2010, SILO bukan sekadar rumah sakit, tapi konglomerasi layanan kesehatan yang menyebar ke seluruh nusantara. Sampai Maret 2025, mereka sudah mengelola lebih dari 40 rumah sakit aktif di delapan pulau. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Struktur pengendaliannya cukup kuat karena Sight Investment Company Pte Ltd menggenggam 63,45% saham, Megapratama Karya Persada 20,6%, dan sisanya dimiliki publik. Saham beredar tercatat sebanyak 12,99 miliar lembar. Skala bisnisnya masif dan infrastruktur tersebar, tapi apakah laporan keuangannya sekuat jaringannya itu sendiri? Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Pendapatan SILO pada kuartal I 2025 mencapai Rp3,037 triliun dan tumbuh signifikan dibanding periode sama tahun lalu. Beban pokok penjualan sebesar Rp1,921 triliun dan menyisakan laba kotor Rp1,116 triliun. Margin kotor 36,7% terbilang cukup solid untuk industri rumah sakit yang biasanya punya margin tipis. Laba usaha tercatat Rp373 miliar dan laba bersih tahun berjalan Rp246 miliar, mencerminkan margin bersih sebesar 8%. Secara nominal dan persentase, angka ini menunjukkan bahwa operasional makin efisien. Tapi kinerja di laporan laba rugi saja tentu tidak cukup. Kita harus cek apakah laba tersebut benar-benar mengalir jadi kas.

Arus kas dari aktivitas operasi (CFO) sebesar Rp400 miliar memang positif, tapi tidak terlalu besar mengingat revenue tembus Rp3 triliun. Artinya konversi kas sekitar 13,2%. SILO mencatat kas masuk dari pelanggan sebesar Rp3,257 triliun, namun kas keluar untuk pemasok dan karyawan mencapai Rp2,74 triliun. Jadi uang masuk nyaris langsung habis dan hanya menyisakan sedikit ruang napas. Lalu, kas itu tidak mengendap karena capex di kuartal ini sebesar Rp365 miliar ditambah uang muka pembelian aset tetap Rp48 miliar. Akibatnya, free cash flow (FCF) tinggal Rp36 miliar saja. Dengan revenue sebesar itu, FCF hanya 1,2% dari penjualan dan artinya cashflow masih sangat tipis karena seluruh pendapatan langsung diputar kembali ke ekspansi.

Dari sisi neraca, SILO mencatat total aset sebesar Rp13,376 triliun dengan liabilitas sebesar Rp4,365 triliun dan ekuitas sebesar Rp9,011 triliun. Struktur modal terlihat kokoh. Utang jangka pendek termasuk utang bank jangka pendek tercatat Rp1,523 triliun sementara liabilitas sewa jangka panjang sebesar Rp459 miliar. Kas dan setara kas tersedia sebesar Rp904 miliar. Jika semua kas digunakan untuk membayar utang berbunga, maka utang bersihnya hanya sekitar Rp596 miliar. Itu masih dalam batas aman. Rasio debt to equity berada di level 7% dan tergolong sangat rendah. Namun keberadaan utang jangka pendek yang cukup besar dan beban sewa dari penggunaan properti milik Lippo REIT menekan Altman Z-Score perusahaan menjadi sekitar 2,5 yang masuk zona abu-abu. MIKA punya Altman Z Score lebih baik mencapai 12,21. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Piutang usaha bersih sebesar Rp1,563 triliun. Dibandingkan dengan penjualan kuartalan, DSO atau days sales outstanding sekitar 46 hari. Artinya pembayaran dari pasien dan pihak asuransi memakan waktu rata-rata 1,5 bulan. Ini tergolong sehat untuk industri kesehatan swasta dan jauh lebih baik daripada rumah sakit pemerintah yang harus menunggu pembayaran BPJS selama berbulan-bulan. Persediaan tercatat sebesar Rp200 miliar. Sementara beban pokok penjualan per kuartal Rp1,921 triliun sehingga inventory days sekitar 9 hari. Ini menandakan manajemen persediaan sangat efisien karena stok tidak menumpuk tetapi tetap bisa memenuhi kebutuhan operasional harian.

Model bisnis SILO terbagi dua. Sebanyak 77% pendapatan berasal dari layanan umum seperti IGD, rawat inap reguler, dan layanan dokter umum. Sisanya sebesar 23% berasal dari layanan spesialis seperti bedah, radiologi, onkologi, kardiologi, dan terapi lanjutan. Layanan spesialis ini punya margin jauh lebih tinggi dan pertumbuhannya meningkat dari tahun ke tahun. Selain rumah sakit fisik, SILO juga mengembangkan platform digital Aido Health untuk layanan telemedis dan pemantauan pasien jarak jauh. Mereka juga punya pusat layanan Gamma Knife untuk bedah otak non-invasif. Ini teknologi canggih dengan margin operasi dua kali lipat dibanding layanan reguler. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun, struktur bisnis SILO juga mengandung risiko. Banyak rumah sakit mereka yang disewa balik dari First REIT yang merupakan bagian dari Lippo Group. Hal ini membuat liabilitas sewa muncul sebagai beban besar di neraca dan arus kas. Dengan struktur biaya tetap seperti ini, ketika pendapatan tersendat maka tekanan terhadap margin bisa signifikan. Selain itu, ekspansi terus-menerus juga menguras kas. Capex tinggi tiap kuartal berarti arus kas selalu dicekik di depan.

Sekarang kita bandingkan dengan Mitra Keluarga alias MIKA. Pendapatan kuartal I 2025 hanya Rp1,272 triliun dan jelas jauh di bawah SILO. Tapi margin bersihnya luar biasa yaitu 26% dengan laba bersih Rp332 miliar. Beban usaha sangat terkendali karena MIKA dapat suplai obat dan alat kesehatan dari Enseval Putera Megatrading yang merupakan saudara segrup dengan Kalbe. Total pembelian dari vendor grup ini mencapai 22,4%. Struktur neracanya bahkan lebih konservatif. Kas dan investasi jangka pendek MIKA mencapai Rp2,62 triliun dan utang berbunga praktis tidak ada. FCF MIKA mencapai Rp231 miliar atau 18% dari revenue. Bandingkan dengan SILO yang cuma 1%.

Tapi kelebihan MIKA bukan tanpa kekurangan. Sebanyak 81% laba usaha dan 76% pendapatan berasal dari rumah sakit di Jakarta dan Jawa Barat. Artinya ketergantungan geografis sangat tinggi. Di saat yang sama, aset rumah sakit luar Jawa sudah mencapai Rp3,66 triliun tapi hanya menyumbang pendapatan Rp7,9 miliar. Artinya return on asset-nya hampir nol. Proyek ekspansi luar Jawa lambat dan progress fisiknya masih di kisaran 20% sampai 35%. Risiko konsentrasi lokasi, ketergantungan vendor, serta pertumbuhan yang melambat menjadi perhatian tersendiri bagi MIKA.

Secara valuasi, SILO di harga Rp2.170 punya EPS tahunan proyeksi Rp76 sehingga PER sekitar 28. PBV-nya 3,1. MIKA di harga Rp2.460 punya EPS proyeksi Rp90 dan PER 27,5 serta PBV 4,5. Artinya dua-duanya mahal. Tapi pasar masih mau kasih premi ke MIKA karena margin tinggi dan neraca bersih. SILO masih harus membuktikan bahwa investasi dan capex mereka akan berbuah jadi laba yang sepadan.

Valuasi ideal untuk investor konservatif bisa memakai patokan PER 10 dan PBV 1. Maka harga wajar SILO berada di sekitar Rp680 dan MIKA di kisaran Rp1.700 sampai Rp1.900. Tapi untuk mencapai itu, syaratnya tidak ringan. SILO harus menurunkan capex dan menaikkan margin spesialis hingga FCF tembus Rp300 sampai Rp400 miliar per tahun. MIKA harus menyelesaikan proyek luar Jawa, mempercepat monetisasi aset, dan meningkatkan kontribusi pendapatan dari luar Jabodetabek hingga minimal 15%.

Kalau syarat itu gagal, pasar bisa pelan-pelan kehilangan sabar. SILO bisa masuk jebakan value trap karena laba ada tapi kas tidak pernah bebas akibat habis untuk investasi terus-menerus. MIKA juga bisa masuk jebakan stagnasi karena kas numpuk tapi tidak tumbuh dan investor mulai cari yang lain.

SILO adalah perusahaan dengan jaringan kuat, brand besar, dan potensi pertumbuhan yang sangat besar dari layanan spesialis dan digital. Tapi semua itu harus ditebus dengan waktu dan pembakaran kas. Sementara MIKA adalah contoh textbook manajemen konservatif yang punya margin tebal, kas gemuk, dan utang nol. Tapi kalau ekspansinya tidak segera produktif, investor akan mulai meragukan arah pertumbuhan jangka panjangnya. https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau dilihat dari sudut pandang Pak Toto, SILO cocok untuk orang yang sabar dan siap melihat pohon tumbuh perlahan. Tapi MIKA lebih cocok untuk yang ingin hasil stabil dan bisa panen dividen. Yang jelas, dua-duanya bukan saham buat yang cari diskon melainkan untuk yang paham value di balik bilik rumah sakit.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$HEAL

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy