imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DGIK LK Q1 2025: Perusahaan Konstruksi dengan Sejarah Masa Lalu yang Nazarudin

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk atau DGIK adalah contoh perusahaan yang dulunya terjerembab ke jurang skandal. Lalu berusaha memoles diri jadi pemain konstruksi yang lebih disiplin dan profesional. Dulu namanya Duta Graha Indah. Terlibat kasus korupsi besar-besaran di proyek-proyek pemerintahan bareng Nazarudin. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Setelah dirombak total, diganti nama, dan direstrukturisasi manajemen serta kepemilikannya, DGIK sekarang dikendalikan oleh PT Global Dinamika Kencana yang memiliki 52,29 persen saham. Hudson River Group dari Singapura punya 9,65 persen dan sisanya milik publik. Total saham beredar mencapai 5,54 miliar lembar. Sekitar 400 juta lembar di antaranya disimpan sebagai treasury shares. Ini bisa jadi amunisi buat aksi sell atau insentif manajemen ke depan.

Bisnis inti DGIK murni jasa konstruksi. Mereka kerjakan proyek infrastruktur seperti jalan, tol, jembatan, gedung bertingkat, pabrik, hingga proyek-proyek fasilitas publik. Bahan bakunya yaitu semen, beton, baja, dan aspal dibeli dari banyak vendor dan tidak ada satu pun yang dominan. Artinya risiko pasokan relatif aman. Proyek dikerjakan sebagian besar secara in-house oleh tenaga teknik mereka. Tapi untuk elemen teknis seperti fondasi dalam dan instalasi kelistrikan biasanya disubkontrakkan ke spesialis. Semua pekerjaan berbasis proyek dan disesuaikan dengan kontrak kerja. Mayoritas sistem lumpsum dengan metode pengakuan pendapatan berdasarkan progres pekerjaan sesuai IFRS 15.

Dari sisi pelanggan, semua berbasis B2B atau pemerintah. Tidak ada segmen ritel. Pendapatan kuartal satu tahun 2025 berasal seratus persen dari jasa konstruksi. Tidak ada kontribusi dari segmen listrik atau energi yang sempat digarap lewat anak usaha. Yang perlu dicatat, 69 persen pendapatan kuartal satu berasal dari satu proyek besar yang digarap bersama CCECC atau China Civil Engineering Construction Corporation dalam bentuk KSO. Proyek itu adalah Tol Jakarta Cikampek Selatan Seksi tiga. Dua klien terbesar lain hanya menyumbang 11 persen dan 3 persen. Artinya 80 persen revenue hanya dari tiga entitas. Secara IFRS 8, ini artinya DGIK hanya punya satu segmen usaha dan eksposur konsentrasi pelanggan sangat tinggi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau Pak Toto, pemilik warung bakso Nyangkut yang gagal ekspansi ke bisnis rumah sakit $MIKA dan gagal pula jadi raja broadcast WhatsApp $JATI, ingin banting setir ke konstruksi demi kasih anaknya pekerjaan dan meredakan stres karena Manchester United kalah terus, maka DGIK bisa jadi bahan belajar yang sangat relevan. Kenapa begitu. Karena DGIK adalah studi kasus hidup dari perusahaan yang punya order-book besar tapi kas kecil. Punya partner internasional tapi tetap butuh pinjaman bank untuk bertahan.

Secara laporan keuangan, kuartal satu tahun 2025 terlihat cukup meyakinkan di permukaan. Pendapatan 160,4 miliar rupiah. Naik 57 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih naik 30 persen jadi 8,28 miliar rupiah. Margin bersih 5,2 persen bukan luar biasa. Tapi lumayan untuk kontraktor kelas menengah. Margin kotor naik jadi 14,5 persen. Menandakan mereka lebih disiplin dalam mengelola biaya proyek. Tapi begitu buka laporan arus kas, langsung terlihat masalah. Kas dari operasi minus 94,1 miliar rupiah. Ini bukan minus biasa. Ini minus brutal yang menandakan bahwa perusahaan belum menerima pembayaran atas pekerjaan yang sudah selesai. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

DGIK hanya menerima kas dari pelanggan 142,7 miliar rupiah. Padahal mereka mencatat pendapatan 160,4 miliar rupiah. Artinya ada gap 11 persen yang belum ditagih atau belum cair. Lebih parah lagi, piutang usaha mereka 132,4 miliar rupiah dan 54 persen di antaranya sudah jatuh tempo lebih dari satu tahun. Ditambah lagi, contract asset alias tagihan proyek bruto yang belum ditagih mencapai 333,1 miliar rupiah. Alias lebih dari dua kali revenue kuartalan. Jadi kalau digabung, DGIK punya klaim senilai hampir setengah triliun ke pelanggan yang belum masuk jadi kas. Ini seperti Pak Toto dapat orderan sepuluh ribu mangkok bakso dari proyek jalan tol. Sudah dikirim semua. Tapi yang dibayar baru enam ribu mangkok. Sisanya dijanjikan dibayar nanti oleh pelanggan. Tapi sampai setahun berlalu, belum juga ditransfer.

Akibat tekanan likuiditas itu, DGIK harus menarik utang jangka pendek ke Bank Mandiri. Total utang bank jangka pendek naik drastis dari Desember ke Maret 2025 menjadi 211,8 miliar rupiah. Sementara kas dan setara kas hanya 111,6 miliar rupiah. Artinya DGIK sudah bukan net cash lagi. Tapi sudah masuk zona net debt. Debt to equity naik ke 0,31 kali. Masih aman. Tapi ini baru awal tahun. Kalau cashflow tetap negatif, perusahaan bisa terpaksa rolling utang, jual aset, atau rights issue. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Retained earnings masih negatif 87,72 miliar rupiah. Jadi walaupun sekarang mulai cetak laba, mereka belum bisa bagi dividen. Ini seperti Pak Toto yang mulai untung tiga juta rupiah per bulan dari bakso. Tapi masih punya utang tiga puluh juta rupiah ke koperasi simpan pinjam. Jadi belum bisa traktir anaknya makan shabu shabu onigiri.

Di sisi lain, ada juga hal positif. Laba dari joint venture terutama dengan CCECC menyumbang 6,85 miliar rupiah laba bersih kuartal ini. Jadi kontribusi laba dari proyek gabungan sangat penting. Selain itu, DGIK tidak agresif dalam capex. Belanja modal hanya 0,39 miliar rupiah. Jadi kas tidak terbakar untuk beli alat berat atau tanah. Ini membuat potensi free cashflow ke depan bisa besar kalau tagihan cair.

Sayangnya, proyek listrik mini hidro yang mereka bangun belum menghasilkan revenue. Asetnya sudah masuk di neraca sekitar 116 miliar rupiah. Tapi belum ada pendapatan. Ini seperti Pak Toto sudah bangun cabang bakso baru di kaki gunung. Lengkap dengan genset dan freezer. Tapi belum buka karena belum ada izin PIRT. Asetnya ada. Tapi belum bisa dipakai.

Valuasi DGIK saat ini adalah PBV 0,65 dan PER sekitar 13. Cukup murah di atas kertas. Dengan BVPS sekitar 134 rupiah. Harga pasar 88 rupiah terlihat undervalued. Tapi undervalued karena alasan bagus atau alasan buruk. Kalau manajemen berhasil mencairkan piutang, mempercepat tagihan proyek, dan menjaga margin, maka harga wajar bisa naik ke 120 sampai 140 rupiah. Tapi kalau cashflow tetap negatif dan piutang makin tua, harga bisa longsor ke 60 an. Itulah batas antara hidden gem dan value trap.

Dari sisi peluang merger atau akuisisi dengan perusahaan China seperti CCECC, sejauh ini belum ada indikasi. Semua kerja sama masih sebatas KSO. Alias kerja sama operasi proyek. Tidak ada penyertaan saham atau kepemilikan silang. Kalau suatu hari nanti CCECC masuk ke daftar pemegang saham atau mulai injeksi modal, itu baru jadi game changer. Tapi selama belum ada aksi itu, semua masih di level kerja sama proyek. Jadi merger itu baru spekulasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau mau terjun ke dunia konstruksi seperti DGIK, pelajaran paling penting bukan cuma soal cara bikin tender menang atau jaga margin. Yang paling krusial adalah manajemen cashflow dan kolektibilitas. Jangan sampai bisnis sukses di laporan laba rugi tapi boncos di kas. Karena ujung ujungnya, investor, karyawan, supplier, bahkan anak sendiri tidak bisa makan dari laba akrual. Semuanya butuh duit tunai.

Jadi apakah DGIK ini cocok untuk Pak Toto? Jawabannya adalah cocok, asal dia siap mental. Karena bisnis konstruksi bukan buat yang lemah jantung. Ini bisnis di mana untungnya di depan mata. Tapi uangnya bisa nyangkut di jalan tol yang belum jadi. Cocok buat investor yang sabar, tekun, dan tahu kapan harus tarik rem. Dan cocok buat ayah yang ingin anaknya kerja keras. Bukan sekadar nyalahin MU tiap minggu.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy