Pivot Point: Cara "Mudah" Tentukan Pasar Bullish atau Bearish
Pivot Point adalah level harga kunci yang membantu trader melihat apakah pasar sedang naik (bullish) atau turun (bearish). Berikut cara sederhana memahaminya:
### 1. Level Dasar Pivot Point
Pivot Point (PP) dihitung dari harga kemarin:
PP = (High + Low + Close) / 3
Dari PP, kita dapatkan level support (S1, S2) dan resistance (R1, R2):
- R1 = (2 × PP) – Low
- S1 = (2 × PP) – High
---
### 2. Cara Baca Posisi Harga
- Bullish (Naik) → Jika harga di atas PP dan mendekati R1/R2:
- *Contoh*: Harga sekarang di Rp1,050 (PP = Rp1,000, R1 = Rp1,100).
- Artinya: Pembeli dominan, potensi lanjutan kenaikan.
- Bearish (Turun) → Jika harga di bawah PP dan mendekati S1/S2:
- *Contoh*: Harga sekarang di Rp950 (PP = Rp1,000, S1 = Rp900).
- Artinya: Penjual dominan, potensi lanjutan penurunan.
*Noted: Harga di atas PP = Bullish, di bawah PP = Bearish.*
---
### 3. Strategi Sederhana
- Buy Signal: Harga melewati R1 dengan volume tinggi → Target R2.
- Sell Signal: Harga jatuh di bawah S1 → Target S2.
Contoh Nyata:
- Saham A punya PP = Rp500, R1 = Rp520.
- Jika harga break Rp520 dengan volume besar, trader bisa buy dengan target Rp540 (R2).
---
### 4. Tips Tambahan
- Gunakan konfirmasi indikator lain (RSI, Volume) untuk hindari false signal.
- Pivot lebih akurat untuk intraday atau swing trading.
contoh Pivot Point (Gambar 1)
Dengan pivot point, trader bisa cepat identifikasi arah pasar ! 🚀
$LIFE $LABA $CSIS