NARRATIVE INSIGHT
1. Kebijakan The Fed – Hawkish pause
- Federal Reserve menahan suku bunga, tapi komentar dari Ketua Powell tetap hawkish menunjukkan kewaspadaan terhadap inflasi jangka pendek dan risiko eksternal (tarif, harga energi, geopolitik).
- Anggota FOMC terbagi antara harapan dua kali penurunan suku bunga tahun ini versus anggapan tidak akan ada pemangkasan sama sekali.
- Dampaknya: yield obligasi naik, saham teknologi tergelincir, dan kripto mengalami volatilitas Bitcoin tetap bertahan di atas $104k–$105k karena sentimen “store‑of‑value”.
2. Geopolitik & Harga Energi
- Eskalasi konflik Israel–Iran mendorong harga minyak naik (+9 % sejak awal konflik), memicu kekhawatiran stagflasi global AS bisa cepat turun jika terlibat langsung.
3. Ketegangan Perdagangan & Stagflasi
Kebijakan tarif dari pemerintahan Trump (KTT “Liberation Day”) memicu crash pasar April lalu WHO juga menurunkan proyeksi global growth karena risiko perang dagang & geopolitik.
- OECD memproyeksikan pertumbuhan dunia turun dari 3,1% ke 2,9% (2025), sedangkan inflasi tetap tinggi ≈ 4% di AS menandakan risiko stagflasi.
- Respon investor: rotasi keluar dari saham AS ke pasar internasional, energi, dan aset alternatif.
4. Regulasi Kripto – Pijakan baru legitimasi
- DPR AS menyetujui “GENIUS Act” terkait stablecoin → harga saham Coinbase dan Circle langsung melonjak.
- Diskusi SEC tentang akses regulasi ringan (exemptions) untuk DeFi → token seperti UNI & AAVE mengalami lonjakan double‑digit.
- Bitcoin merespon positif: menyentuh all‑time high sekitar $112 k pada Mei
5. Aliran institusional & korelasi dengan ekuitas
- Masuknya institusi lewat ETF dan pembelian korporat menjadikan Bitcoin makin terintegrasi dengan pasar finansial klasik.
- Korelasi harga Bitcoin dengan S&PNasdaq telah meningkat (rolling ~0,5), jadi saat pasar saham goyah, kripto pun bergerak serupa .
🔍 Kesimpulan Ringkas
1. Inflasi tinggi & hawkish Fed → tekanan pada aset berisiko, tapi juga membuka narasi kripto sebagai lindung nilai.
2. Risiko geopolitik & energi → memicu stagflasi potensi, dorong investor ke sektor perlindungan nilai (energy, emas, Bitcoin).
3. Proses regulasi kripto + institusionalisasi → memberi legitimasi dan modal besar untuk kripto, meski meningkatkan korelasi dengan saham.
4. Diversifikasi global makin diminati pasar internasional, energi, dan aset alternatif.
Jadi, narasi makro ekonomi sekarang digerakkan oleh perpaduan antara suku bunga tinggi, risiko geopolitik, dan regulasi kripto yang sekaligus menciptakan pola volatilitas tinggi dan peluang strategic untuk kripto dan saham tertentu.
$BBRI $ANTM $TPIA