$VRNA LK Q1 2025: Perusahaan Leasing Jepang
Request salah satu user Stockbit member di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Mizuho Leasing Indonesia Tbk yang sekarang dikenal dengan kode saham VRNA adalah perusahaan pembiayaan yang sudah cukup senior. Berdiri sejak 1993, dulunya bernama Maxima Perdana Finance. Perjalanan panjangnya ditandai dengan beberapa kali pergantian nama dan pemilik, sampai akhirnya pada tahun 2022 perusahaan ini resmi rebranding jadi Mizuho Leasing Indonesia. Ini bukan sekadar ganti nama, tapi sekaligus jadi titik balik karena Mizuho Leasing Co Ltd dari Jepang masuk sebagai pemegang saham pengendali. Saat ini struktur kepemilikannya dikuasai Mizuho 67,44%, Bank Panin $PNBN 25,06%, dan publik hanya 7,5%. Artinya, VRNA sekarang adalah anak kandung konglomerasi leasing Jepang dan kebijakan strategisnya jelas mengacu ke arah grup. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi bisnis, VRNA bermain di bidang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dengan produk utama berupa pembiayaan mobil dan alat berat. Dana dihimpun dari pinjaman bank, terutama dari grup Mizuho sendiri, dan disalurkan ke nasabah sebagai piutang.
Portofolio kredit pembiayaannya sangat besar, mencapai Rp2,89 triliun atau 92% dari total aset. Wilayah operasional terbagi dua, yaitu Jabodetabek dan luar Jabodetabek, masing-masing menyumbang pendapatan hampir seimbang. Tapi risiko kreditnya beda. Segmen luar Jabodetabek menyumbang beban pencadangan (ECL) jauh lebih tinggi yang menggerus laba meskipun pendapatannya oke. Dengan profil seperti ini, VRNA bukan sekadar lembaga pembiayaan biasa. Dia adalah mesin kredit besar yang digerakkan oleh utang dan sangat sensitif terhadap kualitas koleksi dari pelanggan.
Dari sinilah cerita Pak Toto dan anaknya dimulai. Pak Toto, juragan bakso yang legendaris di kampungnya, mulai frustasi karena anak semata wayangnya hobi beli jersey Manchester United tiap minggu. Sayangnya, MU lagi hobi kalah. Tiap selesai pertandingan, bukan cuma skor MU yang jelek, tapi saldo dompet Pak Toto juga makin menipis. Akhirnya dia ambil keputusan, kalau mau terus jadi fans MU, minimal bikin duit sendiri. Maka muncullah ide dari anaknya, buka bisnis bank keliling alias rentenir kampung. Tapi sebelum itu, Pak Toto suruh dia belajar dulu dari perusahaan pembiayaan beneran. Lihat tuh VRNA, minjemin duit ke orang buat beli mobil dan alat berat. Tapi meskipun skala mereka nasional, tetap bisa kepleset juga. Jadi pelajari baik-baik. https://cutt.ly/ge3LaGFx
Anak Pak Toto mulai menelusuri laporan keuangan VRNA. Di kuartal I 2025, perusahaan ini cetak pendapatan Rp114,9 miliar tapi berakhir rugi Rp2,6 miliar. Padahal tahun lalu di periode yang sama masih untung Rp8,2 miliar. Kenapa bisa rugi? Karena beban bunga naik 11% jadi Rp34,8 miliar dan biaya pencadangan kerugian (ECL) naik 51% jadi Rp31,3 miliar. Buat anak Pak Toto, ini pelajaran penting. Bukan soal bisa minjemin duit, tapi bisa atau tidak nagihnya. Orang luar kota ternyata lebih berisiko nunggak bayar. Jadi walaupun pendapatannya sama, beban pencadangannya jauh lebih berat. Artinya, kalau mau jadi rentenir kampung, jangan asal kasih utang. Harus tahu siapa yang beneran bisa bayar.
Yang menarik, walau secara akuntansi rugi, VRNA justru punya arus kas operasi positif Rp72,7 miliar. Kok bisa? Karena mereka berhasil nagih piutang. Capex-nya juga minim, cuma Rp0,65 miliar, jadi free cash flow bisa positif Rp72 miliar. Uang ini bahkan dipakai buat bayar utang jangka pendek Rp70,5 miliar. Ini ngasih pelajaran ke anak Pak Toto bahwa meski laporan laba rugi kelihatan merah, yang penting adalah kas beneran ngalir. Tapi tetap harus waspada karena penurunan piutang artinya portofolio pembiayaan baru mungkin lesu.
Tapi struktur neracanya bikin waswas. Total utang Rp2,4 triliun sementara modal sendiri cuma Rp741 miliar. Debt-to-equity ratio 3,1x. Kas hanya Rp42 miliar atau 1,3% dari aset. Kalau digambarkan, ini kayak anak Pak Toto buka bisnis keliling tapi minjem dari warung sebelah sampai tiga kali lipat dari modal sendiri. Kalau ada satu tetangga gagal bayar, bisa langsung tekor. Dan jangan lupakan risiko kurs. Aset valas Rp217 miliar tapi utangnya Rp264 miliar. Selisih negatif Rp47 miliar dan swap lindung nilainya cuma Rp3,2 miliar. Ibaratnya punya payung bocor buat nerjang badai mata uang. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Di sisi lain, VRNA juga boros di kantor pusat. Beban overhead pusat Rp51 miliar padahal total laba operasional segmen cuma Rp40-an miliar. Jadi semua laba disedot habis sama operasional internal. Ini lagi-lagi pelajaran mahal buat anak Pak Toto. Jangan sampai seluruh untung bisnis bank kampung keliling malah habis buat ngisi bensin mobil, beli seragam, atau bayar gaji staf yang kerjaannya cuma duduk di meja.
Valuasinya memang kelihatan murah. Harga saham VRNA Rp78 sedangkan book value per saham sekitar Rp130. Jadi PBV 0,6x. Tapi murah belum tentu undervalued. Bisa jadi karena pasar sadar risikonya gede. Kalau VRNA bisa nurunin ECL ke bawah 3%, turunin DER ke 2,5x, dan interest coverage balik positif, valuasi bisa ke PBV 1x alias harga ideal 130 rupiah. Tapi kalau gagal, bisa jadi value trap dan harga saham bisa jeblok ke bawah 50-an rupiah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Buat anak Pak Toto, pelajaran penting dari VRNA adalah bisnis berbasis pinjaman harus punya disiplin tinggi. Siapa yang dikasih utang? Apakah punya buffer kas cukup? Apakah siap hadapi pelanggan yang gagal bayar? Apakah operasionalnya efisien atau malah membebani bisnis?
VRNA ini kayak mobil leasing Jepang yang udah tua tapi masih bisa jalan. Tapi mesinnya butuh overhaul. Kalau manajemennya bisa disiplin nurunin utang, memperbaiki kualitas portofolio, dan ngerem pengeluaran kantor pusat, mereka bisa balik untung dan sahamnya naik lagi. Tapi kalau tetap boros dan longgar kasih utang, jangan kaget kalau mobilnya mogok di tengah jalan. Dan buat anak Pak Toto, itu pelajaran paling penting. Jadi rentenir kampung harus lebih disiplin daripada fans MU yang hobinya ngabisin duit tapi timnya terus kalah. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$CFIN
1/10