“WIKA, BTON, JSKY???”
Nah, ini pertanyaan bagus—dan wajar kok kalau muncul rasa ragu. Emiten-emiten ini memang belum (atau belum sepenuhnya) identik dengan “energi bersih.” Tapi di sini justru letak strateginya: mereka bagian dari ekosistem, bukan pemain utama.
Yuk, kita bedah:
🔧 WIKA (Wijaya Karya)
Kategori: Infrastruktur Penunjang
WIKA memang bukan produsen listrik EBT. Tapi... siapa yang bakal bangun PLTS skala besar? Siapa yang garap proyek transisi energi dan jaringan transmisi baru?
✓ Terlibat di proyek-proyek strategis energi bersih
✓ Punya anak usaha (Wika Industri Energi) yang main di PLTS
📌 Jadi meskipun bukan “green energy pure play,” WIKA adalah penyambung jalan ke sana.
🧱 BTON (Beton Jaya Manunggal)
Kategori: Infrastruktur Penunjang (niche player)
Kecil? Iya. Tapi...
✓ Produknya: precast concrete—penting buat konstruksi efisien, termasuk proyek EBT
✓ Sering muncul di proyek infrastruktur energi (PLTU ke PLTS)
📌 Ini tipe emiten yang bisa ikut naik kalau ekosistem berkembang, walau bukan pusatnya.
⚙️ JSKY (Sky Energy Indonesia)
Kategori: Solusi Pintar & Teknologi Energi
Nah ini yang paling “dekat secara label”:
✓ Produsen modul surya (PV)
✓ Ekspor panel surya ke luar negeri
✓ Lagi berusaha bangun pasar domestik
📌 Potensi ada, tapi: likuiditas rendah, performa keuangan masih naik-turun.
Cocok buat yang berani ambil risiko lebih tinggi—tapi wajib riset sendiri.
✍️ Jadi simpulannya:
$WIKA, $BTON, dan $JSKY itu bukan pemain utama sektor EBT seperti PGEO atau KEEN. Tapi mereka adalah “pendukung ekosistem”—semacam enabler. Dan kalau transisi energi bener-bener jalan, mereka bisa ikut naik panggung.
Tapi inget:
⚠️ "Pendukung" = potensi ikut naik, bukan jaminan.
Harus tetep pake strategi porsi bijak + riset mandiri.
Kalau kamu ada watchlist atau emiten yang menurutmu lebih menarik di sektor ini—
Share dong! Biar kita bisa kupas.
---------------
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat untuk tujuan edukasi dan diskusi di komunitas Stockbit. Bukan ajakan beli/jual saham ya.
Semua keputusan investasi tetap di tangan masing-masing. Jangan lupa sesuaikan dengan profil risiko dan strategi pribadimu.
Kalau ragu, boleh banget konsultasi dengan pihak yang lebih kompeten.
Karena dalam investasi, yang paling penting bukan ikut-ikutan, tapi paham apa yang kita lakukan.