5 Menit aja Buat Paham Iran & Israel !!!
Konflik antara Iran dan Israel telah menjadi salah satu dinamika geopolitik paling kompleks di Timur Tengah, yang mencakup dimensi ideologis, strategis, militer, dan ekonomi. Hingga Juni 2025, eskalasi konflik ini telah mencapai titik kritis dengan serangan militer langsung, menandai perubahan dari "perang bayangan" (shadow war) menjadi konfrontasi terbuka.
➡️Akar Konflik Iran-Israel
Konflik Iran-Israel memiliki akar sejarah yang panjang, terutama sejak Revolusi Islam 1979 di Iran. Berikut adalah poin-poin kunci:
☑️Sebelum 1979: Hubungan Baik
Sebelum Revolusi Islam, Iran di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi menjalin hubungan diplomatik dan militer yang erat dengan Israel. Iran adalah salah satu negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada 1948. Hubungan ini didorong oleh kepentingan bersama melawan ancaman Arab nasionalis dan dukungan dari Amerika Serikat (AS).
☑️Pasca-Revolusi 1979: Permusuhan Ideologis
Setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini mengambil alih kekuasaan, Iran memutus hubungan dengan Israel dan menolak keberadaannya. Iran mulai mendukung kelompok-kelompok anti-Israel seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Jihad Islam Palestina, membentuk apa yang disebut "Axis of Resistance."
Israel, di sisi lain, melihat program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial, yang memicu serangkaian operasi intelijen, sabotase, dan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran sejak 2000-an.
☑️Perang Bayangan (Shadow War)
Selama beberapa dekade, kedua negara terlibat dalam "perang bayangan," termasuk serangan siber, pembunuhan terarah, dan serangan terhadap aset masing-masing di wilayah ketiga seperti Suriah dan Lebanon. Contohnya, serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada April 2024 menewaskan tujuh perwira militer Iran, memicu serangan balasan Iran pada 13 April 2024 dengan lebih dari 300 drone dan rudal.
➡️Eskalasi Konflik pada 2025
Pada Juni 2025, konflik Iran-Israel mencapai puncaknya dengan serangan militer langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kronologi dan detail perkembangannya adalah sebagai berikut:
☑️13 Juni 2025: Serangan Israel ke Iran ("Operation Rising Lion")
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran, menargetkan fasilitas nuklir di Natanz dan Isfahan, infrastruktur militer, dan beberapa pemukiman. Operasi ini, dinamakan "Rising Lion," bertujuan untuk menghentikan kemampuan Iran mengembangkan senjata nuklir, yang diduga semakin dekat dengan ambang batas karena Iran telah memperkaya uranium hingga 60% (hanya 90% diperlukan untuk senjata nuklir). Serangan ini menewaskan petinggi militer Iran, termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami (Panglima Korps Garda Revolusi Islam), ilmuwan nuklir Fereydoon Abbasi, dan Mohammad Mehdi Tehranchi, serta menyebabkan 78-406 kematian dan ratusan luka-luka. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan ini sebagai "pencegahan" untuk melindungi kelangsungan hidup Israel, dengan klaim bahwa Iran mampu memproduksi hingga 15 bom nuklir dalam hitungan hari.
☑️13-15 Juni 2025: Balasan Iran ("True Promise III Operation")
Kurang dari 24 jam setelah serangan Israel, Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal balistik dan drone ke Israel, menargetkan pusat militer seperti kompleks Kirya di Tel Aviv (disebut "Pentagon Israel"), pangkalan udara, dan infrastruktur energi di Haifa. Serangan ini menyebabkan 3-16 kematian di Israel dan ratusan luka-luka, dengan kerusakan signifikan di Tel Aviv, Haifa, dan Yerusalem. Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital untuk ekspor minyak global, sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap fasilitas energi seperti ladang gas South Pars dan depot minyak Sharan.
☑️Dampak pada Infrastruktur
Kedua belah pihak melaporkan kerusakan infrastruktur, termasuk fasilitas energi dan militer, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.
Btw, sebelum lanjut, kalau mau belajar lebih banyak dan tanya-tanya boleh klik link ini
https://bit.ly/3T0CVhP
Foundernya aktif kok jawabin pertanyaan member :)
==========================
➡️Apakah Ada Politik di Balik Konflik?
Konflik ini tidak hanya didorong oleh persaingan militer, tetapi juga oleh faktor politik domestik dan internasional yang kompleks.
☑️Politik Domestik Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan domestik yang signifikan, termasuk kritik atas penanganan konflik di Gaza dan Lebanon. Beberapa analis menuduh Netanyahu menggunakan kartu Iran untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri dan memperkuat posisinya di tengah koalisi pemerintahan yang rapuh. Netanyahu menyatakan tujuan jangka panjangnya adalah menghancurkan kemampuan nuklir Iran dan bahkan memicu perubahan rezim di Teheran, meskipun ini dianggap sangat sulit dicapai. Survei pada April 2024 menunjukkan bahwa tiga perempat publik Israel menentang serangan balasan terhadap Iran jika membahayakan aliansi keamanan dengan AS dan sekutunya. Namun, eskalasi pada 2025 tampaknya didukung oleh pro-perang dalam pemerintahan.
☑️Politik Domestik Iran
Serangan Israel memicu demonstrasi besar-besaran di Iran, dengan jutaan warga yang menuntut pembalasan. Hal tersebut memperkuat posisi rezim ulama dalam menghadapi tekanan domestik, meskipun sanksi ekonomi dan ketidakpuasan internal tetap menjadi tantangan. Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya untuk tujuan sipil, tetapi laporan IAEA tentang pengayaan uranium hingga 60% meningkatkan kecurigaan Barat dan Israel. Pembatalan pembicaraan nuklir dengan AS pada Juni 2025 menunjukkan keteguhan Iran dalam menghadapi tekanan militer. Kematian petinggi IRGC seperti Hossein Salami melemahkan struktur komando, tetapi Iran menunjukkan kesiapan untuk "perang panjang" dengan daftar target strategis di Israel.
☑️Keterlibatan Pihak Eksternal
o Amerika Serikat:
AS mendukung Israel sebagai sekutu utama, dengan juru bicara Dewan Keamanan Nasional menyebut serangan Israel pada Juni 2025 sebagai "latihan membela diri." Namun, Presiden Donald Trump menekankan keinginannya untuk menghindari "perang abadi" di Timur Tengah, menunjukkan sikap hati-hati. Trump juga memperingatkan Iran agar tidak menyerang target AS, dengan ancaman respons keras jika warga AS menjadi korban.
o Rusia
Rusia adalah sekutu penting Iran, menyediakan jet tempur Su-35 dan sistem pertahanan udara S-300. Presiden Vladimir Putin mengutuk serangan Israel dalam percakapan telepon dengan Trump pada 14 Juni 2025, menyerukan de-eskalasi (upaya untuk menurunkan tingkat konflik). Rusia yang merupakan salah satu eksportir minyak dan gas terbesar dunia, mendapat keuntungan dari kenaikan harga minyak ini. Ekspor energi Rusia ke Eropa dan Asia, terutama ke Tiongkok dan India, juga meningkat nilainya dan memperkuat pendapatan negara di tengah sanksi Barat terkait konflik Ukraina
o Negara Arab dan OKI
Negara-negara Arab seperti Yordania dan Irak terlibat secara tidak langsung. Yordania mencegat drone Iran di wilayah udaranya. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) merencanakan pertemuan di Turki untuk menanggapi konflik, menunjukkan kekhawatiran regional.
o Hizbullah, Hamas, dan Houthi
Proksi Iran seperti Hizbullah dan Hamas telah melemah signifikan akibat konflik sebelumnya dengan Israel, membatasi kemampuan Iran untuk memobilisasi mereka dalam perang terbuka. Namun, Houthi di Yaman tetap aktif menyerang kepentingan Israel di Laut Merah.
==========================
➡️Dampak Ekonomi dan Geopolitik
Konflik ini memiliki konsekuensi luas, baik di kawasan Timur Tengah maupun global:
☑️Harga Minyak dan Inflasi
Serangan terhadap fasilitas energi Iran, seperti ladang gas South Pars, memicu lonjakan harga minyak hingga 9% pada 13 Juni 2025. Ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz dapat mengganggu sepertiga pasokan minyak global dan meningkatkan inflasi dunia hingga 1,2%.
☑️Pasar Keuangan
Bursa saham global, termasuk IHSG Indonesia, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq, anjlok pada 13 Juni 2025 akibat ketidakpastian geopolitik. Investor beralih ke aset safe-haven seperti emas, melemahkan mata uang seperti rupiah.
☑️Dampak pada Indonesia
Indonesia menghadapi risiko kenaikan harga minyak, pelemahan rupiah, dan tekanan pada cadangan devisa. Diplomasi multilateral melalui OKI menjadi penting untuk mendorong de-eskalasi.
☑️Stabilitas Regional
Eskalasi ini meningkatkan risiko perang regional yang melibatkan sekutu Iran dan Israel, meskipun seruan PBB untuk menahan diri terus digaungkan untuk menghindari perang yang berkelanjutan.
➡️Skenario Terburuk dan Prospek Hingga Akhir 2025
Analis seperti James Landale dari BBC menguraikan beberapa skenario terburuk jika konflik berlanjut:
☑️Perang Regional
Keterlibatan langsung AS atau serangan Iran terhadap target AS di Irak atau Teluk dapat memperluas konflik.
☑️Eskalasi Nuklir
Jika serangan Israel gagal menghancurkan fasilitas nuklir Iran, Teheran maka tidak menutup kemungkinan Iran untuk mempercepat pengembangan senjata nuklir sehingga akan meningkatkan ketegangan global.
☑️Keruntuhan Rezim Iran
Israel mungkin mencapai tujuan jangka panjangnya untuk memicu perubahan rezim, tetapi ini berisiko menimbulkan kekacauan di kawasan.
☑️Krisis Ekonomi Global
Gangguan pasokan minyak dan inflasi yang melonjak dapat memicu resesi global, dan akan memengaruhi negara-negara berkembang, salah satunya seperti Indonesia.
Untuk prospek hingga akhir 2025 bergantung pada diplomasi. Upaya PBB dan OKI untuk mendorong gencatan senjata menjadi sangat penting, tetapi tantangan utama adalah menyeimbangkan kepentingan domestik dan internasional kedua belah pihak.
Perang Iran-Israel pada 2025 adalah puncak dari ketegangan puluhan tahun yang dipicu oleh perbedaan ideologi, persaingan geopolitik, dan kekhawatiran atas program nuklir Iran. Serangan langsung pada Juni 2025 menandai eskalasi berbahaya, dengan dampak signifikan pada ekonomi global, pasar keuangan, dan stabilitas regional. Politik di balik konflik ini melibatkan tekanan domestik di kedua negara, keterlibatan AS dan Rusia, serta dinamika regional yang kompleks. Diplomasi multilateral melalui PBB dan OKI menjadi kunci untuk mencegah skenario terburuk, seperti perang regional atau eskalasi nuklir. Indonesia, sebagai negara dengan perekonomian terbuka, perlu memantau dampak ekonomi dan mendorong penyelesaian damai untuk menjaga stabilitas global.
Last time, kalo kamu merasa edukasi ini bermanfaat, bisa share dan join ke komunitas kami
https://bit.ly/3T0CVhP
Untuk lebih banyak edukasi dan interaksi :)
$IHSG
$MEDC
$ESSA