Rilis APBN KiTa (Realisasi APBN) Indonesia sampai Mei 2025 oleh Kemenkeu
✅ Defisit APBN 5M25 sebesar Rp 21 triliun, atau sebesar 0,09% terhadap PDB.
Angka ini menurun dibandingkan 4M25 yang surplus Rp 4,3 triliun.
Tapi masih sangat jauh dari target defisit setahun penuh Rp 616,2 triliun, atau 2,53% dari PDB.
➖ Pendapatan Negara 5M25 sebesar Rp 995,3 triliun.
Sudah mencapai 33,1% dari target.
Penerimaan pajak masih lambat baru 31,2% dari target.
Namun diimbangi oleh penerimaan bea cukai yang sudah 40,7% dari target, dan PNBP yang sudah 36,7% dari target.
➖ Belanja Negara 5M25 sebesar Rp 1.016,3 triliun.
Baru mencapai 28,1% dari target.
✅ Keseimbangan Primer 5M25 masih surplus sebesar Rp 192,1 triliun.
Dibandingkan target APBN setahun penuh 2025 yang keseimbangan primernya defisit Rp 63,3 triliun.
✅ Pembiayaan Anggaran 5M25 sudah mencapai Rp 324,8 triliun.
Atau sudah mencapai 52,7% dari target APBN Rp 616,2 triliun.
https://cutt.ly/srWf5pLN
APBN Indonesia masih terjaga sangat baik. Defisit sampai 5M25 masih dijaga tetap kecil.
Namun penerimaan pajak masih lambat dan perlu dikejar segera di 7 bulan tersisa.
Belanja negara juga masih sangat lambat.
Di tengah kondisi ekonomi yang mulai lemah, Pemerintah perlu segera menggelontorkan belanja ke sektor-sektor penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Diharapkan efisiensi Pemerintah di awal tahun sudah menemukan target-target realokasinya untuk segera digulirkan anggaran dan programnya.
Pembiayaan anggaran juga sudah cepat dipenuhi.
Tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal pembayaran utang dan defisit APBN.
$BBCA $USDIDR $NISP