imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

GGRM Apakah Sudah Bangkrut?

Diskusi hari ini tentang GGRM yang bandarnya sepi plus tidak beli lagi tembakau di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Bad news GGRM sangat banyak. Revenue Anjlok. Laba anjlok. Bandara sepi. Entah butuh bad news apa lagi. Investor rata-rata sudah pasrah. Apakah ini sudah maximum fear? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

PT Gudang Garam Tbk (GGRM), adalah salah satu legenda industri rokok nasional. Tapi legenda itu kini tengah diguncang badai bertubi-tubi. Dulu disegani karena stabil dan tangguh, sekarang GGRM justru jadi bahan diskusi para investor. Apakah perusahaan ini sudah bangkrut atau belum? Dari luar, memang belum kolaps. Tapi kalau lihat tanda-tandanya satu per satu, situasinya memang makin memprihatinkan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Mari mulai dari yang paling kelihatan, penjualan rokok anjlok tajam. Laporan keuangan menunjukkan bahwa revenue terus turun, dan laba bersih makin tipis dari tahun ke tahun. Anjloknya penjualan ini bikin manajemen memutuskan langkah ekstrem yaitu stop beli tembakau dari petani, khususnya di Temanggung yang selama ini jadi tulang punggung pasokan bahan baku mereka. Bupati Temanggung sendiri sudah mengonfirmasi bahwa keputusan GGRM ini disebabkan penjualan yang terjun bebas dan stok tembakau yang masih menumpuk. Dalam bahasa halus, demand habis, gudang penuh, duit mepet.

Dampaknya bukan cuma ke angka di laporan keuangan, tapi juga ke petani kecil yang selama puluhan tahun hidupnya bergantung pada GGRM. Ini bukan lagi soal efisiensi operasional, tapi sinyal krisis sistemik dari hulu ke hilir. Ketika pabrik rokok sebesar Gudang Garam sudah tidak sanggup lagi beli bahan baku, ini bukan lagi soal strategi bisnis, tapi soal bertahan hidup.

Lalu soal harga saham, jangan ditanya. Dari puncak kejayaan di atas Rp90.000 per lembar, sekarang harga saham GGRM tinggal Rp9.000-an. Artinya, turun lebih dari 90 persen. Dan parahnya, bukan karena pasar panik, tapi karena pasar sudah kehilangan harapan. Bahkan yang dulunya jadi bandar penggerak, sekarang sudah sepi. Volume rendah, transaksi tipis, nyaris tidak ada yang mau sentuh kecuali investor nyangkut yang sudah pasrah. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Masalah makin tebal dengan adanya proyek Bandara Dhoho di Kediri yang dulu sempat jadi proyek kebanggaan perusahaan. Proyek ini memang dibangun lewat skema KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha), tapi kenyataannya sekarang justru bandara itu tutup sementara karena sepi penumpang. Artinya, alih-alih jadi sumber value, bandara malah jadi beban. Dalam kondisi normal pun sulit balik modal, apalagi sekarang saat cashflow perusahaan sedang dicekik.

Kalau masih kurang bad news, satu lagi musuh besar sedang menggerogoti pasar GGRM dari sisi lain, yaitu rokok ilegal. Rokok tanpa pita cukai ini makin merajalela di pasar-pasar kecil hingga kota besar. Sepanjang lima bulan terakhir saja, Bea Cukai Jateng DIY sudah menyita lebih dari 61 juta batang rokok ilegal. Nilai kerugiannya ditaksir lebih dari Rp86 miliar. Ini baru satu wilayah. Seluruh Indonesia? Lebih gila lagi. Buat GGRM yang taat bayar cukai dan punya biaya produksi tinggi, rokok ilegal ini jelas bikin mereka kalah saing dari sisi harga. Jadi meskipun kualitas produk tetap bagus, pasar mereka direbut produk murah yang tidak bayar pajak.

Semua ini terjadi di tengah persiapan RUPS GGRM pada 25 Juni 2025 nanti. Tapi jangan berharap banyak. Pertanyaannya bukan lagi soal ada dividen atau tidak, tapi apakah masih mampu bagi dividen. Karena kalau sampai GGRM tidak bagi dividen, atau malah mencatatkan rugi bersih, maka narasi sudah bangkrut bisa saja berubah jadi kenyataan dalam waktu dekat. Apakah ada Investor yang mau marah - marah di RUPS GGRM? Tinggal daftar saja minta KTUR sekalian jalan - jalan ke Kediri lihat bandara baru. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Jadi, apakah GGRM sudah bangkrut? Di atas kertas, belum. Tapi dari segala indikator seperti penjualan hancur, tidak beli bahan baku, harga saham rontok, proyek bandara sepi, dan rokok ilegal merajalela, semuanya mengarah ke satu simpulan bahwa GGRM sedang megap-megap. Ini bukan koreksi biasa. Ini krisis struktur. Dan kalau tidak ada langkah drastis dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin perusahaan ini akan menyusul nasib beberapa raksasa industri lain yang akhirnya tumbang pelan-pelan, tanpa suara, tanpa perlawanan, kecuali dari investor nyangkut yang masih berharap keajaiban.

⏩Provinsi Penghasil Tembakau Terbesar di Indonesia (2023)
1. Jawa Timur
Luas lahan: 90.600 – 101.800 hektare
Produksi: ±110.800 ton
Kontribusi nasional: ±51%

Kabupaten utama:
Jember: 37.821 ton
Probolinggo: 15.688 ton
Pamekasan: 15.645 ton
Bojonegoro: 15.613 ton
Tuban: 1.006 ton

Jenis tembakau: Virginia, Kasturi

2. Jawa Tengah
Luas lahan: ±50.000 hektare
Produksi: ±40.000 ton

Kabupaten utama:
Temanggung (tembakau Srintil)
Wonosobo, Magelang, Rembang, Boyolali

Jenis tembakau: Srintil, Kemloko

3. Nusa Tenggara Barat (NTB)
Luas lahan: ±34.300 hektare
Produksi: ±32.000 ton

Daerah utama: Lombok Timur, Lombok Tengah

Jenis: Virginia

4. Jawa Barat
Luas lahan: ±8.000 hektare
Produksi: ±6.000 ton

Daerah utama: Cianjur, Garut

Jenis: Lokal campuran

5. Lain-lain (produksi kecil)
Aceh: 2.300 ha
Sumut (Deli): 1.900 ha
NTT: 1.500 ha
Sulsel: 1.500 ha
Lampung: 500 ha
Yogyakarta: 400 ha

⏩Perusahaan Rokok Terbesar (Pengolah Tembakau)
1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Pemilik: Philip Morris International
Produk: A Mild, Dji Sam Soe
Pabrik: Surabaya, Pasuruan, Karawang
Sumber tembakau: Jatim, NTB
Pangsa pasar: ±30%

2. PT Djarum (non-Tbk)
Pemilik: Hartono Bersaudara
Produk: Djarum Super, L.A. Lights
Pabrik: Kudus, Jateng
Sumber tembakau: Temanggung, NTB, Madura
Kuat di: ekspor dan SKT

3. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Markas: Kediri, Jatim
Produk: Surya, GG Filter
Sumber tembakau: Kediri, Jember, NTB
Pangsa pasar: ±22–23%

4. PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)
Pemilik: British American Tobacco
Produk: Dunhill, Lucky Strike
Fokus: Distribusi, bukan produksi aktif

5. Pangsa pasar: <5%
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
Pabrik: Surabaya
Produk: Wismilak Diplomat
Pangsa pasar: kecil, tapi aktif ekspor

Jawa Timur (terutama Jember) adalah produsen tembakau terbesar nasional.

Sampoerna, Djarum, dan Gudang Garam adalah pemain utama industri pengolahan tembakau di Indonesia.

NTB berkembang sebagai sumber penting untuk tembakau Virginia.

Djarum paling dominan di segmen ekspor dan rokok tangan.

$HMSP paling dominan di pasar sigaret kretek mesin.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$GGRM $WIIM

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy