$KKGI Potensi EBT Mini Hydro Citatah
Request salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut tapi belum masuk di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita mau memahami betul kondisi PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), kita harus tarik ke belakang dulu ke sejarahnya. Didirikan tahun 1981, KKGI adalah perusahaan tambang batu bara yang punya akar kuat di Kalimantan Timur dan sudah IPO sejak 1991. Keluarga Adijanto adalah pemegang saham pengendali lewat PT Sejahtera Jaya Cita (±29%). Struktur modalnya konservatif, neraca bersih dari utang jangka panjang, dan kas melimpah. Seiring waktu, KKGI mulai merambah ke bisnis listrik mini-hidro, properti sewa, dan jasa penambangan. Tapi dari data, jelas KKGI ini masih 100 persen tambang batu bara dari ujung ke ujung, sisanya cuma embel-embel tambahan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Model bisnisnya sendiri sederhana. Gali batu bara lewat anak usaha PT Insani Baraperkasa (IBP), lalu jual ke luar negeri. Batu bara mereka dikenal dengan brand “Insani Coal” dan dijual lewat kontrak jangka pendek. Mayoritas pelanggan berasal dari pasar ekspor. World Resources Private Ltd menyumbang 61 persen dari total penjualan kuartal I 2025. Jadi praktis KKGI ini hidup mati tergantung pada satu pelanggan utama. Dari sisi pemasok, perusahaan bekerja sama dengan kontraktor tambang eksternal untuk stripping dan pengangkutan batu bara.
Segmen usaha secara garis besar dibagi lima yaitu batu bara, listrik mini-hidro, properti, jasa penambangan, dan lain-lain. Tapi kontribusinya timpang. Batu bara menyumbang USD36 juta dari total pendapatan USD36,7 juta atau 98 persen, sisanya hanya remah. Listrik USD0,59 juta, properti USD0,08 juta, dan lain-lain bahkan di bawah itu. Sementara segmen listrik memiliki aset USD12,9 juta, kontribusi labanya hanya USD0,17 juta yang berarti capital yang tertanam belum optimal.
Dari sisi risiko, KKGI terpapar risiko harga komoditas secara langsung. Mereka belum punya kontrak lindung nilai jangka panjang, hanya mengandalkan kontrak jangka pendek harga tetap dengan pembeli utama. Kurs juga jadi masalah. Perusahaan pegang kas dominan dalam rupiah tapi semua revenue dalam dolar. Hasilnya, rugi selisih kurs USD1,53 juta pada Q1 2025. Selain itu, profil risiko kredit cukup moderat. Mereka menagih uang muka ke pembeli besar dan menerapkan proses verifikasi ketat. ECL atas piutang juga hanya 1,59 juta dari bruto piutang 8,45 juta. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang kita tengok laporan keuangannya. Pendapatan turun drastis 62 persen YoY ke USD36,7 juta. Gross profit jeblok dari USD34,9 juta jadi USD6,9 juta. Laba bersih tinggal USD0,87 juta alias drop 95 persen. Penurunan harga jual batubara dan volume ekspor jadi biang keladinya. Tapi anehnya, deferred stripping cost justru naik USD2,5 juta seolah perusahaan tetap produksi seakan akan permintaan tinggi. Ini mismatch yang patut dicurigai dari sisi efisiensi operasional.
Namun KKGI punya pelindung kuat yaitu kas jumbo. Per 31 Maret 2025, mereka pegang USD65 juta atau hampir Rp1,1 triliun. Total kewajiban jangka pendek hanya USD12,4 juta, jadi current ratio di atas 5 kali. Arus kas operasional Q1 2025 tercatat USD6,78 juta meski laba bersihnya cuma USD0,87 juta. Artinya, kas masuk real masih lebih kuat daripada angka akuntansi laba. Setelah dipotong capex USD1 juta, FCF mereka tetap positif.
Modal kerja positif dan piutang sebagian besar masih di bucket 30 hari. Tapi perlu dicatat, piutang macet lebih dari 90 hari tetap ada di atas USD2 juta. Jadi meski kelihatan sehat, KKGI tetap perlu waspada pada aging receivable mereka.
Valuasi saham di harga 420 rupiah menunjukkan market cap sekitar Rp2,05 triliun. Ekuitas perusahaan setara USD160 juta atau Rp2,6 triliun. Jadi PBV-nya cuma 0,78 kali. PER trailing berdasarkan laba FY2024 sebesar USD16,9 juta sekitar 7,4 kali, tapi kalau kita annualisasi laba Q1 2025 maka PER-nya lompat ke atas 30 kali. Jadi valuasi murah ini bisa langsung jadi jebakan value trap kalau harga batu bara tetap lesu. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kelebihan utama KKGI ada di struktur modal super konservatif, kas berlimpah, dan efisiensi operasional (stripping ratio kurang dari 5 banding 1). Mereka juga aktif bagi dividen dan melakukan buyback saham. Hidden gem lainnya adalah proyek mini hydro 9 MW yang bisa mulai COD tahun 2026 dan berpotensi menyumbang EBITDA USD3 sampai 4 juta per tahun tanpa fluktuasi komoditas.
Tapi kekurangannya juga nyata. Terlalu bergantung pada satu pembeli besar. Pendapatan sangat siklikal tergantung harga batu bara. Aset listrik besar tapi belum produktif. Proyek ekspansi non batubara belum terbukti. Bahkan deferred stripping cost mereka naik sementara revenue turun, bisa jadi beban masa depan.
Sebagai investor, harapannya tentu harga batubara rebound ke atas USD75 per ton, World Resources tetap loyal, dan proyek listrik mulai menyumbang laba. Kalau semua itu kejadian, valuasi bisa rerating ke PBV 1,2 kali alias harga wajar 540 rupiah. Tapi kalau semua meleset, saham ini bisa meluncur ke bawah 300 karena pendapatan stagnan, margin tipis, dan proyek alternatif tak kunjung jadi.
KKGI itu seperti tambang tua yang penuh emas di brankas tapi atapnya bocor. Neraca kuat, kas tebal, dan valuasi masih diskon. Tapi tanpa perbaikan di sisi diversifikasi pendapatan dan manajemen risiko pelanggan tunggal, investor harus siap mental kalau valuasi diskon ini ternyata bukan peluang tapi peringatan. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$ADRO $AADI
1/10