$RUIS LK Q1 2025: Kontraktor Migas
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) berdiri sejak 1984, berbasis di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 2006 dengan kode emiten RUIS. Awalnya didirikan oleh PT Radiant Nusa Investama, kini kepemilikan saham mayoritas terbagi antara Tn. Haiyanto (23,97%), Radiant Nusa Investama (22,64%), OCBC Securities PTE Ltd (14%), dan masyarakat umum (39,39%). Struktur anak usaha terpusat di PT Supraco Indonesia (99,99%) dan dua entitas lainnya yang bergerak di jasa pelayaran dan peralatan eksplorasi migas, yaitu PT Supraco Deep Water dan PT Supraco Lines. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bisnis utamanya adalah penyediaan jasa penunjang sektor migas dan energi, dari penyediaan tenaga kerja (manpower), pengadaan peralatan dan kapal (offshore), hingga layanan inspeksi. Segmen jasa pendukung operasi jadi kontributor terbesar dengan pendapatan Rp314 Miliar atau 71,4%, disusul jasa lepas pantai Rp70 Miliar, inspeksi Rp61,5 Miliar, dan lain-lain hanya Rp3,8 Miliar. Namun justru jasa lepas pantai menyumbang margin laba usaha tertinggi yaitu 19,9%, sementara jasa inspeksi dan pendukung hanya 3 sampai 10%. Ada mismatch menarik di sini. Segmen dengan revenue tertinggi bukan yang paling untung, jadi arah fokus margin ke depannya harus ke offshore, bukan cuma volume.
Pelanggan utama RUIS mencakup nama-nama besar seperti Pertamina Hulu Rokan, Premier Oil, dan Pertamina Hulu Sanga Sanga. Mereka bahkan sudah mengantongi kontrak multi-tahun senilai Rp84 Miliar untuk jasa inspeksi sampai 2028, serta dua kontrak manpower senilai total Rp460 Miliar sampai 2027. Ini jadi poin penting karena menciptakan visibilitas pendapatan jangka menengah. Tapi di sisi lain, piutang usaha masih menumpuk Rp690 Miliar padahal pendapatan kuartalannya hanya Rp440 Miliar. Dengan DSO tembus 142 hari, artinya mereka menalangi dulu proyek cukup lama sebelum duit benar-benar masuk.
Dari sisi keuangan, laporan kuartal I 2025 menunjukkan penurunan pendapatan 12% YoY, tapi perusahaan tetap mencetak laba bersih Rp4 Miliar. NPM hanya 0,9%, tapi yang bikin nafas lega adalah cash flow dari operasi sebesar Rp51,9 Miliar, melonjak dari Rp9 Miliar tahun lalu. Capex hampir nol (Rp0,1 Miliar), jadi FCF sangat positif. Kas akhir Rp113 Miliar. Artinya, meski margin tipis dan laba kecil, perusahaan mampu menghasilkan uang sungguhan, bukan hanya laba di atas kertas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Namun risiko finansialnya juga tidak kecil. Total utang bank jangka pendek Rp484 Miliar, semuanya berbunga mengambang. Tiap kenaikan suku bunga 1% bisa menambah beban bunga hingga Rp4,8 Miliar. Sementara laba usaha kuartal hanya Rp21 Miliar, interest coverage 1,44x, terlalu sempit untuk dibilang aman. Likuiditas jangka pendek oke, tapi dalam lima tahun ke depan, utang ini harus terus direfinancing kalau tidak ada penurunan bunga atau perbaikan margin.
Risiko mata uang asing tidak besar karena net exposure cuma Rp40 Miliar. Risiko komoditas pun kecil karena RUIS bukan produsen, hanya penyedia jasa. Risiko kredit terkendali karena pelanggan terdiversifikasi dan diasuransikan sesuai PSAK 71.
Kelebihan utama RUIS mencakup kontrak jangka panjang senilai ratusan miliar, FCF positif dan kas besar, capex sangat rendah, dan valuasi sangat murah dengan PBV hanya 0,24x dan PER annualized 8,3x, padahal ekuitas Rp560 Miliar dan kapitalisasi pasar hanya Rp134 Miliar.
Kekurangan utamanya antara lain margin tipis dan laba sangat sensitif terhadap biaya dan diskon harga, piutang menumpuk dan DSO panjang yang menghambat arus kas, serta utang jangka pendek besar dan bunga mengambang yang memunculkan refinancing risk tinggi.
Apakah kelebihannya cukup menutupi kekurangannya? Jawabannya tergantung. Kalau manajemen bisa perpendek DSO ke 100 hari dan perbaiki margin segmen pendukung ke 12 sampai 13%, arus kas bisa lebih stabil, risiko bunga bisa diimbangi, dan pasar kemungkinan mau bayar valuasi lebih tinggi. Tapi kalau revenue terus turun, proyek delay, dan bunga tetap tinggi, maka kondisi arus kas bisa memburuk dan RUIS terjebak jadi value trap yang kelihatan murah tapi tidak naik-naik.
Harapan investor tentu perbaikan margin, efisiensi utang, dan ekspansi segmen margin tinggi yaitu offshore. Kalau harapan ini terwujud, valuasi bisa beralih dari PBV 0,24 ke 0,5, artinya harga saham berpeluang naik dua kali lipat ke Rp350. Tapi kalau tidak, stagnasi pendapatan dan tekanan bunga bisa bikin saham ini terus berada di zona undervaluation tanpa katalis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Hidden gem-nya ada di segmen offshore dan kontrak MOPU senilai lebih dari USD100 juta yang bisa diperpanjang. Tapi value trap-nya terletak pada rasio leverage yang tinggi dan DSO yang lamban, serta minimnya kemampuan perusahaan membayar utang berbunga dari laba operasional murni.
Jadi RUIS bukan permata mulus tapi juga bukan batubara kotor. Dia lebih mirip logam mentah yang bisa dipoles. Kalau percaya manajemen bisa jaga FCF dan disiplin biaya, saham ini adalah potensi multi-bagger yang tersembunyi. Kalau tidak, lebih baik ditonton dulu sampai ada katalis nyata yang memperbaiki margin dan mempercepat arus kas masuk. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$MEDC $ELSA
1/10