BELAJAR MULTI TIME FRAME ANALYSIS SERIES
BAB I : MENGENAL TIME FRAME
Sub Bab : Sifat-sifat Time Frame
Yang mau belajar saham dari awal sampai akhir bisa akses materi saya disini https://stockbit.com/post/16214554
Info workshop saham gratis untuk para Stockbitor supaya tidak ketinggalan, saya buatkan saluran WA akses disini https://cutt.ly/krnkDoZo
============================================================
Hayooo siapa disini yang masih belum ngerti time frame? Pengetahuan atas time frame ini penting sekali teman-teman, sebagaimana yang telah saya sharing pada materi sebelumnya di sini https://stockbit.com/post/18797171. Silakan bisa dilihat manfaatnya disini.
Kalau anda punya masalah dalam menganalisis, dimana ketika anda prediksi naik tetapi kok malah harganya berat untuk naik, padahal tidak ada berita khusus yang melatarbelakangi hal tersebut, bisa jadi faktornya ada di time frame.
Time frame ini memiliki beberapa sifat yang akan saya uraikan sebagaimana berikut.
1. Time Frame Saling Berkaitan Satu Dengan Yang Lain
Kalau anda jeli dan sering geser time frame, sebenarnya time frame satu dengan yang lain itu saling berkaitan. Jika anda lihat time frame yang lebih besar menunjukkan bullish, maka time frame kecil gerakannya juga bullish. Pun sebaliknya demikian. Time frame lebih kecil itu, mendetail apa yang terjadi pada time frame yang lebih besar.
2. Time Frame Kecil, Mengikuti Time Frame Besar
NAAHHH! Ini dia yang jaraaaang sekali diperhatikan orang-orang. Kebanyak orang terpaku hanya pada satu time frame dan mengabaikan time frame lainnya. Padahal jika diamati, pergerakan harga saham ini pada time frame yang kecil, seperti daily misalnya, "plek ketiplek" dengan weekly, yang merupakan time frame besarnya. Kalau sampai dengan tahap ini, anda mulai berpikir "Jangan-jangan time frame yang bener di saham ini, time frame weekly?" Ehehehe, kalau mau akurasi bagus, emang analisisnya di weekly 馃き.
3. Time Frame Lebih Besar Menggambarkan Makro+Mikro Ekonomi
Time frame besar ini, mewakili pergerakan harga saham secara keseluruhan. Sepaket dengan sentimen dan makro+mikro ekonominya. Silakan anda perhatikan saja saham-saham batu bara sebelum dan sesudah Covid-19 pada time frame weekly. Efek over supply pasca wabahnya nya bisa kita lihat. Dimana serempak weekly saham-saham tersebut turun.
Jika anda lihat suatu saham pada time frame weeklynya terussss merosot turun, silakan anda cari tahu terlebih dahulu apa yang terjadi pada makro+mikro ekonominya. Apakah ada sesuatu yang terjadi? Penurunan harga saham yang drastis pada time frame weekly, dapat menjadi indikasi kalau ada sesuatu yang terjadi pada sektor bisnis perusahaan yang memengaruhi minat investor pada sahamnya.
4. Time Frame Lebih Kecil Menggambarkan Sentimen
Kalau time frame daily, ini lebih menggambarkan sentimen harian pada saat itu. Berita yang muncul setiap harinya, faktor teknikalnya, dan lain-lain yang memengaruhi pergerakan pada hari itu. Bisa saja suatu saham secara weekly sedang turun, tetapi dailynya naik karena apa? Karena adanya berita positif atau rumor. Bisa beberapa hari efeknya. Sebaliknya juga demikian. Secara weekly sedang naik, tetapi dailynya turun. Dan saya ingatkan, hal yang demikian apabila terjadi di daily, sifatnya sementara. Tetap pengaruh berita atau sentimen itu, perlu dikonfirmasi kembali oleh time frame yang lebih besar. Jika pada weekly naik, maka berita itu artinya berpengaruh pada makro+mikro ekonominya. Berlaku sebaliknya (ingat sifat yang nomor 2 dan 3 di atas).
5. Analisis Di Weekly dan Beli di Daily
Dalam teknik analisis multi time frame yang menggunakan lebih dari satu time frame, time frame yang lebih besar pada umumnya menjadi acuan untuk menganalisis. Sedangkan time frame daily, menjadi acuan untuk masuk. Konsep yang sama kalau kita mau membeli saham dengan menggunakan analisis fundamental.
Sebelum membeli saham dengan fundamental, biasanya investor akan menganalisis dulu informasi makro ekonominya (contohnya kenaikan harga emas saat ini), kemudian memilih, kira-kira perusahaan apa yang cocok dengan melihat mikro ekonominya (peluang bisnis perusahaan, rasio keuangan, LK dll).
Demikian juga investor yang menggunakan analisis teknikal dengan multi time frame. Dilihat dulu secara makro via weeklynya (jangka menengah), apakah harga masuk jenuh beli atau jenuh jual, jika masuk jenuh jual, baru mereka tengok dailynya. Apakah ada sentimen positif/negatif. Kalau ternyata sama-sama di jenuh jual atau menemukan pola divergence, baru biasanya masuk.
Oke, inilah pembahasan BAB I tentang time frame. BAB II nanti kita akan langsung membahas cara menganalisis lebih dari satu time frame. Jangan lupa follow supaya tidak ketinggalan info gratis lainnyaaa 馃榿
Sebagai bahan belajar bisa anda amati pergerakan $ADRO $ANTM $JPFA