imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kisah Yahudi Rothschild yang Terpongkeng di $BUMI

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kisah ini dimulai dari sebuah ambisi besar yang menggandeng nama-nama kelas kakap (keluarga Bakrie, Nathaniel Rothschild, Rosan Roeslani, hingga Erick Thohir dan Handy Soetedjo). Tahun 2010, Bumi Plc dibentuk di London sebagai jembatan antara aset batu bara Indonesia dan dana investor global. Ide awalnya sederhana, membawa Bumi Resources dan Berau Coal ke pasar modal Inggris agar kelihatan lebih kinclong dan dapat duit segar dari investor institusi di luar negeri. Tapi yang terjadi kemudian jauh dari mulus. Harga batu bara ambruk, nilai saham Bumi Plc jeblok lebih dari 80%, dan hubungan para pemegang saham berubah jadi medan perang korporasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Salah satu pusat kisah ada di Berau Coal, anak usaha Bumi Plc, tempat Rosan Roeslani menjabat sebagai Presiden Direktur. Tahun 2013, audit Bumi Plc menemukan ada pengeluaran sekitar US$201 juta dari Berau yang katanya tidak jelas tujuannya. Bukti audit ini bukan asumsi, tertulis dalam laporan resmi ke publik. Tindak lanjutnya, Bumi Plc akhirnya mengumumkan kesepakatan dengan Rosan untuk mengembalikan nilai setara US$173 juta, baik dalam bentuk aset maupun tunai. Tapi tidak ada pengakuan kesalahan, tidak ada gugatan pidana, ini murni penyelesaian sipil. Meski begitu, eksekusi kesepakatan itu sempat macet, dan akhirnya dibawa ke forum arbitrase internasional di Singapura (SIAC).

Di sisi lain, tahun yang sama, Rosan bersama Erick Thohir dan Handy Soetedjo malah jadi tajuk utama dunia sepak bola, membeli 70% saham Inter Milan seharga US$476 juta. Ini bikin Nathaniel Rothschild geram. Dia bilang, aneh aja, duit segede itu bisa keluar buat beli klub bola, tapi buat balikin duit perusahaan katanya gak bisa. Apalagi, Bumi Plc saat itu punya utang sekitar 300 juta euro. Rothschild curiga bahwa dana untuk beli Inter justru hasil dari pengelolaan yang buruk di Bumi. Tapi Rosan jawab santai, pembelian Inter itu lewat konsorsium, uangnya bukan dari Bumi, dan tidak ada hubungan dengan kasus Berau. Jangan campuradukkan bisnis yang udah jalan sesuai aturan dengan sengketa yang udah diselesaikan, kira-kira begitu intinya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Perlu digarisbawahi, proses arbitrase internasional akhirnya menjatuhkan putusan, Rosan harus penuhi kewajiban pengembalian aset itu. Tapi soal realisasi eksekusi? Nah, ini yang publik gak bisa akses sepenuhnya. Ada laporan bahwa proses eksekusi dilakukan di beberapa negara (Singapura, Prancis, bahkan Amerika Serikat). Tapi belum jelas benar apakah semuanya sudah beres, atau masih ada yang nyangkut.

Menariknya, di tengah kontroversi itu, karier Rosan justru makin naik. Setelah periode panas di bisnis, beliau jadi Ketua Kadin (2015–2021), lalu Duta Besar RI untuk AS, dan sekarang jadi Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, sovereign wealth fund Indonesia. Danantara ini lembaga baru yang memegang dana negara, mirip Temasek di Singapura atau PIF di Arab Saudi. Posisi ini sangat strategis, mengingat Danantara akan mengelola proyek-proyek besar pemerintah dan potensi ratusan triliun rupiah.

Sementara itu, Handy Soetedjo juga muncul lagi ke radar publik saat ketahuan punya 5,1% saham $BINO (PT Perma Plasindo Tbk), perusahaan alat tulis yang IPO pada 2021. Ia juga tercatat pernah jadi komisaris di Mahaka Radio Integra (MARI), grup medianya Erick Thohir, dan dulu menjabat Wakil Direktur Berau Coal saat perusahaan itu masih eksis di bursa. Bahkan, Handy dan Rosan adalah rekan lama Erick, mereka bareng-bareng punya saham Inter Milan dan juga sempat disebut sebagai pemilik bersama Philadelphia 76ers di NBA. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Lalu bagaimana dengan hubungan dengan Grup Bakrie? Ya, ini juga rumit. Pada 2014, setelah drama panjang, Bakrie secara resmi keluar dari ARMS (eks Bumi Plc). Di saat bersamaan, ARMS juga lepas sebagian sahamnya di Bumi Resources ke Bakrie senilai US$501 juta, dan saham milik Bakrie di ARMS diambil oleh pengusaha Samin Tan, yang sempat punya konflik tersendiri di BUMI dan Berau beberapa tahun setelahnya.

Jadi ini adalah kisah klasik konglomerasi Indonesia yang masuk ke kancah global, bertemu ekspektasi pasar internasional, bentrok di soal tata kelola, lalu pecah kongsi. Tapi dari semua itu, tidak ada keputusan hukum publik yang menyatakan Rosan bersalah. Yang ada adalah kesepakatan bisnis dan proses arbitrase sipil. Apakah publik berhak bertanya? Tentu. Tapi menuduh? Harus hati-hati. Karena meskipun banyak yang belum terjawab tuntas, data yang ada menunjukkan penyelesaian kasus ini dilakukan lewat jalur resmi dan tidak pernah naik ke ranah pidana. Jadi ya, selama tidak ada putusan pidana, maka secara hukum, tidak ada yang salah. Di negara hukum, benar salahnya seseorang ditentukan putusan hukum. Belum ada bukti yang menunjukkan Rosan bersalah. Kalau salah kan harusnya dipenjara, kalau ndak dipenjara, berarti ndak salah dong. Orang yang tidak salah artinya bebas menjabat apapun di pemerintahan.

Kalau mau bicara governance, transparansi, dan kredibilitas, tentu publik wajar mempertanyakan, sudah beres belum urusan lama sebelum pegang dana negara? Tapi selama tidak ada pelanggaran hukum terbukti, kisah ini akan tetap jadi pelajaran besar tentang kompleksitas dunia korporasi, politik, dan akuntabilitas elite bisnis Indonesia. Tidak boleh asal menuduh. Gunakan asas praduga tak bersalah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Harga saham ditentukan bandar. Sejarah ditulis pemenang. Jabatan ditentukan penguasa. Ritel selot selot aja.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BRMS

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy