Sudut Pandang Bandar: Buy the Fear, Sell the Greed

IHSG kemarin kembali ditutup melemah, siang ini kembali tertekan. Tekanan jual dari investor ritel masih dominan, dipicu oleh kekhawatiran terhadap arah pasar dalam jangka pendek. Namun di balik layar yang merah, ada pola yang sering luput dari perhatian kebanyakan trader.

Sesi pagi tadi, peluang untuk rebound mulai terlihat. Beberapa saham lapis dua mulai menunjukkan sinyal perlawanan, volume mulai mengecil, dan tekanan jual mulai berkurang. Bagi sebagian, ini mungkin masih tampak menakutkan, tapi bagi bandar, ini justru sinyal masuk.

Di dunia bandarmologi, keputusan beli dan jual tidak didasari oleh rasa panik atau euforia. Bandar tidak mengikuti perasaan mayoritas, justru mereka bergerak melawannya.

Ketika pasar panik, bandar mengakumulasi. Ketika pasar euforia, bandar distribusi.

Inilah prinsip yang dikenal sebagai Buy the Fear, Sell the Greed, konsep utama dalam buku Buy the Fear, Sell the Greed: 7 Behavioral Quant Strategies for Traders.

Apa yang terjadi saat market fear?

- Volume meningkat, harga tetap ditekan turun.
- Sentimen negatif dominan: berita jelek, ekonomi suram, ritel panik.
- Ritel jual karena takut rugi lebih dalam.
- Bandar masuk secara bertahap, menyerap barang dari ritel yang cut loss.

Apa yang terjadi saat market greed?

- Harga sudah naik signifikan.
- Berita positif ramai dibicarakan.
- Ritel FOMO, ikut beli di harga pucuk.
- Bandar mulai distribusi perlahan, menjaga harga agar tidak langsung jatuh.

Pola yang Perlu Dipahami:

Buy when others are fearful. Harga murah, sentimen jelek, tapi justru potensi cuan tinggi.
Sell when others are greedy. Harga tinggi, semua optimis, tapi risiko distribusi membesar.

Bandar berpikir dua langkah ke depan. Mereka tidak ikut panik saat pasar merah, justru melihatnya sebagai "diskon besar-besaran". Dan ketika pasar mulai hijau terus-menerus, mereka tidak ikut euforia, karena itulah saat barang mulai dibuang.

Kesimpulan hingga sesi 2 ini:
Jika kamu ingin bertahan di market, belajarlah membaca intensi bandar, bukan hanya pergerakan harga.
Ketika mayoritas menyerah, kamu harus mulai siap membeli.
Ketika semua orang yakin harga akan terus naik, itulah saat kamu harus hati-hati.

$CUAN $BUMI $INDY