$BDKR PBV rendah tidak selalu mencerminkan kinerja saham dalam menghasilkan earning per saham, karena PER lah pada akhirnya yang benar2 mencerminkan value dari saham itu. Book value bisa saja di-mark up dengan menaikkan nilai asset baik yang tangible maupun intangible, apalagi manipulasi laporan keuangan itu adalah hal yang hampir selalu dilakukan oleh semua perusahaan.
PER di atas 10 sampai 20 saja sudah redflag, apalagi sampai 137. Berdasarkan value saham ini dalam menghasilkan earning, bahkan harga 100 pun sudah sangat mahal… terlalu kejam kalau dihargai dengan nominal 15 rupiah, tapi itulah nyatanya