Kemarin tiba-tiba teringat akan industrialisasi 4.0, konspirasi The Great Reset 2030, PHK, hilangnya kelas menengah, judol, & pinjol.
Industrialisasi 4.0 menitik beratkan pada teknologi. Setelah robotisasi, dilanjut dengan serba online yang memutus banyak rantai distribusi.
Akibatnya, ditengah persaingan bisnis yang ketat, mau tidak mau perusahaan melakukan PHK. Dengan penerapan teknologi yang masif, banyak pekerjaan dapat digantikan robot, baik untuk manufaktur maupun administratif.
Kelas menengah merupakan kelas yang nanggung. Tetapi yang mungkin mengganggu adalah gaya investasi kelas ini yang tidak produktif. Kenapa? Ya paling beli emas, tanah, rumah; yang niatnya buat tabungan hari tua karena harganya akan naik.
Masalah judol, ini gimana ya? Memang mayoritas masyarakat itu belum hidup enak. Kemudahan judol menjadi harapan naik kelas untuk hidup enak. Padahal judi off-line aja kalah terus, apalagi yang online yang algoritmanya mudah diubah-ubah, pasti tambah kalah. Kalo menang ya emang dikasih menang, dah gitu aja.
Soal pinjol ini memanfaatkan lemahnya literasi keuangan & kemudahan akses. Tujuannya adalah merusak nama. Kenapa? Kalo kurang uang solusinya adalah cari pekerjaan baru yang gaji lebih tinggi atau pekerjaan sampingan. Bunga pinjol tinggi. Dan bisa dipastikan debitur gak bisa bayar. Perusahaan pinjol gak rugi karena ada asuransi. Tapi nama debitur sudah rusak gak bisa pinjam lagi.
Ada 2 hal yang dapat ditarik dari hal ini:
*) Pemodal dapat mempertahankan posisinya dengan persaingan usaha yang terukur.
*) Dengan sistem perpajakan yang kian bagus, sekalipun daya beli masyarakat melemah, penerimaan negara tetap terjaga.
Random tag:
$INDF $BBCA $ASII