[%HTaD%] [%pjUX%] CAGR 5 tahun revenue cuma 4.1% ini. Saya masih ga yakin ARNA mencoba untuk relevan di market kalau 5 tahun saja kalah dengan BI rate di 5.5% sebagai discount rate.

Maybe they should have a new growth engine, atau memang saya ga tahu kalau mereka punya sesuatu yang growth?

Let see.

@Stockbit $ARNA CAGR 5 tahun revenue cuma 4.1% ini. Saya masih ga yakin ARNA mencoba untuk relevan di market kalau 5 tahun saja kalah dengan BI rate di 5.5% sebagai discount rate.

Maybe they should have a new growth engine, atau memang saya ga tahu kalau mereka punya sesuatu yang growth?

Let see.

📝 ARNA FY25 Outlook: Key Takeaways

Arwana Citramulia ($ARNA) mengadakan public expose pada Selasa (8/4). Berikut beberapa catatan penting kami:

1. Guidance FY25

▪  Pertumbuhan pendapatan: +19% YoY (vs. realisasi FY24: +8% YoY)
▪  Pertumbuhan volume: +11% YoY (vs. realisasi FY24: +7% YoY)
▪  Pertumbuhan laba bersih: +10% YoY (vs. realisasi FY24: -4% YoY)
▪  Margin laba kotor: 32% (vs. realisasi FY24: 34,4%)
▪  Capex 2025 dan 2026: Rp300 M/tahun

2. Ekspektasi Kinerja yang Lebih Baik pada FY25

▪  ARNA mengekspektasikan kinerja yang lebih baik pada FY25, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat seiring tingginya minat terhadap product mix dengan harga rata–rata (ASP) yang lebih tinggi, yakni produk ‘Digi UNO’.
▪  Meskipun margin laba kotor diproyeksikan akan tertekan akibat melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS dan meningkatnya harga gas, ARNA tengah melakukan efisiensi biaya dengan: 1) menggunakan mesin–mesin baru di pabrik 2A yang telah membantu efisiensi energi sekitar 30–40% di pabrik tersebut; dan 2) mempertimbangkan pembelian glaze dengan mata uang yuan China ketimbang dolar AS.

3. Dividend Yield 6,9%, Potensi Bagi Dividen Interim pada 2025

▪ ARNA berencana membagikan dividen tahun buku 2024 senilai Rp43/saham, setara 72,6% dividend payout ratio dan mengindikasikan yield sebesar 6,9% per Selasa (8/4).
▪ Manajemen ARNA juga mengatakan bahwa dewan direksi menyetujui rencana pembagian dividen interim tahun buku FY25, yang akan dibagikan setelah laporan keuangan 1H25.

4. Ekspansi FY25 dan FY26 Akan Fokus di Produk Premium

▪ Capex selama FY25 akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik 4D di Ogan Ilir, Sumatra Selatan, yang akan memiliki kapasitas produksi sebesar 6,5 juta meter persegi per tahun. Pabrik tersebut diekspektasikan beroperasi pada Oktober 2025.
▪ Pabrik 4D akan fokus memproduksi keramik porcelain merek 'ARNA' dengan ukuran lebih besar (large slabs), antara lain 60x60 cm, 80x80 cm, dan 60x120 cm.
▪ ARNA juga berencana membangun pabrik 4E di lokasi yang sama, dengan ekspektasi pembangunan rampung pada 2026. Pabrik ini berkapasitas 7 juta meter persegi per tahun dan juga akan fokus pada produksi keramik porcelain.

5. Outlook Tarif AS bagi Industri Keramik Indonesia

▪ Menurut manajemen ARNA, tarif yang diberikan oleh AS kepada Indonesia tidak akan terlalu mengganggu industri keramik, mengingat ekspor keramik dari Indonesia ke AS sangat rendah. Indonesia sering kali mengekspor keramik ke negara Asia Tenggara, seperti Filipina dan Thailand.
▪ Manajemen ARNA juga mengatakan ada kemungkinan negara–negara yang terkena tarif AS (seperti India dan Vietnam) dapat menjual keramiknya ke Indonesia. Namun, hal ini diperkirakan tidak memberi dampak buruk jika Indonesia mampu menjual keramik di bawah harga keramik impor. Selain itu, masih terdapat perlindungan dari penerapan SNI untuk semua importir serta tarif yang dapat diberlakukan untuk importir di luar Asia Tenggara.

----------
Amara Beatrice H.S. (@AmaraBeatrice)
Investment Analyst Stockbit