imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INET LK Q1 2025: Subsea Marine?

Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

INET (PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk) adalah perusahaan internet wholesale yang sedang menulis bab pertamanya di industri infrastruktur digital Indonesia. Berdiri tahun 2017, INET mengawali debut publiknya melalui IPO pada Juli 2023 di harga 101 rupiah per saham, sekaligus menerbitkan Waran Seri I dengan harga tebus 91 rupiah. Tapi meskipun sudah mencatatkan diri di Bursa, kendali perusahaan masih di tangan satu entitas yaitu PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (69,1%), dengan Adhie M. Marsadi sebagai ultimate pengendali. Dengan struktur kepemilikan seperti ini, publik memang bisa ikut numpang di kereta, tapi arah kemudinya tetap dipegang satu tangan. Masuk Bursa bagi INET bukan soal membuka ruang demokrasi ekonomi, tapi jalan masuk modal segar untuk ekspansi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara model bisnis, INET mengambil posisi sebagai penyedia konektivitas dan jaringan untuk ISP lain (wholesale), bukan sebagai penyedia langsung ke rumah tangga. Di hulu, mereka membeli bandwidth dan menyewa jaringan dari vendor seperti Integrasi Jaringan Ekosistem, Sentral Komunikasi Semesta, LinkNet, dan lainnya. Lima vendor terbesar menyumbang 51% dari total utang usaha mereka. Lalu di tengah, mereka mengelola backbone dan menyewakan kapasitas itu kepada ISP pihak ketiga. Di hilir, mereka juga menjalankan proyek pembangunan jaringan, termasuk proyek FTTH (Fiber To The Home).

Tapi yang perlu digarisbawahi adalah sebagian besar jaringan bukan milik sendiri. Mereka menyewa jaringan serat optik sepanjang 2.800 km dari PT Gemilang Lintang Nusantara (GLN) dengan deposit Rp 29,49 miliar yang masih parkir di aset non-lancar, belum balik modal. Bahkan, uang muka pembangunan jaringan tambahan sebesar Rp 46,01 miliar juga belum dikonversi menjadi aset tetap. Dengan kata lain, sebagian besar struktur kabel dan jaringan saat ini masih dalam tahap tanam modal, belum petik hasil. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi produk dan ekspansi, memang ada beberapa narasi yang terdengar ambisius yaitu mereka menyebut akan masuk ke subsea cable, mengembangkan segmen data center, mendukung konektivitas pemerintah, dan menjadi kontraktor besar untuk homepass FTTH. Tapi saat ini, tidak ada satu pun dari rencana itu yang sudah berdampak ke laporan keuangan.

Kabel bawah laut belum muncul sebagai aset tetap, tidak ada pendapatan dari data center, dan proyek pemerintah belum menghasilkan kontrak konkret. Bahkan kontrak sewa Gedung Cyber, yang notabene jantungnya aktivitas data center di Jakarta, dibatalkan pada 2024. Artinya, wacana ekspansi digital yang megah itu, sementara ini, baru hidup di narasi manajemen, belum terlihat dalam angka. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Pendapatan kuartal I-2025 sebesar Rp 12,10 miliar, naik 57% YoY. Jawa menyumbang Rp 10,89 miliar (90%) dan Bali Rp 1,21 miliar (10%). Tapi margin jadi pembeda mencolok yakni margin kotor Jawa 41% dan net margin 13%, sedangkan Bali mencatat gross = net = 55%. Tampaknya manis, tapi begitu kita buka struktur segmen, terlihat bahwa semua beban usaha, beban keuangan, dan bahkan seluruh aset ditempelkan ke segmen Jawa. Sementara Bali hanya menjadi penampung omzet tanpa beban. Tidak ada aset, tidak ada utang, bahkan tidak ada kas tercatat di Bali. Ini membuat margin Bali terlihat luar biasa tinggi, padahal itu lebih karena tidak dialokasikannya biaya ke sana. PSAK 5 sebenarnya mengharuskan adanya pengungkapan struktur alokasi biaya dan aset antar segmen, tapi dalam laporan ini tidak ditemukan penjelasan metode tersebut. Jadi, analisis per segmen ini sangat rentan bias dan harus dibaca dengan hati-hati.

Dari sisi cashflow, situasinya tidak semanis margin. Arus kas dari operasi hanya Rp 1,24 miliar, sedangkan capex kas Rp 4,69 miliar. Ini membuat free cash flow negatif –Rp 3,45 miliar. Namun, kas perusahaan justru naik ke Rp 73,71 miliar. Bukan dari bisnis inti, tapi dari exercise waran yang menyumbang Rp 17,26 miliar. Jadi, likuiditas yang terlihat sehat itu bukan hasil usaha, melainkan hasil suntikan investor. Tanpa waran, posisi kas akan merosot.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah piutang usaha naik 136% (ke Rp 11,37 miliar), padahal penjualan hanya naik 57%. Ini artinya cash conversion cycle memburuk. Revenue bertumbuh, tapi belum dikonversi ke kas secara sehat. Dengan DSO yang membengkak, potensi tekanan arus kas makin besar ke depan.

Total aset per Maret 2025 sebesar Rp 250,5 miliar, dengan komposisi aset tetap Rp 133,64 miliar (53%), kas Rp 73,71 miliar (29%), deposit GLN Rp 29,49 miliar (12%), dan piutang usaha Rp 11,37 miliar (5%). Total liabilitas hanya Rp 16,89 miliar, dengan utang usaha Rp 13,95 miliar dan utang berbunga Rp 1,30 miliar. Struktur keuangan sangat ringan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Current ratio 5,5x, net-debt-to-equity negatif –4,13. Tapi ringan bukan berarti solid. Jika piutang makin bengkak dan capex naik agresif, struktur ini bisa berubah drastis. Ekuitas mereka Rp 234,67 miliar, tapi dominan berasal dari tambahan modal disetor Rp 148,88 miliar dan modal saham Rp 76,90 miliar. Laba ditahan cuma Rp 5,93 miliar. Artinya, hampir seluruh kekayaan bersih perusahaan bukan hasil akumulasi laba, tapi hasil injeksi dana dari investor.

Struktur organisasi juga ramping. Jumlah karyawan tetap hanya 43 orang. Gaji dan tunjangan untuk seluruh manajemen dan staf tak dipisahkan, tapi total beban gaji di OPEX hanya Rp 1,28 miliar (10% dari revenue). Tidak ditemukan transaksi signifikan dengan pihak berelasi. Tidak ada piutang, utang, atau pendapatan mencurigakan dari entitas terafiliasi. Ini positif. Tapi kepemilikan terkonsentrasi dan keputusan tetap di tangan satu kelompok.

Valuasi sekarang berada di level yang sangat tinggi. Dengan harga saham 169 rupiah dan total saham beredar 7,69 miliar, kapitalisasi pasar Rp 1,3 triliun. PER 212x, PBV 5,5x, PS 26,8x. Ini valuasi yang hanya bisa dicerna jika revenue terus naik >50% per tahun, margin tetap bertahan, dan arus kas membaik.

Kalau pertumbuhan melambat, piutang gagal tertagih, atau proyek backbone tidak cepat menghasilkan revenue, maka valuasi bisa terkoreksi tajam. Apalagi, proyek yang diklaim akan menopang masa depan seperti FTTH dan submarine cable masih di tahap pra-produktif. Tidak ada satupun yang sudah menghasilkan kas masuk atau laba bersih. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sebagai investor, harapannya adalah proyek FTTH jalan sesuai target 1 juta homepass, backbone GLN mulai menghasilkan revenue, piutang berhasil ditagih, dan margin tetap solid tanpa bantuan distorsi akuntansi. Jika semua ini berjalan, arus kas akan membaik, perusahaan bisa mendanai capex dari internal, dan valuasi PER 212x tadi bisa terlihat masuk akal karena EPS akan naik drastis. Tapi kalau skenario gagal? Maka seluruh ekspektasi akan runtuh. Arus kas defisit berlanjut, proyek tak menghasilkan uang, dan valuasi yang sekarang terasa premium akan menjadi liability sendiri, harga saham bisa terkoreksi ke bawah harga waran.

Jadi, INET adalah perusahaan yang sedang bertaruh pada masa depan, dengan infrastruktur yang belum selesai tapi sudah ditaksir mahal. Margin lumayan, beban utang rendah, dan revenue naik cepat. Tapi semua itu belum dibarengi dengan cashflow yang kuat. Sejauh ini, investor publik hanya melihat janji yang belum cair jadi kas. Siapa yang percaya pada manajemen dan sabar menunggu lima tahun ke depan bisa mempertimbangkan posisi sekarang. Tapi siapa yang butuh hasil cepat, angka pasti, dan cashflow positif, mungkin perlu pertimbangkan dua kali. Karena buat saat ini, INET adalah jalan tol panjang yang baru dibangun. Belum ada mobil lewat. Dan kamu sedang ditawari beli kios di pinggirnya. Berani?

Kalau ada bandar yang mau goreng sahamnya, monggo.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$WIFI $TOWR

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy