PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF), pemilik merek Fox Logger, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Gaia Artha Dinamic (GAIA) untuk proses akuisisi sebesar 49,38% saham IOTF atau sekitar 2,61 miliar lembar saham. Penandatanganan MoU dilakukan antara GAIA dengan dua pemegang saham utama IOTF, Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono. Tahap berikutnya setelah kesepakatan harga adalah proses due diligence sebelum masuk ke penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB).

Meskipun nilai akuisisi tidak diungkapkan dalam keterbukaan informasi, langkah ini menjadi strategi korporasi yang signifikan bagi GAIA maupun IOTF. Setelah due diligence rampung, proses akuisisi akan difinalisasi melalui penandatanganan dokumen hukum lanjutan. Akuisisi ini diharapkan memperkuat posisi IOTF di pasar pelacakan GPS otomotif Indonesia dengan dukungan modal dan strategi dari GAIA.

Namun, secara finansial, kinerja IOTF menunjukkan penurunan pada 2024. Pendapatan perusahaan turun 10,74% menjadi Rp62,95 miliar, dan laba bersih anjlok 92,13% menjadi hanya Rp325,65 juta. Beban usaha yang meningkat turut mempersempit margin keuntungan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi GAIA untuk mendorong efisiensi dan pertumbuhan pasca-akuisisi.

Sumber: InvestorID

[%DjIl%]

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF), pemilik merek Fox Logger, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Gaia Artha Dinamic (GAIA) untuk proses akuisisi sebesar 49,38% saham IOTF atau sekitar 2,61 miliar lembar saham. Penandatanganan MoU dilakukan antara GAIA dengan dua pemegang saham utama IOTF, Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono. Tahap berikutnya setelah kesepakatan harga adalah proses due diligence sebelum masuk ke penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB).

Meskipun nilai akuisisi tidak diungkapkan dalam keterbukaan informasi, langkah ini menjadi strategi korporasi yang signifikan bagi GAIA maupun IOTF. Setelah due diligence rampung, proses akuisisi akan difinalisasi melalui penandatanganan dokumen hukum lanjutan. Akuisisi ini diharapkan memperkuat posisi IOTF di pasar pelacakan GPS otomotif Indonesia dengan dukungan modal dan strategi dari GAIA.

Namun, secara finansial, kinerja IOTF menunjukkan penurunan pada 2024. Pendapatan perusahaan turun 10,74% menjadi Rp62,95 miliar, dan laba bersih anjlok 92,13% menjadi hanya Rp325,65 juta. Beban usaha yang meningkat turut mempersempit margin keuntungan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi GAIA untuk mendorong efisiensi dan pertumbuhan pasca-akuisisi.

Sumber: InvestorID

$IOTF