Dari beberapa faktor tersebut adakah hal yang sudah dilakukan manajeman agar merger terjadi?


Ya, ada beberapa langkah *nyata* yang sudah dilakukan manajemen *BMTR* (dan sebagian oleh grup MNC) yang mengindikasikan arah ke *merger atau konsolidasi*, meski belum eksplisit disebut “merger BMTR-MNCN”. Berikut tindakan-tindakan tersebut:

*1. Restrukturisasi Aset Internal Grup*
- *BMTR melalui MSIN (anak usaha)* telah mulai *mengakuisisi entitas digital dan konten* dari MNCN dan IPTV.
- Ini menciptakan sinergi awal sebelum konsolidasi formal.
- Contoh: integrasi layanan streaming, digital advertising, dan produksi konten ke MSIN sebagai hub utama.

*2. Sinyal Terbuka dari Pihak BMTR*
- BMTR pernah menyatakan secara terbuka bahwa mereka *sedang mengkaji rencana merger dengan MNCN* sebagai bagian dari efisiensi bisnis grup.
- Manajemen juga telah berkomunikasi dengan *Bursa Efek Indonesia* soal langkah ini, meskipun masih dalam tahap kajian.

*3. Konsolidasi Kepemilikan Saham*
- *Hary Tanoesoedibjo dan keluarga* memegang pengendalian atas kedua entitas. Ini memudahkan koordinasi dan pengambilan keputusan strategis.
- Selain itu, investor besar seperti *Lo Kheng Hong* (pemegang saham BMTR) juga memberi dukungan publik terhadap rencana ini.

*Yang Belum Terjadi*
- *RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)* untuk membahas merger belum dilaksanakan.

*Skema valuasi merger* (rasio tukar saham, entitas yang bertahan, dsb.) juga belum diumumkan.
- Tidak ada pengajuan ke OJK atau BEI dalam bentuk dokumen resmi merger.

*Kesimpulan*
Manajemen BMTR dan MNC Group *sudah melakukan langkah awal yang strategis dan serius*, terutama melalui *konsolidasi aset dan komunikasi publik*. Tapi mereka *belum masuk tahap legal dan formal merger*, seperti due diligence terbuka, RUPS, atau pengajuan resmi. Ini artinya, merger masih dalam *fase strategi internal dan persiapan struktur*.


$BMTR $MNCN $MSIN