$IMPC LK Q1 2025: Perusahaan Panel Plastik
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita bayangin Impack Pratama (IMPC) sebagai bisnis, dia tuh bukan sekadar jualan plastik. Dia tuh ibarat Pak Toto yang bukan cuma jualan bakso di mangkok, tapi juga punya pabrik mie sendiri, punya toko yang jual mangkoknya, dan kadang-kadang nyewain ruko tempat orang jualan bakso juga. Jadi model bisnis IMPC itu lengkap dari hulu ke hilir. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Mereka mulai dari bikin sendiri bahan bakunya, yaitu resin PVC dan polycarbonate. Terus diolah jadi produk akhir seperti atap plastik, dinding, partisi interior, sampai talang air. Setelah itu, produk-produknya disalurkan lewat anak perusahaan distribusi (kayak Mulford dan Alderon), sampai akhirnya nongol di toko bahan bangunan atau proyek konstruksi. Dan kalau masih ada sisa lahan, mereka juga punya segmen properti yang nyewain gudang dan ruko, meski segmen ini kecil banget kontribusinya.
Seperti bisnis bakso Pak Toto yang semua dikontrol sendiri dari sapi sampai sendok, IMPC juga menerapkan sistem yang mirip. Tapi bedanya, kalau Pak Toto untung gede karena kontrol penuh bikin efisien, di IMPC, justru sebagian besar penjualan internal grup mencapai 57%, dihapus di laporan karena transaksi antar segmen. Ini artinya mereka jual ke diri sendiri, dan meskipun efisien secara operasional, data keuangan segmennya bisa jadi bias. Contohnya, segmen distribusi terlihat punya revenue tinggi tapi margin cuma 2,7%. Bandingkan sama manufaktur yang marjinnya bisa sampai 26%. Properti? Ya ibarat gerobak tambahan Pak Toto yang cuma laku pas lebaran, kontribusinya kecil tapi tetap bermanfaat buat nambahin pendapatan pasif. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Di Q1 2025 pendapatan bersih naik 2,9% yoy ke Rp937 miliar. Laba bersih? Naik tipis 0,4% ke Rp152 miliar. Tapi di sinilah keanehannya, kalau dicek lebih dalam, kenaikan laba ini lebih disebabkan hal-hal non-core—penghasilan lain-lain dari selisih kurs dan penjualan aset total Rp17,8 miliar. Jadi ibarat Pak BudiDolDol yang jualan inspirasi finansial sambil nyambi sabung ghoib dan kursus forex Kamboja, IMPC juga dapet cuan bukan dari jualan utama, tapi dari faktor eksternal yang gak bisa diandalkan terus-menerus. Beban bunga naik dua kali lipat ke Rp26 miliar, dan biaya marketing serta distribusi naik signifikan. Margin usaha turun, jadi meskipun ada “laba”, kualitasnya agak tipis. Tanpa kurs, bisa-bisa laba bersihnya turun.
Tapi, untungnya mereka bukan seperti BudiDolDol bin Judd Old yang uangnya di layar tapi rekeningnya kosong. CFO (cashflow dari operasi) IMPC Rp160 miliar, lebih besar dari laba bersih. Jadi labanya benar-benar ada uangnya, bukan sekadar angka akuntansi. Ini disebabkan oleh piutang yang dibayar lebih cepat (turun Rp41 miliar), dan selisih kurs yang beneran diterima tunai (Rp21 miliar). Capex cuma Rp23 miliar, artinya mereka lagi gak banyak belanja mesin atau ekspansi besar. Sisa uang Rp136 miliar dipakai buat bayar utang bank Rp74 miliar, sisanya ditabung, kas naik ke Rp336 miliar. Kalau sekarang tiba-tiba semua bank nagih, mereka bisa bayar lunas utang jangka pendek (Rp333 miliar) tanpa kelabakan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Total utang berbunga Rp1,27 triliun, tapi dengan ritme CFO tahunan sekitar Rp640 miliar, utang ini bisa lunas dalam dua tahun. Jadi perusahaan punya ruang napas. Tapi tetap ada alarm: bunga naik dua kali lipat padahal pokok utangnya malah turun. Ini menunjukkan mereka pakai pinjaman floating rate yang terpapar langsung suku bunga BI. Jadi kalau suku bunga masih bertahan tinggi, bisa-bisa laba bersih ke depan makin keiris. Ini seperti Pak Toto yang dulu bisa beli sapi sebulan sekali, tapi sekarang modalnya kepotong karena harga pakan naik dan tabungannya dipakai buat bayar bunga ke koperasi merah-ijo milik BudiDolDol.
Dari sisi risiko, kurs dan suku bunga jadi dua hal utama. Kalau rupiah melemah 5%, laba bersih turun sekitar Rp2,5 miliar. Kalau bunga naik 50 bps, beban bunga bertambah Rp1,4 miliar. Memang nggak langsung bikin bangkrut, tapi cukup buat bikin margin makin tipis. Distribusi yang jadi segmen volume terbesar, justru marjinnya tipis banget dan boros di promosi dan logistik. Ini harus jadi perhatian karena kalau harga resin naik dan ongkos distribusi gak ditekan, ROE bisa anjlok.
Di sisi tata kelola, perusahaan relatif bersih. Tidak ada kasus hukum besar, transaksi pihak berelasi juga sangat minim. Gak ada piutang ke anak usaha yang mencurigakan, gak ada jual beli fiktif ala koperasi sabun gosok. Cuma ada satu fasilitas pinjaman luar negeri yang masih dalam batas wajar.
Dari segi cashflow, IMPC termasuk bagus. Dari segi laba, lumayan, asal diingat bahwa sebagian datang dari faktor non-core. Neraca sehat, kas kuat, dan utang bisa dilunasi dari arus kas. Tapi dari sisi profitabilitas, mulai terasa sempit karena beban bunga dan ongkos distribusi. Marjin makin tipis dan valuasi sahamnya sudah mahal: harga Rp312/saham berarti PBV 8,2x dan PER 27,8x. Ini seperti beli bakso Pak Toto seharga steak Wagyu, bisa enak, tapi ekspektasinya harus tinggi banget.
Sebagai investor, harapannya adalah:
1. Kurs stabil dan suku bunga turun
2. Volume penjualan naik, khususnya dari manufaktur
3. Manajemen disiplin bayar utang supaya beban bunga bisa ditekan
4. Distribusi dibenahi supaya gak cuma nambah revenue tapi juga marjin
Kalau harapan itu terwujud, valuasi premium saat ini masih bisa dimaafkan karena ditopang fundamental yang solid. Tapi kalau skenarionya gagal, laba makin tergerus, margin makin nyusut, dan saham bisa dikoreksi karena terlalu mahal untuk pertumbuhan setipis itu. Dan ketika pasar sadar bahwa mereka bayar harga mewah untuk saham yang sebagian labanya dari untung kurs, bisa-bisa harga sahamnya kena diskon seperti bisnis sabung ghoib yang ketahuan jualan janji doang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TPIA $BRPT
1/6