imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Oversupply Nikel Diperkirakan Masih Berlangsung hingga 2027–2028; DBS & UOB Beri Kredit Berdenominasi Rupiah Terbesar di Sektor Data Center Indonesia

▪️Analis Macquarie, Jim Lennon, mengatakan bahwa oversupply di pasar nikel global diperkirakan akan berlanjut hingga 2027–2028 seiring melambatnya pertumbuhan permintaan di tengah ekspansi kapasitas produksi. Harga nikel di London Metal Exchange baru–baru ini menyentuh level terendahnya dalam 5 tahun terakhir saat turun ke 13.865 dolar AS per ton pada 7 April 2025, sebelum merangkak naik ke level 15.380 dolar AS per ton pada Kamis (5/6). Lennon mengatakan bahwa level 15.000 dolar AS per ton adalah level yang krusial bagi produsen, mengingat setengah dari produsen existing akan berisiko mengalami kerugian jika harga nikel berada di bawah level tersebut. Pertumbuhan permintaan nikel sendiri melambat akibat lonjakan penggunaan substitusinya, yakni baterai berbahan lithium iron phosphate yang lebih murah. Reuters melaporkan bahwa konsensus analis telah memangkas estimasi permintaan nikel di sektor baterai pada 2030 menjadi hanya 967.000 ton (vs. realisasi 2024: 518.000 ton), jauh lebih rendah dibandingkan estimasi konsensus yang dibuat pada 2 tahun lalu di level 1,5 juta ton.

▪️Bank–bank Singapura yang terdiri atas DBS dan UOB mengumumkan telah memberikan pinjaman senilai total 6,7 triliun rupiah untuk membiayai pengembangan data center milik perusahaan Singapura, DayOne, dan Indonesia Investment Authority (INA). Reuters melaporkan bahwa pinjaman ini menandai pembiayaan berdenominasi rupiah yang terbesar sepanjang masa di sektor data center. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengembangkan dan mengoperasikan 3 data center dengan total kapasitas 72 MW di Batam, di mana pembangunannya ditargetkan rampung pada 2025.

---------
Stockbit Sekuritas

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy