PT Phapros Tbk (PEHA) mencatat lonjakan penjualan sebesar 79% secara tahunan untuk segmen obat bebas (OTC) pada kuartal I-2025, mencapai Rp 79 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi pemasaran yang dilakukan sejak awal tahun, termasuk pemanfaatan media digital dan partisipasi dalam tender pemerintah. Produk andalan seperti Antimo, Becefort, Livron B Plex, dan Noza menjadi kontributor utama dalam peningkatan penjualan tersebut.
Selain OTC, Phapros juga berhasil meningkatkan penjualan obat resep (etikal) sebesar 40%, berfokus pada rumah sakit jaringan dan swasta. Total penjualan perusahaan pada kuartal I-2025 naik 17,32% menjadi Rp 200,67 miliar, dengan laba usaha yang berbalik positif menjadi Rp 3,64 miliar dari kerugian di tahun sebelumnya. Strategi perusahaan mencakup efisiensi biaya, peluncuran produk baru, dan kerja sama erat dengan distributor.
Phapros juga memperkuat portofolio dengan fokus pada 54 dari sekitar 200 nomor izin edar, mengefisienkan biaya riset dan pemasaran. Salah satu terobosan signifikan adalah peluncuran obat anti-TBC (OAT) Kategori 1 dosis harian yang telah lulus uji klinis. Produk ini diharapkan memperluas akses pengobatan TBC di Indonesia sekaligus mendukung peran Phapros dalam program kesehatan nasional.
Sumber: InvestorID
$PEHA