Mencoba Mengenal $AADI - Part 2: Adaro Mining
Adaro Mining dimulai dari operasi pertambangan batu bara tunggal di Kalimantan Selatan pada 1992. Perusahaan ini berkembang menjadi grup pertambangan yang dipimpin PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sebagai perusahaan induk.
Adaro Mining bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Pada 2024, segmen ini menyumbang 96% dari total pendapatan perusahaan.
Produk utama Adaro adalah batu bara termal berkalori menengah yang dipasarkan dengan nama “Envirocoal”. Batu bara ini memiliki nilai kalor 4.000-5.000 kkal/kg dengan kandungan abu dan sulfur yang rendah. Selain itu, Adaro juga memproduksi batu bara kokas keras premium melalui tambang Kestrel di Australia.
Pada 2018, Adaro mengakuisisi tambang Kestrel di Queensland, Australia melalui Adaro Capital Limited. Ini adalah ekspansi pertama Adaro ke luar Indonesia. Akuisisi dilakukan bersama EMR Capital, di mana Adaro memiliki 48% kepemilikan atas Kestrel Coal Resources Pty Ltd yang mengelola 80% tambang. Kestrel memproduksi batu bara kokas keras premium untuk industri baja dengan pasar utama di Asia.
Anak Perusahaan
PT Adaro Indonesia (AI)
Anak perusahaan terbesar yang menyumbang 77% produksi batu bara pada 2024. AI memiliki cadangan 616,9 juta ton dan sumber daya 3,3 miliar ton. Operasi berdasarkan IUPK-KOP hingga Oktober 2032.
Balangan Coal Companies
Terdiri dari tiga perusahaan: PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Paramitha Cipta Sarana. Adaro memiliki 75% saham di setiap perusahaan. Total cadangan 118,6 juta ton dengan produksi 9,02 juta ton pada 2024.
PT Mustika Indah Permai (MIP)
Diakuisisi 2011 dengan kepemilikan 75%. Berlokasi di Lahat, Sumatera Selatan dengan konsesi 2.000 hektar. Mulai produksi komersial 2019 dengan cadangan 148,9 juta ton. Produksi 2024 mencapai 6 juta ton.
PT Bhakti Energi Persada (BEP)
Adaro memiliki 18,5% saham. BEP memiliki tujuh anak perusahaan dengan area tambang 34.000 hektar di Kalimantan Timur. Sumber daya mencapai 3,3 miliar ton namun masih dalam tahap evaluasi pengembangan.
Kestrel Coal Mine
Tambang batu bara metalurgi bawah tanah di Australia. Cadangan 165,5 juta ton dengan produksi 4,35 juta ton pada 2024. Pasar utama Jepang, India, dan Korea Selatan.
PT Pari Coal (PC)
Memiliki konsesi 24.971 hektar di Kalimantan Timur dengan sumber daya 183 juta ton. Saat ini masih dalam tahap persiapan konstruksi dan eksplorasi lanjutan untuk menambah cadangan.
*Sumber daya: total perkiraan mineral yang ada di dalam tanah berdasarkan hasil eksplorasi dan survei geologi. Angka ini menunjukkan potensi keseluruhan deposit mineral di suatu area.
*Cadangan: bagian dari sumber daya yang terbukti bisa ditambang secara ekonomis dengan teknologi yang tersedia saat ini.
*Disclaimer*: Postingan ini bukan ajakan jual/beli. Keputusan investasi ada di tangan masing-masing