Teknik Valuasi : Dividen Discount Model
====================================
Salah satu aspek yang menentukan untuk saham apakah dapat cocok dimasukan dalam porto adalah valuasi saham tersebut, dimana secara umum sebagian investor seringkali menggunakan pendekatan valuasi memakai PBV (Price To Book) dan PER (Price Earning Ratio).
Hakikatnya teknik valuasi punya banyak pendekatan selain PBV dan PER, mengingat bulan ini dividen banyak bertebaran maka saya ingin mengulas teknik valuasi Dividen Discount Model.
Dividend Discount Model (DDM) adalah metode valuasi saham yang menghitung nilai intrinsik suatu saham berdasarkan proyeksi dividen di masa depan yang didiskontokan ke nilai saat ini.
🧠 Prinsip dasarnya:
Nilai sebuah saham = nilai sekarang dari semua dividen yang akan diterima investor di masa depan.
Teknik ini tidak bisa diterapkan untuk semua saham/perusahaan, Dividend Discount Model dapat diterapkan untuk perusahaan dengan arus kas stabil dan diproyeksikan menghasilkan laba cukup stabil dan mempunyai history membagikan dividen rutin (paling tidak 5 tahun terakhir membagikan dividen).
⭐ Apabila saham yang rutin membagikan dividen tersebut masih bisa tumbuh labanya, prospek bisnis masih bagus maka kita menggunakan pendekatan Gordon Growth Model atau gampangny kita boleh menyebut DT (Dividen tumbuh):
Rumus
HW: D1/(r-g)
Harga Wajar: Dividen tahun depan/(requirred rate return-pertumbuhan dividen)
Dividen tahun depan: (dividen tahun ini + (pertumbuhan dividen*dividen tahun ini)
Requirred rate return: Ekspektasi minimal imbal balik investasi (saya memakai 10% untuk konservatif)
Pertumbuhan dividen: Ekspektasi pertumbuhan dividen tiap tahun (saya memakai 3% untuk konservatif)
Contoh yang bisa kita terapkan untuk bisnis dengan Dividen tumbuh adalah studi kasus di BMRI:
Harga saham : 4990
Dividen terakhir (D): 466,18
Requirred return: 10%
HW: D1/(r-g)
Harga Wajar: Dividen Tahun depan/(requirred return-pertumbuhan dividen)
Harga Wajar: 480,2/(10%-3%)
Harga Wajar: 6860
Dari analisa valuasi tsb didapatkan bahwa BMRI undervalue sekitar 36% sehingga MOS cukup menarik.
⭐ Apabila saham yang rutin membagikan dividen tersebut secara bisnis sudah mature dan tidak bertumbuh maka kita menggunakan pendekatan Zero Growth Model atau gampangny kita boleh menyebut DP (Dividen Play):
Rumus
HW: D / r
Harga Wajar: Dividen tahun depan/(requirred rate return-pertumbuhan dividen)
Requirred rate return: Ekspektasi minimal imbal balik investasi (saya memakai 10% untuk konservatif)
Contoh yang bisa kita terapkan untuk bisnis dengan Zero growth model adalah studi kasus di POWR:
Harga saham : 685
Dividen terakhir (D): 73,39
Requirred return: 10%
Sehingga didapatkan
HW: D / r
Harga Wajar: 73,9/0,1
Harga Wajar: 733,9
Dari analisa valuasi tsb didapatkan bahwa POWR masih undervalue 7% saja sehingga menurut saya MOS (Margin of safety) belum terdiskon banyak.
Teknik valuasi ini cukup powerful bagi para investor pemburu dividen tetapi harus dipastikan bahwa perusahaan memang tidak terlalu cepat berekspansi menjadi fast grower dan perusahaan mempunyai kebijakan membagikan dividen secara konsisten.
Apabila ada yang masih bingung nanti saya coba untuk membuat template excel otomatis agar memudahkan penghitungan, terpisah saya akan coba share bagi yang berminat.
Stay invest and stay foolish!
$BMRI $POWR $ANTM