imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perusahaan untung, investor juga untung?

Banyak perusahaan yang menghasillkan keuntungan namun belum tentu investornya untung juga karena laba bersihnya belum tentu dialokasikan dengan baik.

Apa saja yang perlu kita cermati? Ada beberapa clue untuk melihat indikasi apakah alokasi modal sudah efisien atau belum.

Clue #1 - Dividen vs Laba Ditahan

Laba bersih yang dibagikan ke investor
⟶ dividen

Laba bersih yang ditahan
⟶ direinvestasikan ke dalam perusahaan

Pertanyaan penting: Apakah laba yang ditahan akan bisa menghasilkan laba yang lebih tinggi lagi di masa mendatang?

Dan yang jelas, laba yang ditahan harus bisa memberikan return yang lebih tinggi bagi investor dibandingkan dengan return yang didapatkan investor jika mereinvestasikan dividen ke tempat lain.

Ada 1 formula yang perlu kita pahami:

Sustainable growth rate = ROE x (1 - dividend payout ratio)

Artinya:
1. Semakin tinggi dividend payout ratio, semakin rendah potensi pertumbuhan di masa mendatang
2. Semakin tinggi ROE, semakin tinggi potensi pertumbuhan di masa mendatang

Bagi saya sih idealnya bisa konsisten membagikan dividen tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan bisnis.

Lha, kalau dari formulanya kan tidak bisa?

Pada prakteknya sih bisa-bisa saja. Siapa yang bisa menjamin setiap saat ada peluang bisnis yang benar-benar membutuhkan modal sebesar keseluruhan laba bersihnya?

Clue #2 - Pertumbuhan laba ditahan sejalan dengan pertumbuhan laba bersih

Laba ditahan ⟶ ekspansi ⟶ laba meningkat ⟶ laba ditahan meningkat

Hal tersebut menjadi indikasi bahwa laba ditahan memberikan value tambahan bagi perusahaan.

Jadi, kalau baca laporan keuangan, jangan hanya melihat ekuitasnya yang besar. Lihat juga apakah besar karena saldo laba yang terus terakumulasi atau besar hanya karena saham disetor penuh yang jumlahnya besar (biasanya ini hasl IPO atau rights issue)

.

Clue #3 - Reinvestasi Laba Fokus pada Core Business

Apakah laba yang ditahan dipergunakan untuk reinvestasi pada bisnis yang mereka kuasai dan menguntungkan?

Jangan sampai menjadi diworseification.
⟶ Ekspansi terus menerus namun value perusahaan semakin menurun.

Yang cukup sering terjadi adalah akuisisi bisnis namun ternyata tidak menguntungkan.
--> Akan terlihat pada ROE yang terus menurun

Penting untuk melihat rekam jejak manajemennya. Apakah keputusan mereka di masa lalu bisa konsisten menambah value bagi perusahaan? Atau malah sebaliknya?

Clue #4 - Buyback saham saat harga saham sedang murah (undervalued)

Buyback itu bagus, terlebih ketika peluang ekspansi sedang terbatas. Syaratnya, buyback dilakukan saat harga sahamnya sedang undervalued.

Analoginya sama seperti jika kita membeli saham: Akan lebih baik jika membeli dengan harga yang lebih murah.

Kalau buyback dengan harga mahal
⟶ sayang cash-nya, mending jadi dividen aja.

Clue #5 - Return on Equity (ROE) yang Konsisten Tinggi

Ini adalah rasio yang menjadi indikator bahwa laba bersih yang diperoleh telah dialokasikan dengan baik.

Kalau ekspansi berantakan, aset bertambah (dan juga ekuitas) namun laba tidak naik, ujung-ujungnya, ROE terus menurun.

Not a good sign.

Namun kita juga perlu memperhatikan apakah memang ROE yang tinggi tidak terlalu di-drive oleh agresivitas dalam berutang.

Oleh karenanya, kita bisa juga menggunakan clue tambahan seperti ROIC atau ROA yang bersifat capital neutral.

Catatan akhir:
Kemampuan mengelola laba yang telah diperoleh tidak kalah pentingnya dibandingkan kemampuan untuk menghasilkan laba.

Pengelolaan laba yang buruk itu ibarat orang yang gajinya besar namun tidak bisa memanfaatkannya untuk membeli aset produktif yang nilainya terus meningkat

$IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy