$TEBE LK Q1 2025: Perusahaan Kontraktor Coal Seperti $DEWA dan $DOID
Request salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) saat ini bisa diibaratkan seperti warung Bakso Nyangkut Pak Toto yang dulunya rame setengah mati karena posisinya strategis, dekat tambang batubara, dekat pelabuhan, dan dekat jalur truk-truk tambang yang lapar tiap hari. Waktu rame, orderan bakso datang tanpa henti, dari subuh sampai malam. Revenue bisa tembus Rp97 miliar dalam satu kuartal. Tapi sekarang? Pelanggan mulai sepi, truk tambang berkurang, dan warung cuma sanggup ngelayanin 2-3 rombongan dalam sehari. Pendapatan TEBE pun ikut nyungsep ke Rp71 miliar di Q1 2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masalahnya nggak cuma di jumlah pelanggan yang menurun. Biaya operasional alias modal bikin baksonya justru naik. Kalau dulu Pak Toto butuh Rp58 miliar untuk nyiapin bahan dan operasional harian, sekarang naik jadi Rp64 miliar. Laba kotornya langsung terjun bebas dari Rp38 miliar ke tinggal sisa napas Rp6,8 miliar. Sayangnya, beban karyawan, listrik, air, sama kasir tetap harus dibayar, alias beban umum dan administrasi naik juga dari Rp9,5 miliar ke Rp10,2 miliar. Ujung-ujungnya, core bisnisnya malah rugi Rp3,3 miliar. Bayangkan, jualan bakso rugi, tapi masih bisa bertahan hidup karena dulu sempat naruh deposito di bank. Dari situ dia dapat bunga Rp3,38 miliar, lumayan buat nutup lubang. Tapi ya, ini bukan cara sehat buat ngelola bisnis.
TEBE sebenarnya punya mimpi besar. Ibarat si Pak Toto mau buka franchise Bakso Nyangkut di terminal pelabuhan. Bukan terminal sembarangan, tapi pelabuhan milik sendiri, lengkap dengan izin resmi dari Kementerian Perhubungan. Mereka punya PT Pelabuhan Talenta Bumi (PTB), yang sudah diberi mandat untuk ngelola terminal di Banjarmasin. Terus ada juga PT Talenta Bumi Energi (TBE), anak usaha yang punya izin tambang, tapi belum mulai produksi. Jadi, di atas kertas, bisnis ini seperti jaringan warung bakso yang udah dapat izin buka cabang di seluruh Kalimantan. Masalahnya, semua itu belum jalan. Yang nyumbang pendapatan cuma satu entitas: PT Talenta Bumi, yang selama ini jalanin sewa alat berat dan logistik tambang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kondisi ini mengingatkan kita ke Koperasi Merah Ijo milik BudiDolDol bin Judd Old, mantan operator sabung ayam di Kamboja. Dia punya koperasi yang katanya punya jaringan luas, legalitas lengkap, dan rencana ekspansi ke desa-desa. Tapi realitanya? Baru satu cabang yang operasional, itu pun sudah mulai tekor. Sama seperti TEBE, koperasi BudiDolDol terlihat keren di proposal, tapi isinya belum ngasih kontribusi apa-apa ke pendapatan. Yang bikin beda, BudiDolDol doyan ngasih janji manis dan marketing bombastis. TEBE lebih diam, tapi belum kasih bukti nyata kalau proyek-proyek pelabuhan dan tambang barunya bisa ngasilin cuan.
Dari sisi neraca, TEBE termasuk warung bakso yang punya saldo rekening tabungan paling besar di kompleks. Kas dan setara kas mereka masih Rp448 miliar. Utang? Hanya Rp59 miliar. Bahkan gak punya utang berbunga jangka panjang. Jadi bisa dibilang, Pak Toto ini hidup dari bunga deposito dan modal sendiri, bukan pinjaman koperasi. Arus kas dari operasi sempat negatif Rp6,6 miliar di Q1 2025, tapi masih tertolong sama bunga deposito dan arus masuk dari piutang relasi yang dibayar. Jadi secara likuiditas, masih aman. Tapi ini seperti warung yang tetap bisa nyalain lampu dan AC, tapi jualannya gak laku.
Transaksi pihak berelasi lumayan banyak, tapi rapi. Mereka sewa alat berat dari PT Rimbata Kalimanjaya, beli solar dari PT Surya Cintapuri Pratama, bahkan sewa tugboat dari CV Cintapuri Pratama. Semua itu dicatat dengan harga pasar, ada perjanjian, dan ada bunga kalau bentuknya pinjaman. Salah satunya pinjaman ke PT Prima Multibuana dengan bunga 8% yang jatuh tempo sampai 2027. Ini beda banget dengan gaya koperasi-koperasi abal-abal yang suka minjemin uang ke perusahaan afiliasi tanpa perjanjian dan akhirnya nyangkut selamanya. TEBE masih profesional, walaupun bisnis utamanya lagi lesu. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Risiko mata uang? Nihil. Hampir semua utang usaha mereka disimpan dalam rupiah. Risiko suku bunga? Ada, karena simpanan mereka dalam bentuk deposito dengan bunga 2,9% sampai 7,5%. Tapi selama Bank Indonesia nggak potong suku bunga terlalu dalam, mereka masih aman. Dan kalaupun bunganya turun, itu cuma akan sedikit ngurangin pendapatan non-core dari bunga, bukan bikin kolaps.
Masalahnya ada pada core operation. Mereka rugi di bisnis utama. Belum ada pendapatan baru dari anak usaha lain. Segmen pelabuhan belum operasional, segmen pertambangan baru masih menunggu perizinan. Kalau ini gak berubah dalam 1–2 tahun ke depan, maka kas sebesar Rp448 miliar itu akan habis pelan-pelan. Mereka akan hidup dari menjual deposito, bukan dari menjual jasa atau produk.
Sebagai investor, mereka tentu berharap proyek pelabuhan jalan dan tambang mulai berproduksi. Kalau dua mesin ini nyala, TEBE bisa loncat dari warung bakso kecil ke jaringan restoran dengan pelabuhan pribadi. Tapi kalau semua rencana tinggal wacana, maka TEBE akan bernasib seperti koperasi BudiDolDol yang punya banyak izin tapi gak ada pemasukan. Investor cuma akan dapat laporan tahunan yang bilang, kami masih dalam tahap persiapan. Sementara kas makin menipis tiap kuartal, dan akhirnya sahamnya stagnan di pojok papan pengembangan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi TEBE bukan perusahaan bodong. Mereka bukan pemain tipu-tipu seperti Koperasi Merah Ijo milik BudiDolDol. Tapi mereka juga bukan perusahaan mapan yang menghasilkan dari core bisnis. Mereka seperti Pak Toto yang masih hidup dari deposito warisan masa lalu, tapi kehilangan pelanggan tetap. Kalau tidak segera muter balik, restrukturisasi model bisnis, dan mulai jalankan proyek yang dijanjikan, maka mereka akan tinggal kenangan. Jadi pertanyaannya sekarang adalah mau lanjut jadi pemain serius atau terus-menerus jadi warung bakso kosong yang cuma hidup dari bunga tabungan?
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10