Lagi banyak yg bicarain stockpick.
Jujur saja, kalau saya pribadi justru sangat sulit untuk ikut stockpick dari orang lain.
Ga cocok sama style investasi saya.
Sistem saya, saya ga mau pegang saham/aset banyak-banyak. Kalau saya ga berani masukin minimal 20% total ekuitas ke suatu saham/aset, saya putuskan untuk ga masuk.
Kenapa?
Karena saya tipikal yang harus due diligence dulu sampai terbangun conviction, baru beli. Udah beli pun masih tetap akan dipantau terus (bukan pantau harganya ya).
Dan kalau saya masuk kecil-kecil tapi banyak (biasanya kan yang modal ikut stockpick begitu), bakal mumet saya, terlalu banyak yang harus didalemin.
Makanya saya setuju sama kalimat "stockpick bisa ditiru, tapi conviction ga bisa ditiru".
Seberapa yakin kamu masukin dana besar ke dalam?
Seberapa yakin kamu tahan ketika -5% sampai -10% dan justru malah beli tambah banyak?
Lagi pula sebenarnya ada aja kok kesempatan ajaib yang selalu datang. Ketika kesempatan itu datang, gunakan seluruh uang dan gadai kolormu untuk masuk.
Contohnya apa?
Laggard play => harga coal udah mulai naik tapi saham emitennya masih di situ-situ aja.
Emiten emas => ada satu emiten emas yang masih diem aja karena LK Q1 belum keluar padahal yg lain udah terbang ga karuan karena hasil LK Q1 (sebenarnya kemarin baru keluar sih, tapi pas udah libur). Dan ada potensi corporate action.
Bitcoin => BTC selalu kasih kesempatan entry di bottom bear market tiap 4 tahun sekali.
dan masih banyak lagi.
Random tag
$ANTM $AADI $BBCA