The Irony of "Garuda Lifestyle"
Terbang pakai $GIAA, niat nyetel film, maka pertama kali akan disambut dengan iklan *Just a "Miles" away*. Kisahnya tentang couple di rumah π‘ yang aesthetic (baca: mevvah) dengan raut wajah lelah, baru duduk di sofa ποΈ eh si cewek gampang banget book flight, raut muka langsung ceria saat di penerbangan βοΈ, tau-tau ngabisin malam di Wyndham Club πΊπ, abis itu shopping til drop di Pacific Place π΅, pamer kartu Garuda UOB Black π³ sama OCBC $NISP, mampir ke Optik Melawai buat belanja kacamata item π sebelum akhirnya ngeksis bersantayy di pantayy ποΈποΈ entah di mana, kayaknya sih bukan di pantai pasir putih Land's End nya $PANI, apalagi gak mungkin kalau ke sananya naik Transjakarta T31 dari terminal Blok-M.
Uwooww... Couple goals banget ya!
Tapi, pita kaset mendadak kusut πΌ begitu kita rewind pakai pensil (tebak umur?) dan ingat-ingat lagi bagaimana performa GIAA selama ini:
* terlilit hutang menggunung setinggi everest ποΈ,
* ekuitasnya negatif seperti meteor nyungsep βοΈ
* tiap kuartal malah membukukan rugi bersih π
Sungguh-sungguh triple kill! GIAA ini mestinya sudah bangkrut. Tapi dia punya simpanan kartu sakti, kalau kehabisan uang tinggal minta suntikan dana ke *sugar daddy* π«°, eh ke DANANTARA π€.
Jadi, membagongkan banget πΏ ketika kita sadar GIAA yang tergolong *FAKIR* justru "mengajarkan" customernya untuk hidup HEDON πͺπΈ. Like, whadda...?! π€·
Ini tuh seperti temen CWK keren yang demen PINJAM SERATUS (juta), ternyata duitnya dipakai untuk beli ipong , trip keliling yurop, trus update status IG lagi fine dining di Paris. Tapi, begitu kita nagih hutangnya, entah kapan-kapaaaan dilunasinya. Yang ada mungkin malah memelas minta duit lagi sambil nawarin imbalan pijat π ples-ples π. Amsyong!!
Noted: Paragraf terakhir hanyalah pemanis dan fiksi belaka, gak usah dibayangin ya.
* Tulisan dibuat saat gabut di penerbangan CGK-BPN GA572 hari ini.
1/9