"Analisa Elit, Cuan Sulit"
Di ruang dingin berlampu remang,
elit berdiskusi soal naik-turunnya uang.
Chart melambung, jargon pun terbang,
rakyat kecil? Disuruh sabar, jangan bimbang.
"Volatilitas wajar," ucapnya santai,
padahal dompet rakyat mulai merintih perih.
Katanya hold, katanya buy,
besoknya merah, tinggal kita yang miris.
Cuan katanya hasil riset mendalam,
tapi entah kenapa selalu mereka yang tenang.
Retail beli pas FOMO mendesak,
elit jual—pasang wajah tak bersalah.
Pemula banyak terjebak,
dengan analisa yang dibumbui bombastis, meyakinkan dan menarik,
"Besok naik!", katanya sambil kedip—manis tapi tragis.
Terselip rencana jahat yang licik dan tipis:
"Akan diakuisisi!",
"Katanya mau backdoor listing!",
"Bla bla bla… pokoknya prospek bagus, tinggal waktu yang membuktikan"
...lalu harga ambruk tanpa peringatan.
Seminar mahal, insight eksklusif,
analisa berlapis, kata-kata manis persuasif.
Kami sibuk putar otak tiap malam,
mereka bikin konten: “10 cara cuan tanpa salam.”
"Rahasia sukses? Nanti saya bongkar,"
katanya sambil tunjuk grafik ke langit pasar.
Tapi ujung-ujungnya, makin umum:
"Klik link bio, ikut kelas premium."
Cuan sulit, bukan karena malas,
tapi karena akses dibatasi kelas.
Analisa elit—indah di layar,
pemula makin dibuat ngiler, walaupun kadang diluar nalar.
$TPIA $TOBA $GOTO