simulasi perusahaan A bunga besar dan perusahaan B bebas bunga kas gede
$ITMG $INDY $ABMM
Jika penjualan merosot tajam, perusahaan B (bebas bunga, punya kas besar) lebih besar kemungkinannya untuk bertahan dibandingkan perusahaan A (punya utang besar dengan bunga 7% per tahun). Berikut alasannya secara logis dan finansial:
---
๐ด Perusahaan A: Hutang besar, bunga 7% per tahun
Risiko saat penjualan merosot:
Tetap harus bayar bunga dan pokok utang secara rutin, meskipun pendapatan menurun.
Bunga 7% per tahun bisa menjadi beban tetap yang berat saat cash flow melemah.
Jika tak mampu bayar, bisa gagal bayar (default), dan berpotensi pailit.
Sulit akses pinjaman baru karena rasio utang tinggi (debt-to-equity).
---
๐ข Perusahaan B: Tidak punya bunga, kas besar
Keunggulan saat penjualan merosot:
Tidak ada beban bunga tetap, jadi lebih fleksibel saat cash flow turun.
Cadangan kas bisa digunakan untuk menutupi operasional dan gaji selama masa sulit.
Bisa berinvestasi atau melakukan efisiensi saat pesaing terpukul.
Lebih menarik bagi investor karena posisi keuangan yang sehat.
---
๐ Simulasi singkat:
Misal penjualan turun 50%, dan perusahaan tadinya untung tipis.
Perusahaan A: tetap harus bayar bunga โ rugi โ arus kas negatif โ bisa pailit.
Perusahaan B: bisa bertahan dengan kas cadangan โ lebih banyak waktu untuk pulih.
---
๐ง Kesimpulan:
Perusahaan B lebih resilient (tahan banting) dalam kondisi krisis penjualan karena:
Tidak dibebani bunga tetap.
Punya cadangan kas untuk bertahan.
Bisa mengambil peluang saat pesaing lemah.
Namun, ini bisa berbeda jika:
Perusahaan A pakai utangnya untuk ekspansi yang menghasilkan cepat.
Perusahaan B tidak efisien dalam penggunaan kas.
Tapi secara umum, dalam kondisi penurunan penjualan, perusahaan bebas bunga dan punya kas besar jauh lebih aman.
@robertgunawankeren