PT Darma Henwa Tbk adalah perusahaan jasa pertambangan dan energi yang fokus pada jasa kontraktor penambangan. Perusahaan juga menyediakan layanan pendukung lainnya untuk kontraktor penambangan. Langkah ekspansi strategis untuk memperkuat posisinya di industri jasa pertambangan pada tahun 2025. Berikut adalah ringkasan rencana ekspansi DEWA:
๐ง 1. Ekspansi Armada dan Efisiensi Operasional
DEWA berencana untuk memperluas armada alat beratnya guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Langkah ini mencakup pengadaan peralatan baru yang dirancang untuk mendukung peningkatan volume overburden dan efisiensi biaya operasional.
๐๏ธ 2. Diversifikasi ke Proyek Mineral Non-Batubara
Selain fokus pada proyek pertambangan batubara, DEWA juga berencana untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya dengan mengembangkan proyek-proyek mineral non-batubara, khususnya di wilayah Gorontalo dan Palu. Proyek-proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan tambang, dan fasilitas pengolahan bijih emas, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan di masa depan.
๐ฐ 3. Restrukturisasi Keuangan melalui Konversi Utang
Sebagai bagian dari upaya memperkuat struktur keuangan, DEWA telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan 18,83 miliar saham baru. Dana yang diperoleh digunakan untuk mengkonversi utang sebesar Rp1,1 triliun kepada kreditur seperti MTN, ATP, dan AMM. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban bunga tahunan dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.
๐ 4. Proyeksi Kinerja Keuangan Positif
Dengan implementasi strategi ekspansi dan restrukturisasi keuangan, DEWA memproyeksikan pertumbuhan laba bersih yang signifikan. Estimasi laba bersih mencapai USD 32 juta pada tahun 2025, didukung oleh ekspansi proyek pertambangan dan efisiensi operasional.
---
Salim Group, konglomerat besar asal Indonesia yang dipimpin oleh Anthoni Salim, telah memperluas portofolio bisnisnya ke sektor pertambangan, baik di dalam negeri maupun internasional. Berikut adalah rangkuman sepak terjang Salim Group di industri pertambangan:
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN):
Salim Group memiliki kepemilikan signifikan di PT Amman Mineral Internasional Tbk, yang mengoperasikan tambang Batu Hijau di Sumbawa, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Melalui IPO pada pertengahan 2023, Amman Mineral berhasil mengumpulkan dana sebesar US$3 miliar untuk pengembangan tambang dan pembangunan smelter tembaga. Perusahaan juga sedang mengembangkan proyek Elang, salah satu deposit tembaga dan emas terbesar yang belum dikembangkan di dunia.
2. Proyek Smelter dan Energi:
Amman Mineral Industri (AMIN), anak perusahaan Amman Mineral, bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2024. Amman Nusantara Gas (ANG) mengelola pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG untuk mendukung pembangkit listrik siklus gabungan berkapasitas 450 MW, sebagai bagian dari strategi transisi energi perusahaan.
๐ Ekspansi Internasional
1. Akuisisi Tambang Tembaga di Australia:
Melalui MACH Metals Australia, Salim Group mengajukan penawaran sebesar AU$393 juta (US$265 juta) untuk mengakuisisi Rex Minerals, perusahaan tambang tembaga di Australia. Rex Minerals mengelola proyek Hillside di Semenanjung Yorke, Australia Selatan, yang merupakan salah satu deposit tembaga terbesar yang belum dikembangkan di Australia, dengan estimasi sumber daya sebesar 1,9 juta ton tembaga dan 1,5 juta ons emas.
2. Investasi di Tambang Batubara Australia:
Pada tahun 2016, Salim Group melalui MACH Energy Australia mengakuisisi aset tambang batubara Mount Pleasant dari Rio Tinto seharga US$224 juta. Sejak saat itu, Salim Group telah menginvestasikan lebih dari US$3 miliar dalam proyek tambang batubara di New South Wales dan Queensland, Australia.
---
Teguh Boentoro, yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Salim Group, telah menjabat sebagai Direktur Utama DEWA. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Komisaris di PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yang memiliki afiliasi dengan Salim Group. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai keterlibatan Salim Group dalam pengembangan DEWA, indikasi yang ada menunjukkan potensi kolaborasi antara Salim Group dan Bakrie Group. Jika terwujud, kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja dan prospek DEWA di masa depan.
Apakah kamu punya saham $DEWA ?
---
$ADRO $BTC
Follow & Like biar kami lebih semangat memberikan tulisan yang bermutu untuk teman-teman stockbitor ya.
Cek link bio jika ingin bergabung dengan komunitas kami, setiap hari kami memberikan arahan dan rekomendasi saham yang berpotensi untuk memberikan CUAN ๐ฏ