bisa jadi, emiten banyak (lebih dari 10) menunjukkan ketidakyakinan akan analisis dan pendeknya timeframe.
porto terlalu sedikit (di bawah 3) juga terlalu berisiko.
terbaik adalah diantaranya.
return bisa maksimal. risiko masih bisa dijaga.
saya misalnya. punya minimal 4 emiten dalam porto.
1. growth (pernah saya isi MAPA, sekarang ERAL)
2. turnaround atau aksi korp yg drastis (pernah saya isi ABMM, PANI, lalu sekarang DKFT)
3. banking, buat defense(sekalian yg include deviden, maka saya pilih NISP)
4. cyclical. (pernah berisi LSIP, ADRO, PTBA, ITMG)
ada lagi sisa cash di RDN, jika lagi fomo ga bs dibendung utk scalping saham yg sedang hype, jadi ngga mengganggu porto. (seperti kemaren saham² emas PSAB, BRMS, dsb)
return saya? tak banyak. 2 tahun sejak memberlakukan itu Saya punya return 120%. jadi invest saya udah 2,2x lipat.
contoh saat profit: PANI saya, andai saya punya 10 emiten di porto dengan komposisi sama, hanya akan berkontribusi 10% saja. padahal saat saya jual udah 3x bagger.
Jadi untung maksimal di saya karena porto yang ramping tadi. komposisinya 25% dari porto.
$DKFT, $NISP, $ERAL