Semoga bisa masuk tulisan saya ini,
Beberapa hari yang lalu saya coba tidak bisa post di sb.
Tulisan di hari liburan saya,
Ada beberapa bagian yang saya ingin menulis buat pandangan kita kedepan :
1. Setelah momentum RUPST dan Dividen, berikutnya momentum Q2.
Kalian harus memahami dulu cara baca FA sederhana yang biasa dipakai Big Fund untuk memprediksi kedepan dimana saat Q2 rilis akan buat orang panik beli saat itu karena melihat kinerja yang bagus sekali, itu ada 2 pandangan yang berbeda.
- Pandangan Big Fund atau yang mengerti tujuan akhirnya sebuah kinerja adalah EPS akhir tahun 2026. Mereka melihat progres Q2 dibandingkan kinerja Q1 bagaimana ? dan ada apa dibalik itu ?
- Pandangan retail biasa yang kebanyakan hanya baca judul saja
Misal Mereka baca judul Laba Q2 2025 naik ratusan persen dibanding Q2 2024 itu mereka akan bilang bagus sekali.
Saya kasih contoh kasus yang bakalan akan beda pandangan di Q2 nanti yaitu sektor CPO.
Yang Fenomenal dividen besar dan baru rilis Q1 saja SGRO.
Q1 2025 laba 287 M vs Q1 2024 100 M naik 187%
Q1 2025 287 M ekspektasi setahun 2025 yaitu 287 x 4 = 1,136 T vs 748 M naik 54%.
pendapatan Q1 2025 1,677 T vs Q1 2024 1,1 T naik 47,9%
Kalau lihat Q1 orang awan akan bilang bagus sekali.
Kalau Big fund lihat Q1 bagus tapi potensi tidak bagus kenapa ?
Kalian harus lihat Laba Q4 2024 untuk 3 bulan saja itu 501 M dan pendapatan Q4 3 bulan itu 2,2 T
artinya ini progresnya turun.
Demikian juga sektor CPO lainnya.
Tapi kenyataan yang terjadi orang kebanyakan itu hanya melihat seperti pandangan retail biasa.
Demikian juga nantinya Q2 2025 rilis.
Laba Q2 2024 itu hanya 160 M,
Tidak perlu rilis pasti Q2 2025 sudah naik lipat daripada Q2 2024 karena Q1 2025 saja sudah melebihi yaitu 287 M.
Kalau kalian pakai pandangan retail biasa, yah kalian akan panik beli nanti ketika berita keluar.
Tapi bagi Big Fund pertanyaannya progresnya bagaimana Q2 dibanding Q1 2025 seperti ketika kita melihat progresnya Q1 2025 dibandingkan Q4 2024 diatas.
Kalau kalian tanya marketnya bagaimana bang, biasa kan orang retail cuman pengen tahunya besok atau bulan depan naik tidak hehe.
Kalau itu bisa saja naik dinaikkan sebelum Q2 rilis, tapi boleh percaya atau tidak ketika menjelang rilis Q2 jangan heran sektor CPO malah turun atau ketika judul berita bagus sekali tapi marketnya malah turun.
Apalagi kalau lihat teknikal harga CPO itu trendnya turun dan dibandingkan harga CPO saat Q1 2025 itu 3 bulan Q2 ini turun rata-rata jadi potensinya Q2 progresnya akan turun dibanding kinerja Q1 2025.
2. Kalian akan seperti monyet kebingungan kalau fokus hanya di market dan net buy dan net sell
Karena Market mover itu mempermainkan psikologi kalian,
singkatnya ketika mereka akumulasi mereka akan buat kalian psikologi takut dan jenuh.
ketika mereka mau distribusi mereka akan buat kalian panik beli dan yakin sekali dan aktif perdagangan.
Salah satu cara biar bisa mempermainkan psikolgi kalian lewat net buy dan net sell juga.
Mereka menggunakan 1-2 sekuritas asing atau ternama net beli yang menyolok tapi mereka juga yang net sell pakai 10 sekuritas bahkan lebih dengan transaksi tidak menyolok.
Itu kenapa kebanyakan dari kalian itu rugi dan cutloss hobinya karena kalian banyak dibodohi sama market dan net buy dan net sell.
Mingggu lalu $ADRO naik tinggi power besar kalian yakin semua berita bagus keluar, ketika ADRO turun pada takut dan berita kebimbangan keluar. Kemarin lusa ADRO naik tinggi lagi, langsung yakin lagi dan jadi hot topic. Kemarin turun lagi takut lagi.
Sama juga kejadian di $BRPT, $TPIA, ANTM dan lainnya.
Kalian kalau seperti itu akan dibuat kebingungan sama market dan akan muncul dbeli turun, dijual naik, dihold turun terus.
Coba kalian rubah mindset itu. Kalian jangan terlalu fokus sama market dan net buy dan net sell tapi lebih melihat apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi kedepan atau setidaknya melihat teknikal lebih mending.
Kasus ADRO, kebetulan saya lagi liburan sekarang jadi tidak bisa menunjukan tulisan saya di group.
SIngkat saja waktu minggu lalu naik tinggi kita bisa pt dulu dan saat koreksi itu kesempatan masuk dasarnya keduanya teknikal. Tapi kemarin kita profit taking di awal perdagangan dan saya juga menulis di group jual ADRO 2320 dan BRPT 1340. Kalau ini saya ada bukti fotonya saya lampirkan.
Alasannya karena 2 juni ADRO RUPST dan saya sudah bayangkan tidak akan bagi dividen dan respon market akan seperti AADI seperti saya jelaskan di sb dahulu. Kalau BRPT alasan teknikal dan juga awal buka market berbeda respon awal yang beberapa hari dia buka gap up tapi ini turun.
3. IPO CDIA
ada 2 pandangan berbeda, tapi sah-sah saja namanya Demokrasi.
Lagiankan orang kebanyakan itu kalau sahamnya TPIA turun mereka akan bilang jelek prospeknya atau CDIA IPO hati-hati. Coba nanti kalau TPIA break high lagi, mereka akan berubah bilang IPO CDIA keren akan bagus.
Simple saja kalian harus berpikirnya.
Sejak kapan group PP IPO turun atau mengecewakan ?
Kalian cari tahu group pp cara kerjanya maka akan tahu tujuan mereka di saham dan mereka bukan bandar saham yang hanya ingin untung sesaat di IPO saham atau jalan keluar yang biasa dilakukan IPO kebanyakan.
IPO CDIA itu kapitalisasi pasarnya 21 - 23 T. Coba kalian bandingkan dengan Kapitalisasi pasar group PP lainnya.
Malu tidak kalau CDIA kapitalisasi pasarnya naik ke 40 T terus dibanting turun, apakah ini kerja group PP.
Kalau seperti ini percuma dia melakukan sebelumnya mempercantik diri dengan memasukan asset besar kedalam CDIA dan itu semua butuh biaya besar.
Kalau ini saya yah, pendapat pribadi. PP itu selama dia dan groupnya masih bisa bayar hutangnya, maka masih aman dan proyeknya di saham meningkatkan kapitalisasi pasar kemudian hutang dan ekspansi lagi kemudian IPO lagi demikian seterusnya.
Sekian dari saya, selamat berlibur untuk semua.