Sekilas review 3 bank $NISP $BNGA $BDMN berdasarkan Laporan Bulanan April 2025.
Disclaimer on, saya ada kemungkinan salah hitung. Untuk info juga, saya memiliki NISP sebagai saham dengan persentase terbesar di portofolio saya.
Mari kita lihat updatenya :
NISP :
- Beban provisi bulanan 2025 terbesar sejauh ini terjadi di bulan April 2025, sebesar kurang lebih Rp. 155.713.000.000,-. Padahal bulan Maret 2025, terjadi pembalikan beban provisi sebesar -Rp. 27.669.000.000,- dan Februari 2025 juga terjadi pembalikan beban provisi sebesar - Rp. 95.973.000.000,-. Per 30 April 2025, akumulasi beban provisi NISP dari awal tahun sudah positif (Rp. 62.890.000.000,-) , tidak seperti LK Q1 2025 yang masih negatif (- Rp. 27.669.000.000,-)
- CKPN terbesar 2025 sejauh ini ada di bulan April 2025, sebesar Rp. 8.089.503.000.000,-
- Write off 2025 terbesar sejauh ini terjadi di bulan April 2025, sebesar kurang lebih Rp. 50.340.000.000,-. Peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan Maret 2025 (Rp. 7.095.000.000,-) dan Februari 2025 (- Rp. 66.695.000.000,-)
BNGA :
- Beban provisi bulanan kembali "normal" di April 2025, yaitu sebesar Rp. 109.570.000.000,-. Untuk informasi saja, bulan Maret 2025 mencatat pembalikan beban provisi sebesar - Rp. 169.464.000.000,-. Padahal Januari 2025 ada di Rp. 162.102.000.000,- dan Februari 2025 ada di Rp.79.645.000.000,-. Pembalikan beban provisi yang cukup mengejutkan di Maret 2025 membuat CKPN menurun dari Rp. 10.567.279.000.000,- menjadi Rp. 10.245.228.000.000,-. Akibat dari pembalikan beban provisi di Maret 2025 juga membuat laporan keuangan BNGA Q1 2025 "Kinclong growth". Jika Mei + Juni 2025 beban provisi kembali ke kisaran normal, saya cukup yakin bottom line BNGA growthnya akan tergerus
BDMN :
- Tidak ada yang spesial, hanya saja per 30 April 2025 CKPN BDMN tertinggi di tahun 2025, yaitu Rp. 7.593.173.000.000,- dan Writeoff bulanan terendah terjadi di bulan April 2025 yaitu sebesar Rp. 137.506.000.000,-
Kesimpulan :
- NISP masih solid. Walaupun sudah tidak ada pembalikan beban provisi per April 2025:
1. Yang tentu saja sangat wajar sekali di kondisi seperti ini, apalagi mengingat pembalikan sudah berlangsung sejak 2024.
2. Tidak menutup kemungkinan masih terdapat pembalikan beban provisi di bulan berikutnya (kemungkinan kecil)
3. Sebagai bank KBMI III, saya sangat memberi respek dan hormat kepada manajemen NISP yang sangat menjaga kualitas kredit dan pencadangan CKPN yang sangat berlimpah
4. Growth menurut saya masih bisa terjadi di tahun 2025 ini walaupun kualitas kredit sedikit memburuk (tapi sekali lagi walaupun memburuk, kualitas kredit NISP sangat lebih bagus daripada bank lain, bahkan BBCA (saya ambil dalam konteks LAR))
- BNGA
Performa menurut saya cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Pembalikan beban provisi di bulan Maret yang sangat surprise membuat kinerja kinclong. Untuk kedepannya, kita lihat apakah BNGA masih bisa mempertahankan growthnya seperti di Q1. Saya sih agak pesimis.
- BDMN
Mari kita bedah kualitas kredit lebih spesifiknya di LK Q2 2025 nanti. Jangan lupa juga bahwa BDMN akan dipengaruhi oleh ADMF.
Untuk big 4 bank, saya masih menunggu monthly report BBRI per tulisan ini dibuat.