$SMGR $SMBR $SMCB
*Pemerintah Siap Lepas Kepemilikan Mayoritas di Semen Indonesia, Danantara Siapkan Transaksi Showcase*
_Jakarta, 25 Mei 2025_
Sektor semen nasional bersiap menghadapi transformasi besar. Menurut sumber yang dekat dengan Kementerian BUMN dan lembaga dana kekayaan negara Danantara, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melakukan divestasi sebagian saham di *PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR)* sebagai bagian dari strategi restrukturisasi dan monetisasi aset negara.
SMGR saat ini merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas terpasang lebih dari 50 juta ton per tahun, dan menguasai lebih dari 50% kapasitas produksi semen nasional—sebuah posisi dominan yang sangat menarik bagi investor strategis global.
*Melepas Aset yang Undervalued*
Meski memiliki posisi pasar yang sangat kuat, valuasi SMGR tergolong rendah. PBV-nya hanya 0,8x, dan enterprise value per ton hanya sekitar USD 31, jauh di bawah pemain global seperti UltraTech dan Heidelberg yang berada di kisaran USD 100–140 per ton.
Divestasi sebagian saham SMGR akan membuka potensi revaluasi pasar, sekaligus memberikan benchmark harga untuk divestasi BUMN lainnya di masa depan. Danantara bahkan disebut melihat SMGR sebagai model awal untuk unlocking value dari BUMN industri yang matang dan undervalued.
*Strategi Menarik Investor Global*
Divestasi SMGR sejalan dengan misi Danantara untuk menarik investor institusional global dan sovereign wealth fund. SMGR dianggap sebagai salah satu BUMN paling “siap jual”: perusahaan terbuka, struktur kepemilikan yang bersih, laporan keuangan diaudit, dan bisnis yang stabil.
Industri semen kini juga dianggap sebagai sektor non-strategis dan minim risiko politik. Dengan arus kas yang stabil dan perannya dalam pembangunan infrastruktur, SMGR menjadi opsi yang menarik bagi investor jangka panjang.
Karena itu, Danantara melihat transaksi ini sebagai “deal showcase”—mudah dieksekusi, berisiko politik rendah, dan mampu membuka jalan untuk privatisasi BUMN lainnya.
*Opsi yang Sedang Dinegosiasikan*
Menurut sumber internal, Danantara tengah menjajaki beberapa skema transaksi, termasuk:
- Penempatan saham minoritas kepada investor strategis asing dari Jepang, India, dan Timur Tengah;
- Minat investor disebut sangat tinggi terhadap portofolio anak usaha SMGR, terutama *PT Semen Padang, unit tertua sekaligus paling menguntungkan dalam grup*. Beberapa calon investor bahkan dikabarkan tertarik untuk memperoleh akses terbatas terhadap pengelolaan anak usaha tersebut di masa depan.
*Momentum Siklus Super Industri Semen*
Pengamat industri menekankan bahwa industri semen bersifat siklikal dengan siklus besar setiap 8–10 tahun. Indonesia sendiri mengalami downcycle yang panjang sejak 2017, ditandai dengan kelebihan kapasitas, lemahnya sektor properti, dan penurunan margin.
Namun kini muncul tanda-tanda bahwa upcycle besar sudah di depan mata, didorong oleh percepatan proyek IKN, belanja infrastruktur pemerintah, dan pulihnya proyek swasta. Calon investor strategis sangat menyadari pola ini—dan mereka ingin masuk sekarang, saat valuasi rendah.
“Ini murni strategi timing,” ujar seorang analis industri. “Masuk saat pasar lesu, dan nikmati margin tinggi saat permintaan kembali melonjak.”
*Danantara Siap Lepas Kendali untuk Investor Strategis*
Berbeda dari pola lama di mana pemerintah mempertahankan kontrol mayoritas, Danantara kini secara aktif merencanakan penjualan sebagian kecil saham SMGR untuk melepas kepemilikan mayoritas. Tujuannya adalah memberi ruang bagi investor strategis untuk menjadi pemegang saham pengendali, sehingga bisa mengarahkan transformasi operasional dan menciptakan nilai jangka panjang.
Perubahan filosofi ini mencerminkan pendekatan baru negara: menomorsatukan kinerja dibanding kepemilikan.
*Tekanan Reformasi BUMN*
Lembaga internasional seperti Bank Dunia dan lembaga pemeringkat global telah lama mendesak Indonesia untuk mengurangi dominasi BUMN, khususnya di sektor yang tidak lagi strategis. SMGR sebagai perusahaan publik menawarkan jalur divestasi yang minim hambatan dan sangat simbolis dalam kerangka reformasi.
“Ini bukan sekadar cari uang. Ini sinyal bahwa kita serius dengan efisiensi dan disiplin pasar,” ujar seorang penasihat kebijakan.
*Kebutuhan Fiskal dan Daur Ulang Modal*
Dengan kebutuhan belanja besar untuk IKN, ketahanan pangan, dan transisi energi, pemerintah butuh dana segar. Divestasi SMGR dapat menghasilkan ratusan juta dolar tanpa menambah utang, dan tanpa membebani pajak.
Danantara menganut filosofi recycling capital: melepas aset matang untuk membiayai agenda pembangunan yang lebih strategis.
*Semen Tak Lagi Sektor Sensitif*
Pemerintah juga menegaskan bahwa semen bukan lagi sektor ultra-strategis. Kapasitas produksi nasional jauh melebihi kebutuhan, dan harga relatif stabil. Dengan atau tanpa peran negara, pasokan dan keterjangkauan tetap terjaga.
“Tak ada kepentingan nasional yang dikorbankan,” kata seorang sumber internal. “Sebaliknya, jika dikelola swasta yang efisien, hasilnya justru lebih baik untuk ekonomi nasional.”
*Outlook Pasar yang Bullish*
Jika transaksi terealisasi, para analis memproyeksikan bahwa valuasi SMGR akan naik signifikan. Dengan PBV hanya 0,8x dan EV/ton USD 70, potensi re-rating sangat besar jika tata kelola dan efisiensi membaik.
Privatisasi sebagian SMGR juga dapat menjadi pemicu reformasi BUMN industri lainnya, dari baja hingga pupuk dan pelabuhan.
⸻
> Untuk update lebih lanjut mengenai transformasi BUMN dan agenda divestasi strategis Danantara, pantau terus laporan eksklusif dari Indomine. https://cutt.ly/prvHC9vr