Analisis Rantai Nilai dan Pendapatan Indo-Rama Synthetics ($INDR)
Indo-Rama Synthetics beroperasi pada segmen menengah (midstream) dalam rantai nilai industri poliester. Perusahaan ini mengolah bahan baku utama seperti PTA (Purified Terephthalic Acid) dan MEG (Monoethylene Glycol) menjadi berbagai produk turunan poliester, namun tidak memproduksi sendiri bahan baku tersebut. Ini membuat INDR sangat sensitif terhadap fluktuasi harga feedstock global.
Produk utama yang dihasilkan meliputi polyester chips, benang filamen (filament yarn), benang staple (staple fiber), DTY (draw textured yarn), dan resin PET untuk kemasan plastik. Filament yarn dan staple fiber menyumbang porsi terbesar dari pendapatan, karena keduanya banyak digunakan di sektor tekstil dan home textile. Sementara itu, PET resin memberikan diversifikasi ke pasar non-tekstil, khususnya kemasan makanan dan minuman, yang cenderung lebih stabil secara volume.
Secara historis, struktur pendapatan INDR didominasi oleh permintaan ekspor. Ini membuat kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global, nilai tukar rupiah terhadap dolar, serta dinamika oversupply dari negara seperti Tiongkok dan India. Dalam kondisi normal, selisih harga antara bahan baku (PTA/MEG) dan produk jadi adalah penentu utama margin keuntungan.
Seiring harga PTA yang mulai stabil di kisaran USD 750 per ton dan MEG yang terkoreksi ke USD 660 per ton pada awal 2025, margin INDR mulai menunjukkan pemulihan. Ini tercermin dari kembalinya laba kotor positif di Q1 2025 setelah lebih dari setahun mengalami tekanan.
Namun, tantangan masih ada. Permintaan hilir belum sepenuhnya pulih, dan tekanan kompetisi dari produk impor tetap kuat. Dalam konteks ini, efisiensi biaya, ketepatan manajemen persediaan, serta kecepatan adaptasi terhadap tren permintaan global akan menjadi faktor penentu kinerja keuangan INDR ke depan.