izin Repost Om @ricky2212
Berikut penjelasan point-point yang disebutkan dan efek jika Amerika Serikat (AS) melakukan devaluasi mata uangnya (USD):
---
### 1. Devaluasi Terjadi
Apa itu?
Devaluasi USD berarti AS sengaja melemahkan nilai tukar USD terhadap mata uang lain, baik secara langsung (kebijakan resmi) atau tidak langsung (melalui cetak uang/moneter longgar).
Efek Utama:
- Ekspor AS lebih kompetitif: Barang AS lebih murah di pasar global, mendorong pertumbuhan industri domestik.
- Utang AS "ringan": Nilai utang AS (dalam USD) secara riil berkurang, karena dibayar dengan USD yang lebih lemah.
- Impor lebih mahal: Harga barang impor (seperti minyak, elektronik) naik, memicu inflasi.
- Negara lain ikut devaluasi: Bisa memicu "currency war" di mana negara lain (seperti China, Eropa) juga melemahkan mata uangnya untuk menjaga daya saing.
---
### 2. Stagflation
Apa itu?
Kondisi ekonomi stagnan (pertumbuhan rendah/pengangguran tinggi) + inflasi tinggi.
Mengapa Terjadi?
- Devaluasi → impor mahal → inflasi.
- Ekonomi AS sulit tumbuh karena beban utang, produktivitas rendah, atau gejolak pasar.
- Kebijakan Fed terkunci: Sulit naikkan suku bunga (karena ekonomi lemah) tapi juga tidak bisa cetak uang terus (memperparah inflasi).
Efek:
- Daya beli masyarakat turun, pasar saham volatile.
- Aset safe-haven (emas, komoditas) naik.
---
### 3. Dana Gentayangan dari DM ke EM
Apa itu?
Dana dari Developed Markets (DM) seperti AS/Eropa mengalir ke Emerging Markets (EM) seperti Indonesia, India, Brasil.
Mengapa?
- Suku bunga riil di DM negatif (inflasi > bunga), sehingga investor cari yield lebih tinggi di EM.
- EM menawarkan pertumbuhan ekonomi lebih baik dan suku bunga positif.
Efek:
- Pasar saham & obligasi EM menguat (contoh: IHSG naik).
- Risiko gejolak jika dana tiba-tiba ditarik (capital flight).
---
### 4. Precious Metal Spike
Apa itu?
Harga logam mulia (emas, perak) melonjak.
Mengapa?
- Investor lindungi aset dari inflasi dan ketidakpastian.
- USD lemah → harga emas (yang berdenominasi USD) otomatis naik.
Efek:
- Emas jadi "safe-haven", tapi volatilitas tinggi.
- Saham tambang emas (seperti ANTAM) bisa untung.
---
### 5. Fiskal Jebol
Apa itu?
Defisit anggaran pemerintah AS membengkak karena:
- Pajak tidak cukup menutup belanja (stimulus, subsidi).
- Utang menumpuk akibat cetak uang.
Efek:
- Krisis kepercayaan terhadap USD sebagai mata uang global.
- Pemerintah AS bisa dipaksa "austerity" (penghematan), yang memperlambat ekonomi.
---
### Apa yang Terjadi Jika AS Benar-benar Devaluasi USD?
1. Global Turmoil
- Negara lain akan bereaksi (misalnya: China devaluasi yuan, Eropa intervensi euro).
- Pasar finansial kacau (forex, saham, obligasi).
2. Inflasi Global
- Harga komoditas (minyak, makanan) dalam USD naik → negara importir terdampak.
3. Resesi di DM
- AS/Eropa sulit tumbuh, konsumsi turun → perusahaan global terpukul.
4. EM Jadi "Tempat Pelarian" Sementara
- Tapi risiko bubble (misal: properti/obligasi EM overvalued).
5. Perubahan Sistem Moneter
- Negara mulai hindari USD (misal: pakai mata uang lokal/emas dalam transaksi).
---
### Contoh Historis (1966–1982)
- Era stagflation AS: Inflasi tinggi (13.5% di 1980), pengangguran tinggi, emas naik 2.300%.
- USD melemah setelah Bretton Woods collapse (1971).
- Suku bunga Fed dipaksa naik drastis (Paul Volcker) hingga 20% untuk tekan inflasi.
---
### Kesimpulan
Jika AS devaluasi USD, efeknya adalah:
- Jangka Pendek: Inflasi, gejolak pasar, capital flow ke EM/komoditas.
- Jangka Panjang: Potensi kehilangan status USD sebagai reserve currency, restrukturisasi sistem keuangan global.
Strategi Investor:
- Alokasi ke emas, saham komoditas, dan EM dengan fundamental kuat.
- Waspada risiko bubble di aset yang naik cepat.
*****
$NCKL mulai naik lagi Volumenya, harga baru naik sedikit.
$ANTM sesal jual antm di 1600 an, karena masih terus rally.
$ARCI juga sudah naik lumayan sebulan ini.
jadi antara tambah lot di NCKL atau beli ANTM di harga 3000an?
atau pilih emiten emas lainnya?
ミ★ωα'αℓαιкυм sαℓαм★彡